Izinkan Aku Memperkenalkan Siapa Diri Ku

157 37 4
                                    

•Aksara Langit

•Fluffy Fanfiction

Aku ingat, saat itu umur ku baru menginjak lima tahun, bagaimana ayah membanggakan kakak ku, Biru Azri Arkana yang pulang dengan membawa piala di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ingat, saat itu umur ku baru menginjak lima tahun, bagaimana ayah membanggakan kakak ku, Biru Azri Arkana yang pulang dengan membawa piala di tangannya.

"Lihat lah Langit, kak Arkana pulang membawa piala, suatu hari nanti kamu harus seperti kakak mu ya!."

Saat itu aku masih kecil dan lugu, tidak mengerti apa yang di katakan oleh ayah ku, aku menelan mentah-mentah apa yang ayah katakan.

Ayah dan ibu sangat menyayangi ku, sangat.

Mereka begitu memanjakan ku dan memberi ku apa yang aku ingin kan, mereka juga memperhatikan apa yang aku lakukan karena sebuah kelainan yang aku punya.

"Langit memiliki penyakit di dalam tubuh nya, kami belum bisa memastikan apa yang ada di tubuh Arkana, itu tidak berbahaya, namun jangan di abaikan karena itu bisa berbahaya untuk kesehatan anak tuan."

Kurang lebih seperti itu penjelasan dokter pribadi keluarga ku, aku masih belum mengerti apa yang mereka ucap kan, namun di lihat dari raut wajah ayah yang sedih dan ibu yang tak bisa menahan tangis nya, maka aku simpulkan bahwa aku tak baik-baik saja.

"Langit sayang kakak?."

Aku mengangguk semangat.

"Langit sayang kakak  Arkana banyak-banyak."

Aku tidak mengerti mengapa kakak langsung memeluk ku, tetapi aku bisa merasakan pundak ku basah dan pundak kakak yang bergetar, apa kakak menangis?.

"Kakak menangis?."

"Kakak sayang Langit, jangan pergi, kakak sayang Langit, jika Langit pergi, maka kakak juga akan menyusul Langit."

Aku yang tidak mengerti hanya bisa mengangguk semangat saat ucapan itu terlontar dari bocah berumur enam tahun itu.

Pada saat pertama kali aku baru memasuki sekolah, aku di gandeng oleh ayah memasuki lorong rumah sakit yang panjang, jantung ku berdetak dua kali lebih cepat saat itu, aku takut, karena bagaimanapun rumah sakit adalah hal yang mengerikan untuk ku.

Namun aku tidak di periksa saat itu, ayah membawa ku ke ruangan steril di mana hanya bisa di masuki dua orang, dan di sana aku melihat ibu yang sedang menggendong bayi kecil.

Dia lucu dan imut, aku ingin menghampiri nya, ayah mengizinkan saat itu, aku berlari dengan kaki kecil ku menghampiri bayi yang masih merah di gendongan ibu ku.

"Langit jadi kakak sekarang."

Ayah memberi tahu bahwa aku menjadi kakak saat itu, aku tidak iri, bahkan aku sangat senang.

"Artinya Langit seperti kak Arkana?."

Ayah dan ibu mengangguk, ia mengelus belakang kepala ku, hangat sekali, aku ingin merasakan ini selama hidup ku, semoga saja.

Aksara Langit [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang