Aku menatap wajah Jaemin yang asyik memandang ikan yang hilir mudik di kolam. Sepertinya dia lelah setelah fisioterapi, dia hanya diam saja tidak banyak bergerak atau menari seperti tadi.
Wajah Jaemin sangat sempurna, perpaduan antara tampan dan cantik, dan Jaemin juga manis dan imut, wajahnya tidak sesuai dengan umurnya, kelakuannya juga, masih seperti anak kecil yang manja, mungkin karena dia anak bungsu.
Aku paling suka mata Jaemin yang berbinar, matanya sangat menarik dengan bulu matanya yang panjang dan lentik, pipi Jaemin juga tembam membuatku sering ingin mencubitnya. Bibir Jaemin berwarna merah jambu seperti cherry, sepertinya manis jika dikecup.
Aku menggelengkan kepala untuk mengusir pikiran kotor di otakku.
"Kau kenapa Jeno?"
Jaemin ternyata sudah menatapku. Aku merasa tertangkap basah, jantungku berdetak lebih kencang karena ditatap dengan intens oleh Jaemin.
"Mm tidak, tidak apa-apa." aku menggelengkan kepala.
"Jinjayo? Kau seperti akan mengatakan sesuatu tetapi tidak bisa kau katakan."
"Ah tidak, aku hanya mengagumi keelokan wajahmu." kataku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Aish kau ini." Jaemin memukul lenganku pelan, wajahnya memerah.
"Kamu lebih tampan Jeno."
Aku hanya tertawa mendengarnya.
"Aku kurang suka selfie." Tiba-tiba Jaemin berkata.
Aku menatap Jaemin bingung, padahal wajah Jaemin sangat sempurna, aku saja tak pernah bosan menatap wajahnya, bahkan aku sering merindukan wajahnya.
"Aku aneh ya?" Jaemin berkata lagi, mungkin karena tidak ada respon dariku.
"Aku tidak tahu, tapi menurutku, wajahmu menarik."
Jaemin tersipu.
"Kau menggombal ya?"
Aku menggeleng.
"Jujur."
Jaemin mempoutkan bibirnya, "kau tidak seru Jeno."
Aku terkekeh lalu beranjak ke belakang kursi roda Jaemin.
"Ayo kita kembali ke ruangan. Sekarang waktunya makan cemilan kan?"
Jaemin mengangguk, dan kita kembali ke ruang inap Jaemin.
"Aku suka wangimu Jeno."
Aku terkekeh, "padahal aku tadi hanya mandi pakai sabun yang disediakan rumah sakit."
"Tetapi kamu wanginya beda, menenangkan, rasanya aku sudah lama sekali mengenalmu, aku suka."
Rasanya seperti Jaemin sedang mengungkapkan perasaannya kepadaku, aku hanya bisa menatap Jaemin. Tak ingin berharap lebih.
"Mungkin itu wangi asli tubuhmu Jeno."
Aku hanya mengangguk, mengendalikan detak jantungku.
.
💙 nomin 💙
.
Aku makan sendirian lagi di kantin, Renjun dan Mark ada rapat dewan siswa. Untuk makan dengan teman yang lain aku masih malas karena belum terlalu mengenal teman-teman sekelas.
SungChan tiba-tiba duduk di depanku, dan temannya yang selalu mengikutinya ikut duduk di sebelahnya.
"Anyeong hyung, bolehkah aku duduk di sini?" namja teman Sungchan itu bertanya sambil meletakkan nampannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/161969628-288-k271726.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Ghost [NoMin]
FanficJeno, murid pindahan dari Amerika, melihat namja yang sangat cantik di kelas barunya dan jatuh cinta padanya, tetapi hanya Jeno saja yang dapat melihatnya. Sayangnya namja cantik itu malah menyukai Mark kekasih Haechan. Bisakah Nomin bersatu? Note :...