09.

159 1 0
                                    

"cepat kamu juga turun!" perintah Alex pada perempuan didalam mobilnya, setelah Wulan turun ia bingung harus apa, dan kenapa lelaki yang menolongnya ini membawanya sampai ke bandara, kenapa tidak menurunkannya dijalan. Tadi juga saat sampai didepan sebuah gedung perkantoran dirinya tidak diperbolehkan turun, justru harus menemaninya menunggu seseorang yg tak lama datang membawa banyak barang-barang untuk lelaki ini

Setelah Wulan turun ia hanya terdiam
"cepet kamu bantu saya, jangan banyak bengong! Apa gk puas nangis2 dan bengong selama perjalanan Bandung - Jakarta"

Wulan yang bingung hanya bisa menurut pada perintah-perintah yg lelaki penyelamatnya ini ucapkan

Mereka masuk ke Bandara, dan menuju terminal keberangkatan tujuan

"Saya mau ke Bali, kamu ikut saya saja!"

Jedeerrr,,, sontak wulan kaget dengan kalimat yang baru saja ia dengar

"tapi mau apaa,, saya gk punya kenalan disana, lebih baik saya disini pak" karna masih tak tau nama lelaki yg sudah 2x membantunya ini, ia hanya bisa memanggilnya pak

"bener lebih baik kamu disini? Kamu mau nanti ketemu preman itu lagi? Mau kamu dikawinin sama dya? Atau mau kamu dijual lagi sama dya?"

Wulan hanya bisa terdiam mendengar ucapan lelaki didepannya ini

"sudah ya, sekarang sy sedang sangat sibuk, sy tidak punya waktu untuk ngurusin kamu, tapi saya juga tidak bisa meninggalkan kamu begitu saja. Makanya untuk sekarang kamu ikut saya dulu ke Bali, biarkan saya selesaikan urusan saya, baru setelah itu kita pikirkan bagaimana nasib kamu agar bisa terlepas dari genggaman preman kampung itu"

Lagi-lagi wulan hanya bisa terdiam, apa yang dikatakan lelaki itu ada benarnya. Akhirnya wulan ikut penerbangan ke Bali bersama dengan Lelaki yang tidak ia kenal ini

Didalam pesawat tak ada obrolan diatara meraka, lelaki disebelahnya terlihat sibuk menatap layar laptop sambil membolak-balik kertas file kerja ditangannya.

Saat pramugari mengantarkan makanan ke mereka, makanan itu bahkan tak dilirik oleh lelaki ini.
"sudah kamu makan saja, saya sudah makan tadi"

Wulan menatap makanannya, ia terlihat ragu untuk memakan makanan itu
"kalo aku makan makanan ini nanti aku harus bayar gk ya,,, duit dari chika tinggal 6ribu kembalian tadi beli tiket bus ke Bandung?" ucapnya pada dirinya sendiri

Alex yang berada disampingnya jelas mendengar apa yg Wulan katakan, walaupun Alex sedang fokus pada kerjaannya

"tidak, itu semua sudah termasuk biaya tiket. Jdi kamu makan saja"

Mendengar hal itu Wulan merasa senang, perutnya yang lapar akhirnya terisi makanan, apa lagi makanan yang ia makan sangat cantik tampilannya ini. Saat mencoba sesuap makanan didepannya itu betapa bahagianya wulan bisa merasakan makanan seenak itu. Makanan enak yang belum pernah ia makan dan tidak tau apa akan ada kesempatan untuknya makan makanan seenak ini lagi

Dengan cepat Wulan menghabiskan makanan dipiring sajinya itu, maklum ia dari pagi belum makan apa pun. Uang yang sahabatnya pinjamkan tadi hanya cukup untuk membeli tiket ke Bandung, kembalian 6ribu tak bisa ia belanjakan makanan apapun. Mungkin ia hanya bisa membelinya beberapa ciki diwarung atau sekedar air mineral saja. Tetapi dia tak membeli ciki maupun minum, karna ia merasa belum menginginkannya.

Sesampainya di Bandung, dirumah pamannya sendiri, wulan pikir ia akan disambut ramah dan akan ditawari untuk makan disana, tapi apa yang ia terima hanya caci maki dari sang paman, pamannya pun justru menelpon kang Geget si rentenir yang sudah menjualnya itu.

Khayalan akan makan dirumah paman sirnah, kenyataannya justru ia harus lari tunggang langgang untuk menghindari kejaran kang Gegep

Lalu perjalanan menuju jakarta bareng lelaki ini pun terasa semakin membuatnya lelah dan lapar, bagaimana tidak, sepanjang perjalanan ia hanya menangis, memikirkan kenapa pamannya melakukan hal ini pada dirinya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang