Postingan

51K 6.3K 112
                                    

Di spam mulu gara² males up 😭🤸

<>•<>

"Hanya kamu satu-satunya dan untuk selamanya."
- Kinza Arthama Diandara -

<>•<>

Malam harinya...

Setelah selesai murajaah bersama, Arumi beserta kedua temannya beristirahat di atas tempat tidur sambil bermain Handphone masing-masing. Rumi meng-stalking akun Instagramnya Gus Kinza.

Rumi menemukan akun Instagram Gus Kinza yang ber-user @kinza.arth14. Akun yang mempunyai 10K lebih pengikut dan 14 mengikuti, 1 postingan.

    kinza.arth14

Disukai oleh @zivaaurelia_, @kiaarsyila_d dan 8.911 lainnya.

2.632 komentar

kinza.arth14 Hanya kamu satu-satunya dan untuk selamanya. ❤️

@gabriel.edw_ cpiww, unboxing nih malam Jum'at Sunnah 🤣🤸
     @kinza.arth14 @gabriel.edw_ kalo malam ini ga bisa Riel, Jum'at mendatang mungkin bisa wkwk 😂

@azkarakbar_ Kinza udah punya pawang, noh yang suka sama Kinza mending beralih ke gue deh wkwk
     @kinza.arth14 @azkarakbar_ napa gue yang dibawa-bawa oi

@zivaaurelia_ wih Gus uda nikah, kasi tau lah siapa istrinya.
     @kinza.arth14 @zivaaurelia_ rahasia lah

Saat tengah membenarkan posisi berbaringnya, Rumi tak sengaja menyukai postingan itu.

"Mati" gumam Rumi dalam hati. Kemudian ia segera mematikan hpnya dan tidur.

<>•<>

Kling...

Layar kunci HP Kinza hidup menandakan masuknya sebuah notifikasi. Ia segera mengambil Hpnya tersebut.

Instagram : (@kinza.arth14) @arumi.nasha94 menyukai foto anda

"Arumi? Arumi istriku? Masa sih dia stalking Ig aku?" Monolog Kinza.

Karna penasaran dengan akun yang menyukai postingannya, Kinza segera membuka kunci Hpnya dan membuka aplikasi Instagram miliknya.

Betapa terkejutnya ia saat mendapati akun yang menyukai postingannya adalah milik sang istri. Kemudian ia meng-klik "follow" sambil senyum-senyum sendiri. Kemudian ia mematikan layar ponselnya dan merebahkan tubuhnya kembali, ia kembali terlelap setelah membaca doa.

<>•<>

Keesokan harinya, setelah pulang sekolah seperti biasanya Arumi akan ke Ndalem untuk bertemu dengan Umi Syarifah.

"Assalamualaikum" ucap Arumi berdiri didepan pintu Ndalem.

"Waalaikum salam" jawab seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik pintu, Gus Kinza.

Deg!!!

Jantung Arumi berdesir, kali ini bukan karena terpesona melainkan malu dengan kejadian tadi malam. Rasa ia ingin menghilang saja dari bumi ini.

"Mau ketemu Umi?" Tanya Gus Kinza memulai pembicaraan karena Arumi tak kunjung berbicara melainkan berdiri mematung didepannya.

"I-iya Gus" jawab Rumi sedikit terbata-bata.

"Yaudah, ayo masuk" ajak Gus Kinza mempersilahkan Arumi masuk.

Rumi mengangguk lalu melangkah masuk ke dalam Ndalem.

"Saya mau panggilin Umi di dapur dulu ya, silahkan kamu duduk dulu" pamit Gus Kinza. Rumi mengangguk.

Didapur...

"Umi" panggil Gus Kinza sambil berjalan mendekati Umi Syarifah yang tengah memasak.

"Iya, ada apa Gus?" Tanya Umi Syarifah.

"Ada Arumi tu di depan" jawab Gus Kinza.

"Kamu nemenin Arumi dulu, Umi mau selesain masak" ujar Umi Syarifah. "Sekalian pedekate sama istri" imbuh Umi Syarifah menggoda Gus Kinza.

"Apaan sih Umi" sahut Gus Kinza salting dengan pernyataan Umi Syarifah tadi.

"Yaudah sana temenin" suruh Umi Syarifah.

"Iya Umi ku sayang" jawab Gus Kinza meninggalkan Umi Syarifah yang tengah sibuk memasak.

Ruang tamu...

Gus Kinza datang menghampiri Arumi yang tengah duduk dan ikut duduk berlawanan arah dengan Arumi. Rumi deg-degan.

"Umi masih masak, tunggu bentar lagi siap kok" ucap Gus Kinza.

"Iya Gus" jawab Arumi singkat.

Hening, sekitar 20 menit mereka tak saling membuka suara sampai Gus Kinza berani membuka suaranya.

"Arum" panggil Gus Kinza.

"I-iya Gus" jawab Arumi gugup.

"Napa harus pake gugup segala sih" ucap Arumi dalam hati.

"Kenapa gugup?" Tanya Gus Kinza yang mampu membuat jantung Arumi berdetak lebih kencang.

"Saya serem ya?" Tanyanya lagi.

"Enggak kok Gus" jawab Arumi.

Gus Kinza ber-Oh ria.

"Saya boleh bertanya sesuatu?" Tanya Gus Kinza.

"Boleh Gus, mau tanya apa?" Jawab Arumi sopan.

"Kata-kata laki-laki bagaimana yang bisa meluluhkan hati perempuan?" Tanya Gus Kinza.

"Kalau saya sendiri cuma satu" jawab Arumi menggantung.

"Apa itu?" Tanya Gus Kinza penasaran dengan jawaban istrinya itu.

"Qobiltu Nikahaha wa Tazwijaha alal Mahril Madzkuur wa Radhiitu bihi, Wallahu Waliyut Taufiq" jawab Arumi.

Deg...

Gus Kinza merasa menang, hatinya bersorak gembira, namun ia berusaha menutupi kesenangannya itu.

"Kalau Gus sendiri kata-kata perempuan bagaimana yang bisa meluluhkan hati Gus?" Tanya Arumi.

"Bukan dengan kata-kata, tapi dengan sikapnya yang mampu menundukkan pandangannya saat berjumpa dengan lawan jenis" jawab Gus Kinza sambil terus menatap perempuan didepannya yang masih setia menundukkan kepalanya.

Hati Arumi ingin senang tapi ia teringat bahwa Gus Kinza sudah bertunangan atau menikah dengan orang lain. Sakit sekali rasanya ketika mengetahui orang yang kita cintai itu telah meminang perempuan lain.

Bersambung...

<>•<>

Hallo, maaf lama up ya!!!
Author sibuk jadi readers hehe.
Vot+kom ya biar author semangat!!!

Byee!!! ❤️

KINZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang