10. Approval

613 69 15
                                    

Saat berangkat sekolah di bis pagi ini, aku tidak bertemu Jaemin. Aku hanya bertemu Mark dan Renjun. Di kelas, Jaemin pun belum ada, sepertinya dia belum datang.

Pesan yang aku kirim ke Jaemin semalam tidak dibalas. Mungkin Jaemin marah karena ponselnya yang tertinggal di rumahku kemarin hanya diantar sopirnya Appa.

Aku jadi tidak konsentrasi saat berbincang dengan MarkRen di depan loker.

Saat bel masuk berbunyi, Jaemin baru muncul. Wajahnya pucat. Dia langsung duduk di kursinya tanpa menyapa kami.

Aku jadi ingat saat Jaemin jadi hantu. Wajahnya pucat tetapi tetap terlihat cantik dan menarik.

Tak lama guru pun datang, membuat aku tidak bisa bertanya pada Jaemin.

Jam ketiga adalah olahraga. Saat berganti baju, Jaemin hanya diam, padahal dia kan ceriwisnya super. Sampai Renjun menegurnya, tetapi Jaemin hanya tersenyum dan bilang dia baik-baik saja.

Waktu pemanasan keliling lapangan sepakbola, aku mencoba berlari di samping Jaemin.

"Kamu sakit?"

Jaemin hanya menggeleng sambil tetap konsisten berlari.

"Maaf kemarin ponsel kamu diantarkan sopir. Appa tidak mengijinkan aku pergi."

"Gwaenchana. Gumawo udah mau antar ponsel Aku, Jeno." Sahutnya sambil tersenyum.

Jaemin lalu mempercepat larinya, aku segera mengejar dan berlari di sisinya.

Apakah Jaemin diam karena pernyataan cintaku kemarin ya?

"Na.. tentang pernyataan....."

"Aku akan memikirkannya." sahutnya cepat.

Aku hanya bisa menatap Jaemin yang berlari menjauh.

.

💙 Nomin💙

.

"Anak-anak, hari ini saya akan mengambil nilai. Pertama lari 100m lalu 400m." Kata Johnny seonsaengnim.

Kami pun bersiap. Johnny seonsaengnim akan mengambil nilai anak laki-laki terlebih dahulu, anak perempuan ada yang membantu di garis start dan finish. Yang lain duduk-duduk di tepi lintasan lari.

Tiba-tiba Johnny seonsaengnim mendekati Jaemin.

"Nana, wajah kamu pucat sekali, kamu sakit?" Tanya Johnny seonsaengnim.

"Tidak Saem." Jaemin menggeleng. Imut sekali wajahnya.

Johnny Saem mendekati Jaemin lalu meraba kening Jaemin.

"Badanmu panas Na, kamu ke UKS aja, minta obat lalu istirahat."

"Tapi John Saem..." Jaemin menyanggah.

"Aku bisa mengambil nilai kamu pekan depan. Tak ada bantahan. Renjun, antar Nana ke UKS!"

"Siap Saem." Kata Renjun sambil merangkul Jaemin, agak memaksa agar mau istirahat di UKS dan Renjun kembali ke lapangan tak lama kemudian.

Saat istirahat, aku dan MarkRen pergi ke UKS, tetapi Jaemin tertidur dengan pulasnya, wajah cantiknya seperti malaikat, kita jadi tidak tega membangunkannya.

"Ayo kita pergi saja, biarkan dia istirahat." Kata Mark, kami pun pergi ke kantin.

Saat makan siang, kami kembali ke UKS. Jaemin masih saja tertidur.

"Biarkan Jaemin tidur!" Kata Suho uisa, dokter yang berjaga di UKS.

"Tapi Jaemin belum makan Uisa." Kataku.

Innocent Ghost [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang