• 𝐁𝐚𝐧𝐠𝐜𝐡𝐚𝐧 & 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 • : Red Lights

4.5K 80 17
                                    

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁

⚠️𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 - FOR ADULTS ONLY⚠️

This story may contain content of an adult nature. If you are easily offended or are under the age of 18, please exit now. The posts and pages within are intended for adults only and may include scenes of sexual content, suggestive pictures, or graphic violence. Reader discretion is advised.

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁


"Pacarku sangat manis." Aku menoleh ke arah Bangchan karena kalimatnya.

"Tidak. Cukup. Kamu selalu saja berhasil membuatku malu." Kataku sambil menundukkan kepala.

"Tapi aku tidak dapat menahannya. Kamu terlihat begitu manis, cantik, lucu, menggemaskan dan seksi dalam satu waktu."

"Apa yang kamu inginkan Cristopher!" Aku memicingkan mata.

Bangchan tersenyum dan terlihat menggemaskan dimataku.

Aku mengecup bibirnya dengan lembut. Bangchan menatapku bingung.

"y/n... Apa itu?"

"Kecupan... Kenapa?" Aku terkekeh.

"Ya... Maksudku, kenapa kecupan? Apa kamu tidak bisa menciumku dengan benar?" Bangchan cemberut.

Aku mendekatkan wajahku dan memberinya sebuah ciuman yang ringan. Namun ketika aku mencoba untuk menarik diri, Bangchan memegang leher dan menarik tubuhku lebih dekat.

Sebelum semuanya semakin tidak terkendali, aku menarik diri dengan perlahan. Lagi-lagi aku mendapati wajah cemberutnya yang menggemaskan.

"ngggg... y/n" Bangchan merengek, berusaha untuk mendekatkan kembali wajahnya, namun aku mengambil langkah mundur.

"Cristopher Bang... hentikan. Hyunjin akan datang sebentar lagi, dan aku harus memasak makan malam."

"Tidak bisakah sedikit saja..." Bangchan menatapku dengan mata yang bulat bersinar, aku hampir goyah, namun aku menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Hm... Baiklah." Katanya sambil membuang napas. Sebal.

Aku pergi ke dapur meninggalkan Bangchan dengan laptopnya di ruang tengah.

Aku dengar hari ini Bangchan dan Hyunjin akan membuat lagu baru, namun mereka butuh masukan dariku, sehingga memutuskan untuk membuatnya malam ini, di rumah kami sambil menikmati makan malam.

Sepuluh menit kemudian, Bangchan muncul di hadapanku sambil tersenyum dan melompat dengan girang. Ini adalah sikap kekanakan yang akan muncul di saat ada sesuatu yang membuatnya begitu bahagia.

Aku menatapnya tanpa bertanya, namun aku yakin tatapan mataku dapat melontarkan banyak pertanyaan.

"Baby girl, aku rasa kamu tidak perlu memasak banyak untuk malam ini. Masaklah seperti biasa, untuk kita berdua."

"Kenapa?"

"Hyunjin tidak akan datang." Katanya sambil tersenyum licik.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanyaku menahan tawa.

"Tidak. Hanya saja aku berpikir... Mungkin kita bisa bersenang-senang." Katanya langsung menyambar pinggangku dan menarikku ke dalam pelukannya. Semuanya terjadi begitu cepat sampai tiba-tiba aku merasakan lidahnya sudah bermain di leherku.

Tangannya meluncur ke bawah dengan bebas. Menggosok vaginaku dari luar celana. Aku hanya bisa mengerang.

"Kamu yakin?" Tanyaku memastikan.

ALL IN (STRAY KIDS IMAGINE) | One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang