06. Perkenalkan saya

126 0 0
                                    

Alex pun memesan 1 kamar pada reseptionis yg berjaga saat itu dan diberikannya kunci bernomor 506.

Alex tetap menggandeng tangan perempuan yang bahkan ia tak kenal siapa namanya

Didalam lift saat mereka berduaan si perempuan tetap memohon pada Alex untuk melepaskannya dan berjanji akan coba mencicil mengembalikan uang yang telah Alex keluarkan untuk membelinya, tapi Alex tetap diam tidak berkata apa pun dan tetap menggandengnya ke kamar yg mereka tuju

Saat sampai dikamar, Alex menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Tangisan perempuan itu semakin menjadi-jadi, ia terlihat semakin takut pada Alex

Alex perlahan mendekatinya

"kamu tenang aja, saya gk berniat ngapa-ngapain kamu"

mendengar ucapan Alex tak langsung membuat perempuan itu berhenti menangis, mungkin ucapan Alex terdengar tak masuk akal bagi si perempuan, mana mungkin ada seseorang yang mau mengeluarkan uang 200juta untuk membeli perempuan tapi tidak berniat berbuat yang aneh-aneh. Ya sangat tidak mungkin

"percaya sama saya, dan tolong kamu berhenti menangis, saya sudah sangat pusing hari ini!" bentak Alex tak sengaja sepertinya, mungkin Alex sendiri pun masih pusing dan bingung untuk apa ia melakukan semua ini,,, untuk perempuan asing sepertinya

Perempuan itu pun berhenti menangis, hanya sesekali terdengar sesenggukannya yang mungkin tak tertahankan

Lama mereka hanya terdiam tanpa saling berbicara, tak saling menatap, benar-benar diam ditelan sunyi

"saya tidak bisa memberikan apa yang kamu inginkan" ucap pelan perempuan itu

"memang kamu tau apa yang saya inginkan? Saya saja bingung"

Lalu mereka kembali terdiam lagi

"sekarang mending kamu ke toilet, basuh wajah mu biar segar, dan cuci juga tangan dan kaki mu itu yang kotor karna tadi kamu terjatoh di tanah, kamu jangan berpikir negatif karna saya menyuruh kamu ketoilet, saya menyuruh hal itu agar kamu bisa sedikit menyegarkan diri mu"

Melihat ketulusan dari lelaki didepannya si perempuanpun perlahan pergi ketoilet

Sepeninggal perempuan itu, Alex ingat tadi ia pergi tanpa mengabari Andi dan teman-temannya yang lain

"ndi gwe tadi langsung balik, gk sempet pamitan ke kalian karna gwe ngerasa udh mabuk, kalau gwe makin lama di dalem bisa-bisa gwe makin mabuk. Untuk pembayaran gwe udh tf ke lo 100jt bwat bayar semua. Salamin gwe ke yang lain" pesan terkirim ke Andi. Setelah itu Alex langsung mematikan data hp nya.

Tak lama datang perempuan itu dari toilet, wajahnya sudah terlihat lebih segar dan ia juga lebih tenang dari sebelumnya

"maaf kalau saya ngebuat anda takut ke saya, tapi jujur saya sama sekali gk punya niat buruk ke anda" ucap Alex memulai pembahasan

"ia" jawaban singkat perempuan

"maaf juga kalau saya ikut campur dengan urusan anda dan laki-laki tadi, tapi saya juga tidak mengerti mengapa saya melakukan semua itu untuk menolong anda, yang saya tau, saya merasa tidak tega pada anda"

"ia terimakasih"

"sebelumnya saya pernah melihat anda dipinggir jalan sedang menangis akibat dipukuli pria tadi, awalnya saya mengira pria tadi itu pacar anda dan apa yg saya lihat waktu itu hanya pertengkaran sepasang kekasih seperti biasa"

"sa,, saya,,, dan dia bu,,, bukan kekasih"

"ia saya tau, saya juga kemarin melihat anda di salah satu rumah sakit di Bandung"

"i,, ia itu saya"

"dan tadi saya mendengar obrolan laki-laki tadi dengan madam di dalam bar, saya sangat iba melihat anda, entah mengapa saya tidak bisa mengendalikan diri saya untuk tidak membantu anda, terlebih saat anda dipukuli pria itu diluar bar"

"ia"

"sekarang anda aman disini, saya juga tidak akan ngapa-ngapain anda, jadi anda jangan takut"

"ia"

"apa anda ada rumah atau tempat tinggal lain? Jika tidak akan saya bayar kamar ini untuk seminggu kedepan agar anda bisa beristirahat dan mencari-cari tempat tinggal lain"

"tidak usah, saya bisa pergi ke kosan teman saya, letaknya saya rasa tidak terlalu jauh dari sini, saya akan pergi sekarang juga"

"akhirnya anda bisa menjawab saya dengan baik"

"maaf, tadi saya panik dan mengira anda orang jahat, tapi saat anda menjelaskan semuanya saya berusaha memahami ucapan anda, sehingga saya bingung mau menjawab apa selain kata ia"

" its oke, gpp. Dan sekarang kamu gk harus pergi saat ini juga, ini sudah mau jam 4pagi, apa anda mau berjalan kaki sepagi ini, naik kendaraan umum atau ojol pun pasti tidak ada, jadi silahkan anda istirahat dulu disini"

"ia"

"saya pergi dulu ya, saya harap kamu tidak akan berhubungan lagi dengan lelaki tadi" Alex pun mulai berjalan menuju pintu

"terimakasih" Alex tidak menjawab
"sebentar" ucap si perempuan lagi

Alex pun menoleh kearahnya

"nama anda siapa?"

"anda tidak perlu mengenal nama saya, belom tentu kita akan bertemu lagi" Alex kembali melanjutkan langkahnya keluar dari kamar itu

"setidaknya perkenalkan saya Wulan, sekali lagi terimakasih telah membantu saya" ucap perempuan itu tapi Alex tetap pergi dan menutup pintu kamar

Alex pun kembali kerumahnya, lama ia mengetok pintu akhirnya simbok membukakan pintu untuk Alex

"tuan dari mana saja tuan, kenapa subuh gini baru sampai rumah"

"gk dari mana-mana mbok, saya cape mau langsung istirahat ke kamar ya"

"ia tuan,,,, oh ia tuan tadi ibu menelpon ke rumah, ibu khawatir karna tuan di chat dari malem tidak merespon dan saat ibu coba telpon nomor hp tuan gk aktif kata ibu tuan"

Alex hanya mengangguk, nampaknya Alex sudah sangat lelah dan mengantuk sampai tak kuat menahannya

"mbo kalau ibu nelpon lagi bilang aja saya malem ini meeting sama clien pulang aga malam, tidak bisa menghubungi ibu karna saya mau istirahat, dan soal hpe saya bilng saja mati kehabisan batre, ya mbo"

"ya tuan"

Alex langsung masuk kamar dan menguncinya, tanpa membersihkan tubuh dan mengganti baju, Alex langsung saja menumbangkan dirinya dikasur dan tanpa aba-aba dirinya langsung terlelap tidur
.
.
.
.
Authornya pegel

AlexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang