¦1

36 4 0
                                    

Dari tadi jisung tidak henti henti meringis saat winwin mengobati luka lukanya. Dia menatap luka di lututnya yang sudah di lapisi perban lalu tersentak saat winwin tidak sengaja menekan luka di sikunya.

"Aduh, pelan pelan kak."

"Udah." jawab winwin sekenanya karena fokus melilitkan perban di siku jisung.

Di sisi lain jaehyun yang berjongkok di depannya menatap intens dari tadi beberapa luka gores di wajah jisung dan pakaiannya yang lusuh, lalu dia mangut mangut, "Jadi elo ya yang bikin gempar semua orang kemaren gara gara tiba tiba hilang."

jisung menghela napas, "Waktu itu gue ditugasin buat nyari kayu bakar, tapi malah kepleset ke jurang."

"syukur lo bisa selamet, siapa yang nolongin, Ji?" tanya winwin setelah pekerjaannya selesai.

"ya gak ada, berusaha sendiri," jisung tertawa pelan, "Kalo bukan karena diri sendiri siapa lagi, gue udah teriak tapi gak ada yang dateng."

"Lo seriusan!? Woah keren sih lo!"

Awalnya mereka bingung suara itu dari mana, tapi ketika mendongak ke atas, tampaklah Jungwoo yang berdiri di dahan pohon rambutan sambil bertepuk tangan kagum ke jisung.

Sontak tawa jaehyun pecah, "Ahahaha lu ngapaen malen?!"

Jungwoo melanjutkan aksinya memegang satu persatu dahan pohon, berusaha meraih beberapa buah rambutan yang sudah matang, "Panjat pinang."

"Ahahaha!"

berkat tawa jaehyun yang menular, winwin dan jisung bahkan tidak bisa untuk tidak ikut tertawa.

"Jean, ambilin buat gue juga dong." pinta winwin.

"Apanya, semutnya?"

"AHAHAHAHA PLIS!"

jungwoo ngelirik ke bawah dimana jaehyun makin tertawa kencang sampai menepuk nepuk lututnya, jean jadi ikut ketawa, "Apaan dah receh amat."

"WO! SERIUS NIH AMBILIN RAMBUTANNYA BUAT GUE JUGA!"

"Ck, iya iya!" Jungwoo ngegas, dia metik satu rambutan lali ia lempar asal ke arah Winwin, "Dah tuh!"

"ADUH! KEPALA GUE KENA BEGOOOO!"



























"Sekarang kita kemana?"

Dengan wajah lesu Jaehyun mengedarkan pandangan ke jalan setapak di depannya, "Jangankan tujuan sekarang, tujuan hidup aja gue gatau."

Selaku orang yang bertanya Winwin jadi menyesal bertanya begitu, "Seinget gue ada pemukiman sebelum kita masuk hutan, tapi gue lupa jalannya. Ada yang inget?"

"Ntah, kayany--"

"--ah, Jae, lo gaperlu jawab lagi."

Jisung tertawa melihat wajah kesal Jaehyun, lalu menatap Jungwoo yang tengah menggendongnya saat ini. Wajar saja, lutut kaki kanannya terluka lumayan parah dan pergelangan kakinya terkilir. Sebenarnya Jisung masih bisa berjalan menggunakan tongkat kayu yang ia bawa sebelumnya, tapi Jungwoo bersikeras bahwa dia akan menggendongnya selama perjalanan.

"Bang."

"Hm?"

"Lo yakin masih kuat? Gue berat loh ini."

"Ya kalo udah gak kuat lo tinggal gue buang lah."

"..."

Jaehyun mengangkat tas Jungwoo di tangannya, "Kalo gitu ini gue buang ya, gakuad."

Jungwoo langsung menatapnya datar, "Bosen idup lo?"

"Kalo hidupnya model begini mau restart ajalah aing. Apes banget!"

Bagaimana tidak, Jaehyun baru saja ditinggal pacarnya dan sekarang harus meratapi nasib juga ditinggal bis nya di tempat yang sangat jauh dari rumahnya.

Jika di perkotaan dia masih bisa naik bis lain dan pulang. Tapi ini di hutan! Dia harus keluar dulu tanpa tau bagaimana caranya karena juga lupa jalan. Bukan itu saja yang membuatnya kesal dari tadi, tapi juga dengan fakta dia membawa dua tas ransel besar. Punya dia di gendongannya, dan punya Jungwoo di tangannya.

Rasa menyebalkan ini cukup membuatnya tiba tiba hiperbola.

Winwin tertawa dan menepuk nepuk pundaknya, "Baru stres, ayo gue dukung sampe depresi."

Jisung dibuat bingung kala Jungwoo tiba tiba berhenti melangkah, terus gak lama dia panik sendiri, "Lo gak bener bener mau ngebuang gue kan bang?"

Jaehyun dan Winwin yang juga sadar menatap ke arah Jungwoo, juga kebingungan melihat cowok itu diam.

"Heh, kenapa lo, nginjek tai?" Jaehyun asal jeplak yang membuat kepalanya di tempeleng oleh Winwin.

"Kenapa, lo lagi mikirin sesuatu?"

Ada jeda bentar sebelum Jungwoo menggeleng dan menatap ke bawah, "Bukan apa apa, mungkin cuma perasaan gue aja."

Neo Zone ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang