Milo

3.7K 142 11
                                        


Davina terbangun dari tidurnya karena mendengar suara tangisan yang cukup kencang.
Berusaha menyesuaikan pencahayaan yang masuk kematanya sambil tangannya meraih tubuh bocah itu kepelukannya.

Matanya belum mampu terbuka sempurnya,namun tangannya membelai bocah yang menangis,dibawanya ke rengkuhan pelukannya. Sambil menepuk pelan punggungnya.

Matanya membelak saat nyawanya sudah terkumpul sempurna.
Tubuhnya menegang,
Otaknya mulai memberi respon.

Dimana aku?
Tanyanya dalam hati.

Dilihat anak yang ada di pelukannya.
Milo!

"Mom..." sapa Milo yang masih sesegukan karna menangis sedari tadi

Davina menatap Milo aneh. Dan pandangannya menjelajah keseluruh penjuru kamar. Sangat asing baginya.

"Mandi dan berpakaian" ucap Xa

Davina sontak terkejut ketika melihat Xa yang ada dikamar ini. Dan lebih terkejut saat ia melihat tubuhnya yang tidak tertutup sehelai benang pun. Hanya ada selimut yang cukup tebal.

"Ahhhh.." Davina terkejut saat merasakan payudaranya dihisap

"Milo!" Jerit Davina dan coba untuk menjauhkan Milo dari miliknya.

"Susu...." jawab Milo memandang payudara Davina tanpa berkedip seperti ingin sekali menyusu padanya.

Pipi Davina merona mendengar itu.

"Bergegaslah mandi dan berpakaian. Atau aku..." ucap Xa

"Ajarkan anakmu untuk sopan terhadap wanita!" Potong Davina yang berjalan ke kamar mandi dengan wajah merona,namun terhenti sebentar.

Dimana kamar mandinya?!

"Lurus, pintu hitam sebelah kanan" jawan Xa

Lagi dan lagi Davina tidak mengerti apa yang sedang direncanakan oleh Xa. Ia hanya dapat menuruti semua perintahnya.

Setelah berpakaian,Davina mencari tas dan ponselnya. Kesana kemari,namun tidak ada. Hari ini ada jadwal meeting dengan pimpinannya untuk tanda tangan kontrak.

"Dimana handphoneku?" Tanya Davina pada Xa yang sedang menyuapi Milo.

"Jawab! Hari ini saya bekerja!" Marah Davina

"Mom... aaaaaa" ucap Milo sambil menyodorkan buah dari tangan Xa

"Berhentilah bermain-main Xa. Saya sibuk" emosi Davina

Xa mengeluarkan ponselnya dan menelfon seseorang

"Saya setuju dengan kontrak itu,berikan tanda tangan saya" ucap Xa pada seseorang

"Tapi kontraknya belum direvisi. Marketing kami tidak dapat dihubungi" jawab seseorang itu

"Haruskah saya menghubungi Marketing saya sendiri? Ini perusahaan saya. Kapanpun ia sempat merevisi saya tunggu" jelas Xa dan langsung mematikan telfon.

Davina tercengang!
Apakah sekarang ia harus membuat surat resign?

"Mom.. " panggil Milo

"Aku bukan Mama mu,nak" ucap Davina lembut

"Dad.." mata Milo berkaca-kaca mendengar perkataan Davina.

Xa mencengkran tangan Davina kencang.

"Jangan membuatnya menangis" bisik Xa dengan nada serius.

"Lepaskan!"
"Jangan mengaturku,Xa" sengit Davina

Milo berjalan kearah Davina dan memeluknya.
"don't leave me again.Mom" ucap bocah itu disela tangisnya.

DANGEROUS DADDY  [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang