08.

157 0 0
                                    

Sudah sekitar 3hari Alex menemani istrinya Calista di Bandung merawat sang ibu. Syukurnya keadaan ibu semakin hari semakin membaik, yg membuat hati Calista lebih tenang begitu pun Alex yg senang melihat istrinya kini sudak tidak diliputi rasa khawatir

Saat makan siang bersama tiba-tiba ada panggilan masuk dari Andi ke telpon Alex. Namun karena situasi mereka sedang makan bersama, Alex memilih mematikan tlp masuk dari Andi.

Tak berapa lama sekarang giliran telpon Calista yg berdering, dilihat dilayar ternyata juga Andi yang menelpon.

Calista memberitahu suaminya itu
"mas Lebih baik kamu angkat dulu telpon dari Andi, sepertinya penting, jika tidak penting-penting amat tidak mungkin Andi menghubungi mu berkali-kali bahkan sampai menelpon ke aku"

"ya sih, tp kan kita masih makan, tapi yasudah mas angkat telpon Andi dulu ya"

Lama Alex bercakap-cakap dengan Andi di telpon, entah apa yang mereka berdua bicara kan, Calista tak bisa mendengarkan sebab saat mengangkat telpon dari Andi ia mengambil jarak aga jauh darinya dan ibu yang sedang makan, namun Calista tahu betul ada perubahan di mimik wajah suaminya,,,

Saat makan Alex tidak berbicara apapun mengenai telpon Andi, Alex hanya senyum dan bersikap ramah tamah biasa lalu tak lama ia langsung masuk ke kamar

Calista setelah selesai membereskan meja makan dan piring-piring kotor bekas makan, ia ikut masuk ke kamar menyusul suaminya

"ada apa mas? Sepertinya ada yg kamu pikirkan setelah mendapat tlpon dari Andi, memang tadi kalian bahas apa?"

"ahh ia nih, ada sesuatu yang aku pikirkan"

"apa itu mas?"

"cabang perusahaan ku yg di Singapur ada sedikit masalah, investor utama perusahaan aku tiba-tiba saja menarik investasi mereka dari kantorku, ini membuat kantorku di Singapur aga kacau"

"lalu gimana mas"

"sepertinya aku harus bertemu dan membicarakannya langsung dengan investor ku ini, kebetulan mereka sedang ada di Bali, entah ada urusan apa. Yg jelas sepertinya aku harus segera berangkat kesana"

"oh yasudah kalau begitu mas, ayo kita pergi"

"sepertinya mas sendiri saja, berdua dengan Andi kesana, kamu tidak usah ikut"

"loh kenapa?"

"sayang,,, aku tidak tau akan kah mudah membujuk mereka untuk kembali menanam inves di perusahaan mas, jadi mungkin bisa sebentar atau lama disana. Lagi pula mas dan Andi kesana sekalin mengontrol toko berlian mas di Bali. Sepertinya disana mas akan sangat sibuk, mas takut kalau kamu ikut, kamu akan BT mas tinggal2 sendirian setiap hari"

"mas, aku jadi istri kamu bukan sebulan dua bulan mas, jadi aku sudah tau bagaimana biasanya kerjaan kamu di Bali, dan aku sudah biasa kamu tinggal-tinggal sendiri sewaktu menemani mu dalam perjalanan bisnis"

"tapi ini berbeda, biasanya hanya 3 sampai seminggu, mas sudah bisa pastikan waktu nya saat mengajak mu, tapi kali ini berbeda. Mungkin bisa seminggu, dua minggu atau bahkan sebulan lebih. Mas gk akan tega melihat kamu selama itu sendirian di villa.,,," jelas Alex pada isrtrinya "Bukan kah lebih baik kamu jg disini saja bersama ibu, atau jika kamu merasa ibu sudah sehat kmu bisa kembali ke jakarta minta jemput sopir kantor, ya?!"

"baik lah mas kalau menurut kamu begitu baiknya"

"makasih ya km udh mau selalu suport dan ngertiin aku" Alex pun memberi kecupan di kening sang istri

Alex mengambil hp nya dan menelpon Andi

"ndi, gwe jalan kekantor sekarang, lo siapin file-file terkait masalah ini dan kirim langsung ke email gwe, biar gwe cek selama di jalan"

AlexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang