"Apakah kau tersesat?" Tanya seseorang. Davina terkejut dan menatap ke arahnya.
"Ya! Bisakah kau membantuku?" Tanya Davina kepada polisi yang sedang berpatroli.
Davina dibawa ke kantor polisi untuk pelaporan data diri yang hilang. Mulai dari kartu identitas,akun bank dan semacamnya
Beruntunglah semua data sinkron. Tidak perlu waktu lama,kartu identitasnya selesai. Dan ia langsung pergi ke bank untuk mengurusnya.1 minggu berlalu,ia tinggal di Apartement yang ia sewa dengan uang pribadinya. Davina bukanlah orang susah,pun juga bukan orang kaya raya. Namun ia mampu mengatur keuangnya agar tidak boros.
Dengan menata kembali hidupnya di kota baru,ya sebenarnya bahkan ia tidak tau saat itu Xavier membawanya ke kota mana. Namum Davina tidak perdulikan. Ia yang sudah dibuang oleh semua orang.
Davina ada seorang Marketing yang handal. Diumurnya yang kini 26 tahun,ia mampu lulus S2 dengan beasiswa full dari kampusnya. Untuk itu,mengaplikasikan pekerjaan tidak terlalu sulit,besok ia akan mulai bekerja di sebuah perusahaan Furniture yang sangat terkenal di hampir seluruh Asia.
PT. HAROLD FURNITURE
Walau kadang fikiran Davina melayang pada masa itu. Ia mencoba untuk fokus dalam bekerja. Membuat bahan untuk dipresentasikan pada atasan dan pimpinanya.
"Dav,setengah jam lagi ya meetingnya,soalnya big boss mau kunjungan kesini" ucap lydia
"Siap ibu koor" senyum Davina
1 jam berlalu,Davina telah mempresentasikan materi marketingnya untuk perusahaan. Dan semua orang bertepuk tangan.serta menyetujui ide dan gagasan Davina.
Ketika rapat sudah selesai. Davina bergegas membereskan peralatannya,dan pergi menuju ruangannya.BUGHH!!!
Tangis bocah kecil menggema. Davina sangat terkejut. Untuk apa ada anak-anak di kantor. Anak siapa iniSemua peralatannya ia tinggalkan di lantai dan beralih menggendong bocah kecil yang menangis
"Maafkan saya ya. Saya sungguh tidak sengaja" ucap Davina sambil meniup-niup tangan bocah kecil itu. Davina bergegas membersihkan dan membawa bocah itu keruangannya karena tidak enak berkatnya,kantor menjadi ramai tangisan.
Disisi lain,
"Cari anak itu sampai ketemu." Perintah seseorang"Kau mau apa? Maafkan aku ya,tampan" seru Davina panik.
"Can i get some food?" Tanya bocah lelaki itu. Di nakasnya hanya ada snack coklat dan sereal sarapannya. Ia pikir ini bukanlah hal yang bagus untuk Balita
"do you like cookies? " tanya Davina sambil menyodorkan cookies coklatnya
Anak itu langsung melahapnya dengan cepat."Siapa namamu,bocah tampan?" Tanya Davina
"Milo" jawab bocah itu sambil melahap cookiesnya.
"Hey lydia,kau tau siapa bocah ini?" Bisik Davina
"Aku baru melihatnya juga,Dav" jawabnya
"Apakah aku harus melapor polisi atau membawanya pulang bersamaku?" Tanya Davina lagi
"Aku juga tidak tau. Bisa-bisa kita kena tegur boss" ucap Lydia
Davina semakin bingung. Siapa anak ini dan ia harus apakan.
"Hey,boy. Apakan kau tau orang tuamu?" Tanya Davina,bodoh! Mana paham bocah kecil ini
"You?" Tunjuk bocah ini kepadanya
"Heyyy!!! Aku bukan mama mu" pekik Davina
Bocah ini tidak acuh. Ia nyaman ada di pangkuan Davina. Sambil Davina mengerjakan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS DADDY [21+]
ФэнтезиPengkhiatanan yang Davina terima sungguh sangat menyakitkan. Kekasihnya yang selama ini tega melakukan itu.Hal-hal diluar ekspetasinya membuat ia tak mengerti bagaimana kehidupannya yang telah hancur ini selanjutnya. Apalagi pertemuannya dengan Xavi...