¦prolog

42 4 0
                                    

Camp sekolah yang memilih puncak sebagai tempatnya merupakan salah satu ide bagus. Aktivitas bersama teman diselimuti segarnya udara pegunungan dan hawa hutan yang menyejukkan bisa menjadi momen yang seru diceritakan saat sampai di rumah.

Tapi jika tidak pulang ke rumah, bagaimana momen seru itu bisa diceritakan?

Parahnya lagi jika tidak bisa kembali ke rumah karena tanpa sengaja tertinggal bus rombongan, apa itu masih bisa dijadikan momen seru?













































Di hutan ini tiga orang remaja laki laki terduduk di sebuah batu besar tidak jauh dari tempat tenda mereka yang sekarang sudah hilang, melamun dengan pikiran mereka masing masing. Tiba tiba cowok yang duduk di batu di bawah menunjuk seseorang di depan sana dengan ranting kayu yang ia bawa.

"Oh, ternyata bukan kita doang."

cowok dengan lesung pipi di wajahnya bergidik, "Kaya ngeliat zombie anjir, jalannya sempoyongan begitu."

"Kayanya harus kita samperin, dia keliatan mau ping--TUH KAN!" pekik cowok berwajah Chinese saat yang ia ingin katakan betulan terjadi.

Mereka bertiga langsung turun dan berlari kesana. Membantu remaja laki laki jangkung itu berdiri setelah sempat ambruk ke tanah.

"Eh lo kenapa?!"

Remaja bermata sipit dengan wajah tirus itu meringis memegang lututnya, "G-gue tadi jatuh ke jurang, tolongin gue arrgghh!"

"nama lo siapa?"

"Jisung.. kelas sepuluh ips empat kak."






















































Mereka yang ketinggalan :

°'° Jung Jaehyun°'°

°'°Dong Sicheng/Winwin°'°

°'°Kim Jungwoo°'°

°'°Park Jisung°'°

Neo Zone ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang