*Maaf telat updatenya🙇🏻♀️
***
Kamar Yoongi
Lelaki putih itu asik menulis puisi dengan kuas kesayangan miliknya. Tanpa disadari wanita yang ia tunggu-tunggu sudah berdiri di hadapannya. Wanita itu menentengkan kedua tangannya dengan wajah cemberutnya.
"Oh... Rupanya kau sudah datang" Ucap Yoongi malah pergi mencari-cari sebuah buku di rak miliknya.
"Yakkkk... Kau ingin menguji kesabaranku hah? Cepat apa yang ingin kau katakan" teriak Jennie."Bisakah kau diam sebentar. Ocehanmu itu membuatku pusing" Yoongi.
Jennie pun semakin jengkel dengan kelakuan lelaki pucat itu.Dasar apa dia kira aku ini burung beo, padahal dia sendiri yang menyuruhku kemari-batin Jennie.
Jennie pun memilih diam. Ia malah terheran-heran dengan kelakuan Yoongi, pasalnya sekarang lelaki itu malah membaca buku dan mencampakkan Jennie yang sedari tadi mencoba bersabar.
"Aku akan pergi" Jennie pun berjalan perlahan.
"Tunggu..." Yoongi menutup buku miliknya.
"Emm... Bisakah kau memijat kepalaku, kepala sedang pusing saat ini" Yoongi memasang muka melas.Modus gengsi ala mas agus:)
"Baiklah, tapi ada satu syarat" Jennie.
"Kau ini, cepat katakan?" Yoongi.
"Emm... Aku ingin taruhan itu dibatalkan" Jennie.
"Ternyata kau takut tidur denganku. Baiklah aku terima. Cepat" Yoongi.Tumben sekali lelaki ini jadi penurut-batin Jennie.
"Cepat apa?" Jennie ling-lung.
"Pijat kepalaku" Yoongi.
Jennie pun mendekat ke arah Yoongi dan mendukkan pantatnya ke tumpukan bantal agar Jennie lebih tinggi dari Yoongi saat duduk lesehan.Tangan lentik itupun menyentuh kepala Yoongi, dengan perlahan tangan itu bergerak lembut memijat kepalanya sedangkan sang empu asik membaca kembali bukunya.
Saat Yoongi merasakan pijatan Jennie, entah kenapa rasanya membuat ia terbuai dan membuatnya mengantuk.
Bruukkk ...
Yoongi tertidur, tentu saja Jennie dijadikan sandaran olehnya. Hal ini membuat Jennie sedikit gelisah karena jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Jennie terfokuskan dengan wajah tampan nan putih itu dan turun menuju jakun milik Yoongi yang tadi tidak sengaja naik turun, entah kenapa tangannya bergerak perlahan menyentuh jakun itu.
Jika sedekat ini, lama-lama seperti ini aku bisa jatuh hati kepadanya. Tidakkkk... tidakk... itu tidak boleh terjadi...-batin Jennie sambil menggelengkan kepalanya.
"Pelayan... Pelayan..." Jennie.
"Ada apa nona, ada yang bisa saya bantu?" Pelayan pun datang.
"Bisakah kau bantu aku memindahkannya?" pintah Jennie.
"Maaf nona, saya tidak berani menyentuh tuan muda" pelayan.
"Tolong panggilkan Jimin saja" Jennie.
"Baik nona" pelayan itu pun pergi.Hampir 15 menit, Jimin tak kunjung datang. Jennie sudah tidak kuat menopang tubuh besar milik Yoongi. Akhirnya mereka berdua terjatuh di lantai, untungnya Jennie berhasil menopang kepala Yoongi dengan tangannya agar ia tidak terbangun. Dan lama-kelamaan Jennie ikut tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
☪ Stupid Empress ☪
Fiksi Penggemar⁻ʸᵒᵒⁿᵍⁱ&ʲᵉⁿⁿⁱᵉ 𝓫𝔂. 𝓶𝓲𝓷𝓰𝓮𝓷𝓽𝓵𝓮 "Aku akan tidur bersama Jimin saja" Jennie sambil memperlihatkan giginya. "Nona apa kau gila. Kau itu akan menikah dengan Tuan Yoongi bukan denganku" Balas Jimin. "Aku tau itu. Maksudku kau jaga tendaku. Bagai...