⚠️Warning: Adult Content⚠️
This short story contains explicit and mature themes that may not be suitable for all readers. It may include graphic language, sexual content, and discussions of sensitive topics. Reader discretion is advised. If you are under the legal age for accessing adult content in your country or are easily offended by explicit material, please do not proceed. By continuing to read this short story, you acknowledge that you are of legal age and are comfortable with adult content. Reader discretion is strongly advised.
꧁ღ⊱__________⊱ღ꧂
Suara bel membangunkan ku dari tidurku. Aku meregangkan tubuh dan berjalan ke arah interkom.
"Selamat pagi," kataku dengan suara serak. "Ada yang bisa saya bantu?"
Aku baru saja bangun dan masih merasa lelah. Aku kurang tidur semalam karena harus memikirkan alur cerita untuk unggahan blogku besok.
"Halo," kata suara di luar sana. "Saya mencari y/n. Apakah dia sedang ada di rumah?"
Aku mengernyitkan dahi, mencoba mengingat siapa yang bisa mengetahui alamat rumah baruku. Aku baru saja pindah bulan lalu, dan belum ada yang tahu alamatku.
"Siapa?" Aku bertanya dengan suara waspada.
"y/n? Halo, y/n. Ini Han Jisung. Bolehkah kita bicara sebentar?"
Aku terkekeh mendengarnya. Pada hari yang panas dan gersang seperti ini, masih ada saja orang yang suka mengada-ada.
"Apa maksudmu?" Jawabku dengan sinis. "Sudah pergi sana, aku tidak punya waktu untuk orang iseng sepertimu."
"Sepertinya kamu kurang tidur semalam. Apa karena fanfic mu? Kamu terdengar agak sensitif."
SIAL!
Aku mengerutkan kening. Siapa orang ini? Kenapa dia tahu aku adalah penulis cerita fiksi? Aku hanya menceritakannya kepada orang-orang terdekat saja. Ini berbahaya jika tersebar. Aku harus segera meluruskan ini.
Dengan sedikit emosi, aku membuka pintu.
Aku langsung menyerah, ketika aku melihatnya. Seorang lelaki dengan hoodie hitam, celana jogger abu-abu, kacamata hitam, masker hitam, dan snap back. Gayanya terlalu mencolok untuk berada di lingkungan kumuh ini.
Dan dari caranya berdiri saja aku sudah bisa mengenali bahwa itu benar-benar Han Jisung.
"Kau percaya sekarang?" dia bertanya.
Aku mendengar suaranya, dan jantungku langsung berdebar kencang. Aku terpaku di tempat, tidak bisa bergerak atau berbicara. Tubuhku terasa lemas dan gemetar. Ini terlalu tiba-tiba.
Aku hanya mengenakan piyama, rambut diikat, dan kacamata. Dan yang lebih parahnya lagi, aku tidak mengenakan bra. Aku merasa sangat malu.
"Ada apa ini?" Kataku setelah bersusah payah mengembalikan kewarasanku.
"Boleh aku masuk? Rasanya kurang nyaman berbicara disini. Mungkin kau paham maksudku"
Oh iya. benar.
Han Jisung adalah seorang idola. Bagaimana jika dia tertangkap kamera sedang berada di lingkungan kumuh, menghampiri seorang wanita sepertiku di apartemen bobrok seperti ini. Bisa hilang seketika nyawa ku dihujam jutaan kritikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL IN (STRAY KIDS IMAGINE) | One Shot
Фанфик𝐊𝐨𝐥𝐞𝐤𝐬𝐢 𝐒𝐌𝐔𝐓 - 𝐒𝐓𝐑𝐀𝐘 𝐊𝐈𝐃𝐒 𝐃𝐈𝐒𝐂𝐋𝐀𝐈𝐌𝐄𝐑 ⚠️⚠️ 𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 - FOR ADULTS ONLY⚠️⚠️: This story may contain content of an adult nature. If you are easily offended or are under the age of 18, please exit now. Th...