threesome2

43.2K 173 0
                                    

Murni semakin bersemangat, menjilat dan mengulum penis Agung, lalu lidahnya mulai turun ke buah zakar Agung yang bergelayutan. Agung semakin memekik nikmat dan mulai meracau tidak jelas.
"Ahhh ,, ahhh ,, kamu pintar Murni ahh penis ku terasa terbang ahh karena kuluman mu, ahhhhhhh." Irma sudah tidak tahan melihat Agung Mendesah, dan Irma mulai berdiri di atas sofa sambil mengarahkan miliknya agar Agung menjilatinya.
"Jilat milikku, sayang." Pinta Irma, segeralah Agung melakukan apa yang Irma minta.
"Ahhh,, Agung ini enak ahh, nikmat sekali ahh lidahmu itu." Pekik Irma seraya menjambak rambut Agung sebagai pelampiasan nikmat yang tengah memburu.
Sementara Murni, makin bersemangat memompa penis Agung di dalam mulutnya. 2 tahun menjanda membuat Murni haus akan seks. Apalagi ditambah tadi dirinya melihat video porno, seketika membuat gairahnya menumpuk, dan ingin segera dituntaskan.
"Ahh, Murni lidahmu itu ohh sangat hangat dan basah ,ahhhh." Racau Agung saat Murni mulai menghisap batang penisnya, sambil tangannya meraba-raba miliknya.
"Agung, cepat masukan penismu kedalam sini." Pinta Irma seraya menungging.
Murni langsung menghentikan aksinya, saat mendengar Irma ingin segera bermain ke intinya.
Agung mulai mengarahkan penisnya kedalam lubang senggama milik Irma. Dan setelah itu Agung langsung menggerakan miliknya maju mundur, sehingga membuat Murni semakin ingin segera merasakan kenikmatan dari penis Agung.
"Ahhh,, ahh,, ohh. Murni ahh lakukanlah apa yang kamu pelajari ahh, dari video tadi ahh." Pekik Irma seraya mendesah.
Murni semakin bersemangat saat melihat batang penis Agung keluar masuk milik Irma, sehingga saat milik Agung masuk, hanya tersisa buah zakar yang bergelantungan kekanan dan kekiri. Tanpa menunggu lama Murni mulai menjilati biji zakar Agung yang bergelantungan. Sehingga membuat rasa nikmat dari permainannya menjadi dua kali lipat.
"Ahhh,, ohh ini ahhh sungguh ahh rasa yang luar biasa. Ini nikmat sekali." Gumam Agung seraya memejamkan matanya.
"Aku mau sampai sayang, ahhh,, ahh ,, ahhhhhhhhhhhhhh." Lenguh Irma panjang saat miliknya mulai berkedut dan mengeluarkan cairannya disana.
"Ini luar biasa, aku sangat menyukai ini." Gumam Irma sambil bersandar di sofa.
"Aku juga sayang menikmati setiap detik permainan kita, sayang." Gumam Agung sambil tersenyum senang.
"Sayang, sekarang kau lakukan pada Murni, apa yang tadi kau lakukan padaku." Gumam Irma sambil menutup mata.
Saat mendengar itu, Murni langsung di tuntun ke arah sofa, dan Agung mulai membuka paha Murni lebar-lebar agar memudahkannya untuk menjilati milik Murni.
"Ahh, Om enak ahh, sedot lagi Om ahh, ahhh." Pekik Murni sambil mendesah.
"Enak eyy Om, ahhh. Terus geol Om ahh, geol yang kencang." Agung semakin bersemangat mendengar Murni meracau nikmat. Lalu Agung menyambut payudara Murni yang montok dan kencang, Murni yang sudah sangat bergairah langsung menekan wajah Agung agar semakin menempel di payudaranya.
"Ahhh Om, enak Om gurih ahh," Murni terus memekik nikmat, Irma yang melihat Murni sedang sangat bernafsu langsung berinisiatif menjilati batang milik Agung yang keluar masuk milik Murni, sambil sesekali Irma menyedot klitoris Murni. Sehingga membuat rasa nikmat yang Murni rasakan menjadi ganda.
"Ahh terus teh, sedot yang kenceng teh ahh." Racau Murni semakin membuat Agung kehilangan akal sehat nya.
"Ahh Murni… punyamu legit sekali ahh, aku belum pernah merasakan yang seperti ini ahhh,,, ohhhh." Racau Agung seraya meremas payudara Murni yang montok dan menjulang.
"Terus Om yang kencang, terus tambah lagi Om ahhh ,, ouwwwww." Agung segera menambah kecepatan pada kocokannya di vagina Murni.
