Saat Istirahat pun tiba, Mark dan Renjun pergi ke ruang dewan siswa, ada rapat katanya untuk membahas olimpiade sekolah, Mark sebagai ketua klub basket dan Renjun ketua klub vokal harus datang. Terpaksa aku harus menghadapi Jaemin sendiri.
Aku tidak takut karena dia hantu tetapi aku tidak dapat mengendalikan detak jantungku saat menatap wajah cantiknya.
"Jeno, ayo ke kantin."
"Iya, ayo, kita bisa bercakap disana."
Tiba-tiba di sekeliling mejaku ada empat yeoja cantik mengajak makan di kantin. Name tag nya sekilas aku baca Hwang Ye-ji, Choi Ji-su, Aeri Uchinaga, dan Yu Ji Min (tahu nama panggung mereka kan?).
"Maaf aku harus menelpon." aku menunjukkan ponselku.
"Kau tidak lapar?" Tanya Yu Ji min.
"Tidak, tapi aku harus menelpon Appaku." aku mencari alasan agar tidak pergi bersama mereka, kalau ada Mark, pasti mereka sudah diusir dari tadi, karena Mark tidak ada, terpaksa aku harus memutar otakku.
"Baiklah." Kata mereka kompak.
"Bye Jeno."
Mereka lalu pergi sambil melambaikan tangan dan tersenyum genit padaku dan aku hanya bisa tersenyum kecut melihatnya.
"Jeno..."
Jaemin tiba-tiba berjongkok di samping kiri mejaku, dagunya menempel di atas mejaku, bibirnya manyun, wajahnya imut sekali.
Menggemaskan.
"Namamu Jeno kan?" Tanya Jaemin.
Aku segera memakai earphoneku, pura-pura menelpon. Aku tidak mau disangka gila karena berbicara sendiri, karena di kelas masih ada siswa yang sedang makan bekal dan mengerjakan tugas.
"Iya, dan kamu Na Jaemin?" aku menempelkan pipi kananku ke meja, wajah kami berhadapan sekarang, wajahnya terlihat makin cantik jika dilihat dalam jarak sedekat ini.
"Yup." Jaemin menjawab dengan nada menggemaskan, aku ingin sekali mencubit pipinya.
"Jaemin, tidak kah kau sadar dirimu itu siapa?"
"Maksudnya?" wajahnya penuh tanya, polos sekali.
"Apakah kau merasakan hal yang berbeda? Yang tidak seperti biasanya?"
Jaemin lalu berdiri lalu mengangguk, dia lalu duduk di bangkunya. Aku memindahkan posisi dudukku hingga menghadap dia.
"Bagaimana?" tanyaku lagi.
"Mmm, aku sekarang tidak bisa pulang ke rumah, aku tidak merasa lapar, aku juga bisa melihat hantu yang mengerikan di sekolah ini, dan... Aku tidak bisa pergi dari sini, seperti ada tembok yang mengelilingiku."
"Hantu? Mereka mengganggu kamu?"
"Kalau malam mereka mendatangiku, tetapi sampai di dekat meja Renjun saja. Saat mereka mendekat, mereka langsung mental. Aku seperti dikelilingi tembok yang tidak terlihat."
"Kamu itu roh gentayangan Jaemin."
"Yak, aku bukan roh. aku bisa menyentuh benda-benda."
Gosh, dia ini bodoh apa polos?
"Tetapi tidak ada yang bisa melihatmu, hanya aku yang bisa melihatmu."
"Iya juga ya?" telunjuknya menepuk-nepuk pipinya sambil berpikir, Jaemin terlihat begitu menggemaskan.
"Apakah kau bisa menyentuhku?" dia menatapku dengan puppy eyesnya.
"Entahlah." Aku menjulurkan tanganku untuk menyentuh dia, dan ajaibnya, aku bisa menyentuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Ghost [NoMin]
FanfictionJeno, murid pindahan dari Amerika, melihat namja yang sangat cantik di kelas barunya dan jatuh cinta padanya, tetapi hanya Jeno saja yang dapat melihatnya. Sayangnya namja cantik itu malah menyukai Mark kekasih Haechan. Bisakah Nomin bersatu? Note :...