Pulang sekolah, aku, Renjun, Mark, dan Haechan pergi ke rumah sakit. Haechan merindukan Jaemin katanya.Aku sudah berpesan pada Sungchan akan pulang terlambat karena mau menengok teman di rumah sakit. Aku tidak ingin Appa khawatir.
Taeyong samchon sekarang yang menungui Jaemin. Jaemin duduk dengan bersandar di tempat tidurnya yang sudah ditinggikan. Wajahnya masih pucat tetapi terlihat lebih berbinar.
"Bagaimana keadaanmu Na?" Renjun bertanya pada Jaemin.
"Lebih baik dari kemarin Lonjonie. Tadi sudah berlatih memiringkan badan, dan besok berlatih duduk."
"Luka di perut dan dadamu bagaimana?" tanya Haechan sambil mengusap punggung jemari Jaemin.
"Sudah sembuh Haechan, hanya kadang terasa perih saja di bekas lukanya."
"Semoga kau cepat pulih ya, agar bisa sekolah lagi." Mark mengusak rambut Jaemin, bisa aku lihat pipi Jaemin merona.
Jaemin lalu menatapku.
"Mm Jeno?"
"Eh iya?" aku terkejut dia memanggil namaku.
"Terimakasih, tanpa kamu, aku mungkin masih tidak sadar sampai hari ini." Jaemin tersenyum padaku, cantik sekali, sampai aku terdiam terpesona.
Aku tersenyum, menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Renjun dan Mark juga membantu kok, lagipula yang sangat berperan penting itu Oguri Shun, cenayang yang telah membantu kita." kataku.
Jaemin tersenyum, "tetapi kalau kamu tidak bisa melihat rohku, pasti tidak akan terjadi seperti ini."
Aku hanya mengangguk.
"Kamu bisa melihat hantu?" tanya Jaemin.
Aku menggeleng. "Aku hanya bisa melihat rohmu."
"Aneh ya?" Jaemin menatapku dengan keheranan.
.
💙 nomin 💙
.
Keesokan harinya aku ikut ke rumah sakit lagi. Entah kenapa aku selalu merindukan Jaemin.
Sekarang Yuta samchon yang menjaga Jaemin.
Jaemin kini sudah bisa duduk, walau terlihat masih menahan sakit.
"Nana aku merindukanmu." kata Renjun sambil memeluk Jaemin.
"Aku jugaaa." kata Jaemin.
"Aku kesepian." Jaemin merengek manja. Menggemaskan.
"Sekarang sudah ada kita, jadi tidak sepi kan?" kata Mark.
Jaemin mengangguk.
"Besok teman sekelas akan datang, mungkin bergantian secara berkelompok." kata Mark.
"Aku merindukan teman-teman." kata Jaemin sambil menangkup pipinya.
"Mereka pasti juga merindukan kamu Na." Kata Mark.
"Eh bagaimana kabar pedekate si Lucas?" tanya Jaemin pada Mark dan Renjun.
"Ditolak lagi sama Jungwoo hyung."
"Jeongmal? Kasian hahaha." Jaemin tertawa sampai meneteskan air mata.
Mark, Renjun, dan Jaemin berbincang sambil sesekali tertawa. Aku yang belum terlalu mengenal teman-teman sekelas hanya duduk diam saja mendengarkan mereka berbincang.
Yuta samchon mendekatiku dan tersenyum.
"Jaemin kalau sudah bertemu dengan Mark dan Renjun selalu seperti itu, seakan dunia hanya milik mereka bertiga. Mereka bersahabat sejak junior high school, jadi mereka akrab sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Ghost [NoMin]
FanfictionJeno, murid pindahan dari Amerika, melihat namja yang sangat cantik di kelas barunya dan jatuh cinta padanya, tetapi hanya Jeno saja yang dapat melihatnya. Sayangnya namja cantik itu malah menyukai Mark kekasih Haechan. Bisakah Nomin bersatu? Note :...