¦4

15 4 0
                                    

Dari sofa tempatnya duduk Winwin tidak melepas pandangannya ke arah Jungwoo yang masih terbaring tidak sadarkan diri di bangsal rumah sakit.

Akibat lukanya yang parah cowok itu harus di operasi hingga menginap di ruang ICU ini hingga ia kembali sadar. Tapi sampai saat ini Jungwoo belum ditemukan tanda tanda akan bangun dalam waktu dekat.

Sungguh, Winwin merasa ingin gila saja. Keadaan Jungwoo kritis, mereka masih belum bisa pulang, Jisung diculik, dan tidak tau bagaimana cara mengatakan hal ini pada orang tua mereka. Kali ini Winwin depresi beneran.

Tidak lama kemudian Jaehyun datang dari luar membawa dua cup kopi di tangannya, ia menyerahkan satu ke Winwin yang setia menopang dagu tanpa meliriknya.

"Nih, jangan gila beneran dulu. Kita masih harus nyari keberadaan Jisung terus balik." ucapnya seolah tau apa yang dilamunkan Winwin.

"Tapi gimana caranya, orang itu kayanya bukan orang biasa. Dia bisa tiba tiba ngilang kaya sulap."

"Teleportasi."

Mereka berdua sontak menoleh ke arah pintu masuk, hanya untuk melihat laki laki bertubuh tinggi dan kekar itu berjalan ke arah mereka.

"Om Johnny?"

Yang punya nama tersenyum, "Saya sudah mengurus semua administrasinya, kalian tidak perlu khawatir. Teman kalian ini akan baik baik saja."

Jaehyun kembali menatap uluran kopinya yang tidak ditanggapi otomatis berdecak kesal, akhirnya dia meletakkan asal kopi itu di nakas, "Dasar gatau diri."

Namun Winwin tidak peduli, dia mengarahkan fokusnya ke Johnny, "Maksudnya teleportasi?"

"Orang yang membawa teman kalian Jisung itu orang yang sangat berbahaya, dia bukan orang biasa."

"Bukan orang biasa?" bola mata Jaehyun terbelalak, "Dia setan?!"

"Bukan." Johnny menggeleng cepat. Sedangkan Winwin semakin lelah.

"Dia menggunakan obat yang membuat dirinya kuat dan memiliki alat untuk teleportasi agar tidak ada yang tau kemana dia pergi dan dimana markasnya."

Winwin tidak percaya apa yang ia dengar, "Serius? Terus sekarang gimana caranya nyari Jisung kalau gak ada yang tau jejaknya?"

Johnny tampak berpikir sesaat, "Pernah ada yang tertangkap dan berhasil melarikan diri dari sana. Tapi dia hanya bisa mengatakan satu kata tentang tempat itu."

"Kenapa cuma satu kata? Keburu mati?"

"Iya."

"Eh!" Jaehyun kaget, padahal dia asal bicara.

"Apa yang dia bilang?" tanya Winwin tidak sabaran.

Johnny menatap dua remaja itu bergantian, "Pelabuhan, itu yang dia katakan sebelum meninggal karena zat berbahaya dalam dirinya."

"..pelabuhan?"

Berbeda dengan Winwin, Jaehyun justru menyender di dinding dengan wajah berpikir. Kali ini auranya berubah serius, "Kita di serang di hutan itu, apa markasnya ada di sekitar sana?"

"Mungkin," Johnny menjawab cepat, "Dari yang kalian ceritakan yang membawa teman kalian itu tangan kanan profesor itu, tangan kanannya tidak akan berada jauh dari markas. Biasanya yang datang sampai ke pemukiman hanya anak buahnya."

Lagi lagi Winwin dibuat mengerutkan kening tidak menyangka, jadi orang itu hanya tangan kanannya bukannya pelakunya? Kalau anak buahnya bisa sekuat itu apa kabar dengan bosnya?

"Oh, jadi bosnya profesor? Profesor apaan yang nyulik nyulik orang?" tanya Jaehyun.

Laki laki berkacamata itu menatap Jaehyun serius, "Dia dulunya memang seorang profesor, tapi sekarang dia sudah menjadi gila. Sebaiknya kalian cepat menyelamatkan teman kalian Jisung."

Ucapan Johnny membuat perasaan Winwin semakin cemas, tapi penjelasannya tadi cukup memberi Winwin petunjuk.

Cowok itu mengangguk cepat, "Pelabuhan, teleportasi, hutan itu, dan bosnya yang profesor gila. Okay."

"Sebaiknya kalian bergerak cepat tapi jangan sendiri, itu sangat berbahaya."

"Emangnya, apa yang bisa mereka lakuin?" Jaehyun akhirnya bertanya setelah asumsi negatif bermunculan di pikirannya, membuatnya sangat cemas.

Lalu jawaban Johnny mampu membuat mereka seketika lupa cara bernapas dengan detak jantung yang membuncah.






















































"Profesor itu menyuruh anak buahnya menculik seseorang untuk dijadikan kelinci percobaan atas eksperimennya. Dia mencoba mengubah manusia menjadi makhluk lain, jika gagal orang itu akan mati."

Neo Zone ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang