• 𝐋𝐞𝐞 𝐅𝐞𝐥𝐢𝐱 • : Midnight Serenade

2.9K 66 10
                                    

Dari Yu si author:

Hai, hai! Apa kabar, teman-teman? Lama banget nih aku nggak bikin cerita, maaf ya udah bikin kalian nungguin. Akhir-akhir ini bener-bener susah buat aku bikin cerita baru. Jadi mungkin ke depannya aku akan upload cerita secara pelan-pelan. Makasih ya udah sabar nungguin ceritaku. Selamat membaca!!

Rating: Adult Contains , sexual content,frequent adult language, and mature adult themes.

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁

⚠️𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 - FOR ADULTS ONLY⚠️

This story may contain content of an adult nature. If you are easily offended or are under the age of 18, please exit now. The posts and pages within are intended for adults only and may include scenes of sexual content, suggestive pictures, or graphic violence. Reader discretion is advised.

▁ ▂ ▄ ▅ ▆ ▇ █ █ ▇ ▆ ▅ ▄ ▂ ▁

"Ah, sial," gerutuku sambil mengibaskan tangan dengan kesal di atas kasur yang sangat empuk. Saat ini, aku dan teman-teman lain sedang berlibur di pantai dengan penuh kegembiraan, namun sinar matahari hari ini sangat terik hingga membuat aku cepat merasa lelah. Jadi aku memutuskan untuk beristirahat lebih dulu di kamar.

Namun semenjak aku berada di kamar, yang bisa aku lakukan saat itu hanyalah menatap langit-langit kamar, padahal tubuhku begitu lelah. Aku tidak dapat tidur dengan mudah. Dan sepertinya para lelaki masih terjaga, karena aku masih mendengar teriakan Han dan Changbin yang keras kepala ingin memesan makanan padahal waktu sudah hampir menunjukkan tengah malam.

Aku sibuk mencari posisi untuk tidur, namun bantal dan selimut yang tadinya lembut, tiba-tiba terasa keras dan tidak nyaman. Lagi-lagi aku menghela nafas.

Aku merasa kesal pada diriku sendiri. Akhirnya memutuskan untuk keluar dari tempat tidur, dan kembali mengenakan baju yang barusan aku lempar - aku terbiasa tidur hanya dengan mengenakan pakaian dalam.

Aku membuka pintu kaca dan cepat-cepat keluar. Semua orang sedang berada diluar menikmati angin. Makanan dan beer berserakan di meja. Mereka terlihat begitu menikmati waktu istirahat dan bersantai dari promosi album dan kegiatan lainnya.

Begitu menyadari kehadiranku, mereka semua menatapku sambil tertawa.

"Eh, masih bangun.."

"Udah tidur belum?"

"Sepi ya sendirian?"

Aku hanya bisa tertawa mendengar ocehan mereka, bagaimana bisa mereka selalu terdengar sangat menyebalkan?

Aku bergerak ke belakang kursi Felix, melingkarkan lengan ku di sekitar lehernya, meletakkan telapak tanganku di dadanya. Changbin yang melihatnya langsung berkomentar "ih" dengan begitu konyol.

"My sunshine, If you don't come and fuck me right now, I might go crazy." Aku berbisik dengan setengah mendesah di telinganya. Aku bisa merasakan bagaimana darah mengalir keseluruh tubuh ku hingga aku dapat merasakan panasnya.

Minuman yang diminum Felix hampir saja keluar lagi dan membuatnya tersedak. Ini merupakan sesuatu yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya karena aku adalah tipe orang yang sangat pemalu. Namun malam ini, entah mengapa aku sangat ingin tampil dengan percaya diri.

Felix mencondongkan badannya ke depan, membiarkan aku melepaskan diri darinya sebelum berjalan kembali kedalam.

"Kamu baik-baik saja?" Aku mengalihkan pandangan ketika mendengar suara Jeongin. Dia terlihat mengelus lembut punggung Felix yang sedang batuk sambil mengangguk, merespon pertanyaannya.

ALL IN (STRAY KIDS IMAGINE) | One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang