Makan malam

144 32 1
                                    

•Aksara Langit•

Sorry For Typo •

Sorry For Typo •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Meong~'

Langit mengerjapkan matanya pelan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina mata nya. Keadaanya masih sama, terlentang di lantai dengan luka-luka yang masih menganga dan darah yang masih keluar.

Ia terbangun saat kucing milik nya mengusakkan wajah nya ke arah hidung nya, seolah-olah membangunkan nya dari ketidak sadaran nya. Kucing putih itu terus menjilati luka yang ada di sudut bibir Langit hingga pemuda itu sedikit tersenyum.

Tangannya sedikit terangkat untuk mengelus bulu putih lebat milik Jasper, kucing anggora itu bahkan menyamankan posisi nya di samping tubuh Langit.

"Kau lapar Jasper?." tanya Langit masih dengan mengelus bulu putih Jasper.

'Meong~'

Seolah mengerti apa yang dikatakan oleh Langit, kucing itu mendusel manja ke Langit. Langit bahkan tersenyum geli pada kucing itu, kucing yang ia temukan dua tahun yang lalu saat ia pulang dari sekolah.

"Jam berapa sekarang?."

Langit melirik ke arah jam yang ada di kamar nya, jam dua belas malam, pantas saja perut nya sudah berbunyi sedari tadi, ia lapar tapi ia tidak berani untuk keluar.

Ia tidak bisa keluar dari kamar dengan keadaan yang seperti ini, namun perut nya seolah meronta ingin diisi. Sejak siang ia belum makan, makanan yang ia jadikan bekal pun di tendang oleh Genta.

'Meong~'

Langit mengalihkan pandangannya ke arah kucing yang ada di pangkuan nya, ah dia lupa, kucing nya belum makan.

Sebisa mungkin ia bangkit dari duduknya, meskipun tubuh nya sakit dan punggungnya nyeri saat bergesekan dengan lemari yang ada di belakangnya, ia tetap berusaha untuk berdiri.

Dengan bertumpu dengan tangan kirinya, Langit menggendong Jasper untuk di bawa nya keluar dari kamar nya.

Langit berjalan pelan keluar dari kamar nya, sebisa mungkin ia berjalan dengan amat sangat pelan agar tidak menimbulkan suara sedikit pun. Tubuh atas nya yang tidak terbalut pakaian membuat nya sedikit kedinginan akibat angin malam.

"Tunggu di sini, aku akan mengambilkan mu makanan." Langit meletakkan Jasper di lantai dan mengambil baki makanan untuk Jasper.

Ia membuka satu makanan khusus kucing yang ia beli kemarin, menuangkan isi nya pada baki makanan kucing nya.

Langit tersenyum kecil saat melihat kucing nya yang memakan makanan nya dengan lahap, rupanya kucing kesayangannya itu sangat kelaparan, keberadaan kucing nya memang tidak di anggap oleh keluarganya terkecuali dirinya, Arkana dan para pembantu yang ada di rumah nya.

Aksara Langit [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang