• 𝐁𝐚𝐧𝐠𝐜𝐡𝐚𝐧 & 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 • : Red Lights [2]

4.8K 91 5
                                    

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁

⚠️𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 - FOR ADULTS ONLY⚠️

This story may contain content of an adult nature. If you are easily offended or are under the age of 18, please exit now. The posts and pages within are intended for adults only and may include scenes of sexual content, suggestive pictures, or graphic violence. Reader discretion is advised.

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁

Bangchan memanggil Hyunjin.

"Ambilkan collar leather di dalam kotak itu. Dan rantai di lemariku." Katanya. Hyunjin mengangguk. Dia berjalan ke arah lemari pakaian yang terletak di ujung ruangan. Lemari itu besar dan berwarna hitam, isinya penuh dengan mainan milik Bangchan.

Hyunjin kembali dengan rantai dan collar leather di tangannya. Dia memberikannya pada Bangchan dengan segera.

Bangchan segera melepaskan borgol di tanganku.

"Duduk." katanya memberi perintah.

Dia berdiri di hadapanku, meraih sabuk hitam dan memasangkannya di leherku, kemudian mengikatnya dengan rantai ke tiang kasur. Bangchan memastikan ukuran kekencangannya berkali-kali agar aku tetap merasa nyaman meskipun dalam keadaan terikat.

Aku melihat Hyunjin duduk di tepi kasur sambil memperhatikan kami.

"Lay down, baby girl..."

Aku menurutinya.

"Buka kakimu, dan jangan pernah menutupnya." Lanjutnya lagi. Aku dapat mendengar dominasi yang memancar dalam suaranya. Dalam, dan tegas.

Bangchan memasukkan kedua jarinya, sambil memainkan klitorisku dengan tangan satunya.

Dia menggerakkan jari-jarinya dengan pelan dan dalam.

Dia memandang Hyunjin tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Hyunjin menganggukkan kepalanya, seperti memahami kode yang diberikan padanya.

Dia menempatkan posisi tepat di sebelahku. Penisnya kini berada di hadapan wajahku. Aku tidak bisa menahan diri untuk memasukkannya langsung ke dalam mulut.

"Belum sayang," Bangchan menghentikan ku. Dia terkekeh, sementara aku hanya bisa menuruti perintahnya dan kembali berbaring.

Hyunjin memainkan penis dalam genggamannya, aku memperhatikan dengan jelas bagaimana itu berubah menjadi semakin keras. Aku benar-benar ingin membantunya.

Tiba-tiba lampu kamar menjadi lebih gelap, namun tetap berwarna merah. Jujur saja, ini membuat mataku sakit. Namun apa yang bisa aku lakukan ketika aku melihat Bangchan kembali menghampiriku setelah meredupkan lampu dengan tatapan buas dan siap menerkam?

Akhir-akhir ini, Bangchan hanya menggunakan warna biru, yang berarti dia hanya menginginkan seks yang kasar. Warna biru berarti, sisi dominannya masih bisa dijinakkan. Sementara warna pink, biasanya dia ingin seks yang romantis, dan dilakukan dengan perlahan. Warna merah terang, biasanya digunakan untuk menghukumku. Dan hari ini adalah warna baru. Warna merah yang lebih redup. Apa yang sebenarnya dia inginkan?

Bangchan menempatkan penisnya di vaginaku. dia menggeseknya dengan lembut, menyentuh klitorisku berkali-kali. Kemudian dia memasukkan dengan perlahan ke dalam tubuhku. Kini aku bisa merasakan perbedaan di antara keduanya. Milik Bangchan terasa tebal dan panjang, itu terlalu sesak di dinding vaginaku meskipun sudah berkali-kali kami berhubungan seks. Sedangkan Hyunjin tidak begitu tebal, namun lebih panjang hingga mencapai lebih dalam. Jika dari jenis ukuran keduanya sangat baik. Mereka bisa membuatku merasakan sensasi yang berbeda.

ALL IN (STRAY KIDS IMAGINE) | One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang