⚠️Warning: Adult Content⚠️
This short story contains explicit and mature themes that may not be suitable for all readers. It may include graphic language, sexual content, and discussions of sensitive topics. Reader discretion is advised. If you are under the legal age for accessing adult content in your country or are easily offended by explicit material, please do not proceed. By continuing to read this short story, you acknowledge that you are of legal age and are comfortable with adult content. Reader discretion is strongly advised.
꧁ღ⊱__________⊱ღ꧂
Aku sedang duduk di tepi bak mandi, sibuk mencukur bulu-bulu halus di tubuhku. Ponselku berdering dan aku melihat pesan dari Felix.
"Aku sudah di jalan. Sampai jumpa sebentar lagi," tulisnya.
Aku menghela napas panjang. Seandainya aku memiliki tubuh ramping dengan kulit mulus, pasti mencukur bulu-bulu ini akan lebih mudah. Tapi, apa boleh buat, aku harus puas dengan tubuhku yang seperti ini.
"Ah sial!" Aku meringis sambil terus mencukur bulu-buluku. Meskipun tidak mudah, aku sudah terbiasa mencukur bulu-buluku dengan pisau cukur, bahkan di permukaan kulitku yang tidak rata. Aku tidak mau membuang waktu, jadi aku mencukurnya dengan cepat. Hanya 10 menit saja, semua bulu di tubuhku sudah bersih.
Gaun sutra merah menyala yang anggun tampak menantangku dari atas kasur. Panjangnya yang menyapu lantai membuatku ingin segera mengenakannya.
Aku memiliki tubuh yang curvy dan aku bangga dengan itu. Aku tidak perlu membandingkan diriku dengan orang lain. Aku adalah aku, dan itu sudah cukup.
Namun yang menjadi masalah saat ini adalah, ini merupakan kencan resmi pertamaku dengan Felix. Dia adalah seorang idola papan atas yang sangat menawan dan tidak bisa dibandingkan dengan apa pun. Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Aku tidak menyangka bahwa aku bisa berkencan dengan idola yang aku kagumi. Aku sangat bahagia dan tidak sabar untuk menghabiskan waktu bersamanya.
꧁ღ⊱__________⊱ღ꧂
Aku adalah kepala pemasaran di sebuah restoran fine-dining milik keluarga Felix. Aku masih ingat momen pertama kali aku melihatnya di restoran. Saat itu, aku langsung terpesona oleh sosoknya yang tampan dan berwibawa.
Felix sering mengunjungi restoran kami, baik untuk makan sendiri maupun mengadakan rapat. Lama-lama, aku jadi tahu betul apa yang dia sukai. Dia selalu memesan menu favoritnya, dan selalu memesan hidangan penutup yang sama. Bahkan, aku pernah beberapa kali bergabung dengannya di meja makan karena dia memanggilku secara khusus. Rasanya seperti kencan, tapi lebih intim dan personal.
Suatu hari, Felix mengajakku makan malam di sebuah restoran baru. Awalnya, aku mengira ini hanya sekadar urusan bisnis. Sebagai kepala pemasaran, aku memang harus selalu memantau persaingan. Namun, ketika aku membuka pintu apartemen pagi ini, aku menemukan sebuah karangan bunga mawar merah yang sangat besar. Di kartunya tertulis,
"Sampai bertemu malam ini. Apakah kamu akan menggunakan sesuatu yang berwarna merah?"
Aku tersenyum bahagia. Ternyata, Felix mengajakku kencan!
Saat ini, aku sedang mencoba gaun merah favoritku. Gaun ini memang membuatku merasa sangat percaya diri. Tapi, saat aku melihat pantulan diriku di cermin, aku mulai ragu. Bahannya terlihat tidak cukup pas untuk menyembunyikan lemak yang menumpuk di sekitar perutku.
"Sial, aku hanya punya satu gaun merah," gumamku. "Apa yang harus aku lakukan?"
Gaun merahku yang seksi ini bisa terlihat lebih menawan lagi jika aku mengenakan pakaian dalam yang serasi. Namun, aku khawatir kalau lemak di perutku akan terlihat semakin menumpuk. Aku ingin terlihat cantik dan seksi di depan Felix. Aku ingin dia terpana dengan penampilanku. Tapi aku juga khawatir kalau dia akan kecewa dengan perutku.
Aku tidak tahu apa yang merasukiku, tapi aku bertekad untuk mendapatkan Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL IN (STRAY KIDS IMAGINE) | One Shot
Fanfic𝐊𝐨𝐥𝐞𝐤𝐬𝐢 𝐒𝐌𝐔𝐓 - 𝐒𝐓𝐑𝐀𝐘 𝐊𝐈𝐃𝐒 𝐃𝐈𝐒𝐂𝐋𝐀𝐈𝐌𝐄𝐑 ⚠️⚠️ 𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 - FOR ADULTS ONLY⚠️⚠️: This story may contain content of an adult nature. If you are easily offended or are under the age of 18, please exit now. Th...