BAGIAN 11

1.2K 137 15
                                    

Ballroom hotel itu kini sangat ramai, banyak orang dengan pakaian mewah dan penuh aksesoris branded memenuhi tempat itu. Selayaknya pesta konglomerat biasanya, kini pesta anniversary perusahaan keluarga Jeffrey itu juga didatangi para tamu undangan dari kalangan konglomerat juga seperti pebisnis,para pejabat negara, hingga selebriti pun turut hadir. Dengan setelan tuxedo hitam dan kemeja putih yang tampak pas ditubuhnya Jeffrey berkeliling mengikuti langkah Papanya yang sibuk memperkenalkan Jeffrey kepada para tamu sebagai penerusnya, tak hanya ada Jeffrey ada pula Theo yang ikut dengan Papanya dan Jeffrey, namun pemuda tampan itu hanya diam tak banyak bicara bahkan menghiraukan tatapan meremehkan Jeffrey yang dilayangkan untuknya.

Tadinya sih ada Rosé juga yang Jeffrey gandeng kemana-mana, namun saat ini kekasihnya itu sedang diseret Lisa yang katanya ingin ditemani ke toilet.

Setelah puas memperkenalkan diri sebagai pewaris tunggal Papanya Jeffrey memilih memisahkan diri untuk bergabung bersama teman-temannya. Ketika sudah bergabung Jeffrey hanya memutar bola matanya malas karena mendengar Miguel yang terus-terusan menyombongkan diri bahwa ia sudah resmi berpacaran dengan Mina, si gadis kalem yang tak terlalu Jeffrey kenal.

"Kok cepet banget sih udah jadian?" Tanya Bram.

"Gue ngikutin tren jaman sekarang tuh, 'sat set sat set jadian'." Jawab Miguel bangga.

"Dih gak curiga lo tuh cewek tiba-tiba dengan gampangnya mau pacaran sama lo?" Kini Jeffrey bertanya.

"Curiga apaan sih nyet, lo gak lihat bentukan Mina yang alim, lugu, polos bikin gemes itu." Miguel tersenyum sendiri membayangkan Mina.

"Tapi bener juga sih yang dibilang Jeffrey, ini bukannya terlalu cepet ya?" Kini Juna bersuara.

"Ck, gak usah pikiran si Miguel deh lo. Pikirin diri lo sendiri, yakin mau sama Jihan yang negatif vibe itu? Kita semua tau loh Jihan kek gimana orangnya, tuh cewek jahat banget. Lo malah langsung gandeng aja tuh cewek, kebagusan lo buat dia." Bram berucap ketus pada Juna.

"Ya emang kenapa? Toh gue gandeng dia juga udah dapat izin bokapnya. Entah negatif vibe atau gimana ya itu kan tergantung pendapat orang lain aja, gue mikirnya Jihan gak gitu emang lo aja yang suka negatif thinking." Balas Juna santai.

Bram memang dari tadi sensi sekali kepada Juna perihal pemuda bersuara husky yang bahkan tak pernah menggandeng cewek selain Mamanya itu tiba-tiba datang dengan Jihan yang melingkarkan lengannya di lengan Juna, ya meskipun keduanya tampak serasi namun tetap saja Bram tak suka, ia sudah terlanjur membenci Jihan yang suka caper pada Jeffrey.

"Yaudah sih elah suka-suka dia lah Bram mau gandeng siapa, gandeng Jihan kek, emak lo kek, si Mina kek ya terserah dia." Ucap Elang.

"Jihan gak seburuk yang lo pikir Bram, mungkin lo harus berteman sama dia biar tau karakter dia yang sebenarnya." Ucap Jeffrey.

"Mulai deh ngebelain si Jihan." Cibir Bram.

"Jeff bisa kali ya abis UAS nanti kita touring, nih mumpung pada ada gandengan." Usul Miguel mengalihkan dunia pembicaraan yang mulai panas.

"Bandung seru Jeff, puncak juga oke lah, bogor dingin-dingin sedep cocok hawanya kalau mau diangetin ayang hehe." Bram menimpali.

"Ya lo pada ada gandengan, gue sendirian goblok, mana si Rosé belum mutusin Jeffrey." Jeka yang dari tadi diam kini bersuara, namun setelah bersuara malah langsung mendapat tatapan tajam dari Jeffrey.

"Gak usah ngarep." Ucap Jeffrey.

"Nunggu Dika sekalian aja lah, gak enak kita senang-senang dia lagi ngenes di rumah sakit." Ucap Elang yang diangguki yang lain.

"Jek minta gue omongin ke Lisa gak buat nyuruh temennya ikut? lumayan kan ngisi boncengan lo yang kosong itu." Ucap Bram mendapatkan decakan malas Jeka.

PERMEN KARET ||JAEROSEKOOK||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang