---
Pukul 14.30 mereka memutuskan untuk mengantar Arumi kembali dan pulang ke rumah masing-masing.
"Gus, kita balikin nih istrinya." Ujar Ziva.
"Sipp, tidak ada lecet sedikitpun, kalian aman." Ucap Kinza.
"Yaelah Gus, kita ga mungkin lukain sahabat sendiri lah!" Ketus Ziva.
"Saya hanya waspada." Balas Kinza.
---
Malamnya.
"Abang!" Panggil Arumi bergelayut manja dilengan Kinza yang tengah sibuk dengan laptopnya.
Keduanya tengah berada diatas tempat tidur.
"Disini sayang!" Jawab Kinza.
"Tadi aku dibelanjain baju bayi sama Adel Ziva loh." Ujarnya.
"Oh ya? Emangnya kamu udah tau jenis kelamin si kembar?" Tanya Kinza mengalihkan pandangan menatap istrinya yang terlihat sangat gemas dengan perut buncit dan pipi tembemnya.
"Belum sih, hehe." Jawab Arumi cengengesan.
"Untuk perlengkapan bayinya, aku aja yang belanjain ya, aku gak mau kamu kecapekan." Ujar Kinza.
"Hm, padahal seru loh!" Jawab Arumi cemberut.
"Kamu yang belanja?" Tanya Kinza.
"Iya, tapi bareng kamu. Ya? Ya ya?" Pinta Arumi.
"Nanti kita pikirin lagi." Balas Kinza.
"Pokoknya aku ikut, titik!" Ucap Arumi kekeuh.
"Siap nyonya Razeeta." Jawab Kinza mencium gemas pipi tembem Arumi, sesekali mencubitnya.
"Sakit tau!" Ucap Arumi dengan pipi tembemnya yang memerah.
"Cantik banget sih?" Tanya Kinza gemas.
"Apanya yang cantik? Badan melar gini." Balas Arumi.
"Hey, kamu itu cantik dan aku mengakui itu. Badan kamu melar gini karna aku, aku yang buat kamu gini. Jangan merasa kamu jadi jelek hanya karna berat badan kamu bertambah. Justru ini ladang pahala kamu, mengandung anak yang insyaa Allah akan menjadi anak-anak yang sholeh-sholehah nantinya." Ujar Kinza panjang lebar.
"Janji ya gak bakal cari lain?" Tanya Arumi menyodorkan jari kelingkingnya.
"Aku gak bisa janji, tapi aku akan selalu berusaha." Jawab Kinza menyatukan jari kelingkingnya dengan kelingking Arumi.
---
Hari berlalu, hingga kini usia kandungan Arumi bertambah satu bulan dan usia kandungan Azkiya menjadi satu bulan. Hari ini merupakan hari dimana Azkiya akan berangkat ke USA.
Kini mereka sedang berada di bandara.
Kinza terus-terusan memeluk adiknya. Rasanya sulit berpisah dengan adik perempuan satu-satunya yang ia punya selain kakak perempuan, Kiara.
"Kepada penumpang keberangkatan Air Asia Boeing 116 jam 10.30 tujuan Los Angeles, Amerika Serikat harap segera check in, karena pesawat akan segera berangkat." Suara pengumuman.
"Udah dulu ya, itu pesawat kita. Kia pergi dulu, kalian jaga diri baik-baik ya." Ucap Azkiya.
"Jaga adek kesayangan gue!" Ucap Kinza pada Alfi.
"Pasti." Balas Alfi, kemudian memeluk Kinza dan kembali menguraikan pelukannya.
"Huaaa, ga sanggup ninggalin kakak ipar kesayanganku yang bentar lagi lahiran." Ujar Azkiya terus memeluk Arumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINZA [END]
SpiritualSingkat saja, ini tentang Kinza yang menemukan kembali teman kecil dan menikahinya secara rahasia juga membahagiakannya secara sederhana. Start : 2 September 2021 Finish : 19 April 2022 Highest rank 🏆 • 1 : ilmu (13-17/11/2021) • 1 : ilmu (20-27/11...