Setelah 15 menit akhirnya penis Agung menumpahkan cairannya yang hangat dan bening di atas perut Murni.
Keduanya terlihat mengatur nafas yang ngos-ngosan karena aktivitas yang mereka lakukan.
"Terima kasih ya, teh, Om sudah mau mengajak Murni bersenang senang." Gumam Murni seraya bangkit dan mengutip pakaiannya, yang berantakan.
"Iya Murni, sama-sama. Mulai sekarang kapanpun kamu mau, kamu tinggal pakai saja suamiku. Aku rela kok berbagi rasa nikmat ini bersamamu.
Setelah melakukan pertarungan sengit, ketiganya tertidur pulas. Di kamar masing-masing, saat pagi tiba Murni langsung menyiapkan menu untuk sarapan kedua majikannya.
"Murni kamu sudah bangun?" Tanya Irma seraya meminum jus yang tersaji di meja.
"Iya teh. Teteh mau kemana sudah, rapi dengan baju itu?" Tanya Murni penasaran.
"Aku mau kerja, dan pagi ini aku ada jadwal bertemu dengan dokter di rumah sakit tempat aku bekerja." Jawab Irma seraya menyantap nasi goreng yang di buat Murni.
"Apa Om juga, bekerja hari ini?" Tanya Murni sedikit takut.
"Tentu, dan dia akan kembali sore. Sedangkan aku akan sedikit terlambat pulang, dan tolong jaga suamiku ya." Pekik Irma dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Iya teh. Tapi Om kemana kok belum turun untuk sarapan?" Tanya Murni sambil celingukan.
"Dia sudah berangkat, pagi-pagi sekali. Ya sudah aku pergi dulu ya." Akhirnya Murni di tinggal sendiri di rumah yang sebesar ini.
"Aku bingung mau ngapain. Andai Om Agung tidak ke kantor, pasti dia akan mengajakku bermain kembali."
*******
Hari ini di rumah sakit, Irma sedang berada di ruangan dokter Andes. Irma tengah menunggu dokter seniornya, sekaligus kekasih gelap Irma.
"Mana ya, dokter Andes!! Kenapa jam segini belum datang juga, apa dia tidak tahu kalau aku sangat merindukannya." Setelah mengatakan itu tiba-tiba pintu ruangan di buka dari luar, muncullah dokter Andes sang pujaan hati Irma.
"Selamat pagi sayang?" Sapa dokter Andes sekilas mengecup pipi Irma.
"Kok baru datang dokter!! Aku hampir jamuran disini nunggu kamu." Gumam Irma seraya melipat tangannya di dada.
"Tadi di rumah, saat aku hendak berangkat kemari. Istriku tiba-tiba mengajakku untuk bercinta, dan aku tidak bisa menolak, karena itu kebutuhan kami berdua." Andes langsung mencubit dagu Irma seraya memberikan lumayan kecil pada bibirnya.
"Lalu bagaimana dengan rencana kita, sekarang?" Tanya Irma sedikit tidak sabar.
"Kita tunda dulu, aku masih lelah karena ulah istriku tadi pagi di rumah. Dan aku juga ada jadwal dengan pasien setengah jam lagi, jadi kita melakukannya setelah jam istirahat tiba." Ucap Andes sambil meremas payudara Irma yang montok dan berisi.
"Dasar loyo." Pekik Irma di telinga Andes..
"Jangan menentangku, sayang. Setelah jam istirahat tiba, lihat saja siapa yang kamu maksud loyo itu." Gumam Andes di telinga Irma seraya menggigit kecil telinganya dan tangan kanannya mulai membelai leher jenjang Irma yang putih dan mulus, layaknya leher angsa.
"Kita lihat saja nanti, sayang." Seraya meremas penis Andes yang masih terbungkus rapi dalam celana.
"Ya sudah kalau begitu, aku keruangan ku dulu" Irma pergi setelah membuat nafsu dalam tubuh Andes mulai bangkit, sehingga membuat Andes berdecak dengan kesal.
"Cih, sialan." Decak Andes melihat Irma pergi dari ruangannya.
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, saat ini Andes tengah duduk di ruang kerjanya, sembari menunggu Irma datang menemuinya. Namun sudah hampir 10 menit waktu istirahat tiba, Irma masih belum terlihat datang menemui Andes.
"Kemana si Irma ini!! Sudah 10 menit jam istirahat masih belum datang." Gumam Andes seraya menekan ponselnya untuk menghubungi Irma.

Pembantu dari deSahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang