bag. 4 Di Jakarta

123 1 0
                                    

"hebat kamu Lex, clien besar sekelas Mr. Lee saja langsung takluk pada meeting pertama, presentasi mu tadi sempurna tanpa cacat yg membuat Mr. Lee yg terkenal selektif saja langsung yakin bekerja sama dengan perusahaan kita" pujian tak henti henti untuk Alex dari sahabatnya siapa lagi kalau bukan Andi.

"Lex, Lex aja,,, inget ini masih di kantor"

"oh ia lupa, maksud saya pak Alex"

"gk usah panjang lebar muji-muji gwe nya, harusnya lo ambil pelajaran dari gwe yg klo kerja tuh selalu 100% gk pernah setengah-setengah apalagi kebanyakan omong kaya lo"

"duhh ko jadi saya sih pak" kata Andi sembari cengar cengir tersindir

"pak Alex setelah berhasil dapet clien ini apa tidak ada bonus untuk kami pak?" pancing Andi

"mau apa emang?"

"ya mungkin bonus atau makan-makan bareng pak, sekalian mendekatkan hubungan kita semua antara bos dengan staf-staf biasa seperti kami" lirik Andi pada staf-staf lainnya, sambil mengedipkan sebelah matanya memberikan kode pada semua orang agar ikut mendukungnya

Staf yg lain hanya bisa tertawa kecil

"kalau bonus kn baru kemarin kalian dapat thr apa sudah habis?"

"ya kalau thr dan bonus kan beda cerita pak" celetuk salah satu staf sambil tertawa kecil malu-malu

"begini saja, kita adakan makan malam bersama malam ini, untuk tempat kalian pilih saja, nanti biar saya yg bayar"

"yah pak tapi kalau malam ini kami sudah ada janji dengan Dimas, dia mau ngadain party bwat ngerayain pernikahannya kemarin"

"kalau besok saya tidak bisa, saya harus ke Bandung menemani istri saya yg mengurus ibu mertua saya yang sakit"

"begini saja malam ini party Dimas tetap berjalan tapi nnti saya yg bayar, nah besok-besok tinggal kalian tagih dimas bwat bikin acara lagi" lanjut Alex memberikan ide

"boleh sih pak, tapi saya sudah booking tempat pak sayang kalau dibatalkan" ucap Dimas meng-ia-kan

"ya bagus dong kalau begitu"

Setelah perbincangan singkat dengan staf-stafnya selesai, kelar meeting Alex langsung pulang kerumahnya, ia ingin menyiapkan pakaian yang akan ia bawa besok ke Bandung, juga tak lupa pakaian istrinya.

Alex membawa agak banyak setelan baju dan celana mengingat entah berapa lama ia akan berada di Bandung menemani sang mertua di masa pemulihannya.

Saat malam Alex menelpon Andi, memintanya untuk segera datang kerumahnya untuk menjemputnya dan bersama-sama ke acara kantornya malam ini

Sudah beberapa kali coba mengirim chat pada Andi namun ia tak juga membalasnya, bahkan membaca pesan dari Alex pun tidak. Alex mencoba menelpon Andi beberapa kali tapi tak ada jawaban.

"kemana sih nih orang, tadi dia yg yg semangat bikin acara2 kaya gini, giliran udah waktunya malah susah dihubungin"

Alex pun berinisiatif menelpon Dimas, beruntung langsung dijawab oleh dimas

"Halo pak Alex, ini saya sebentar lagi sampai di lokasi, maaf pak kalau bapak dan pak Andi sudah menunggu" ucap Dimas nyerocos tanpa titik

"siapa yg nunggu kamu, saya saja masih dirumah, ini si Andi saya chat saya telpon gak diangkat-angkat padahal saya mau bareng sama dia, saya mau jalan sendiri tapi saya tidak tau tempatnya dimana yg sudah kamu booking"

"ohh begitu pak, tadi sih pak Andi chat saya ia dan beberapa staf lain sudah sampai di lokasi pak, atau bapak mau saya jemput? Biar saya putar balik saja pak jemput bapak"

AlexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang