"Selamat malam, ibu, bapak. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang resepsionis di hotel teratai.
"Malam. saya mau memesan kamar untuk satu Minggu kedepan, bisa?" Tanya Andes dengan mata genit.
"Bisa, pak. Boleh saya lihat KTP-nya." Dengan cepat Andes memberikan KTP-nya untuk mempercepat proses mengurus penginapan.
Setelah selesai mengurus administrasi, Irma dan Andes diantar oleh staf hotel menuju kamarnya.
"Wah kamarnya lumayan gede ya." Irma melihat sekeliling ruangan itu, terlihat sangat rapi dan juga bersih. Tapi ada satu benda yang sangat menyita perhatian Irma disana.
"Andes, ini apa?" Tanya Irma penasaran dengan apa yang tengah dia duduki.
"Itu kursi kamasutra, kursi khusus untuk kita bercinta nanti." Dengan semangat 45 Andes langsung duduk di depan Irma dengan posisi berhadapan.
"Kok mereka tahu, jika kita akan bercumbu disini?" Irma langsung mengalungkan tangannya di leher Andes.
"Tentu saja tahu. Namanya juga di dalam hotel, pasangan suami, istri atau bukan. Jika sudah masuk kamar hotel dan di setiap kesempatan pasti ya bercumbu." Sambil menjelaskan tangan Andes mulai menyusup kedalam kaos yang Irma kenakan.
"Jangan sekarang ya sayang, aku masih lelah." Andes tersenyum mendengar Irma berkata lelah. Karena sebelum berangkat ke Semarang Irma dan Andes sudah bercumbu hingga dua ronde.
"Baiklah kamu istirahat dulu, aku juga mau mandi."
Waktu menunjukkan pukul 11 malam, saat itu Irma terbangun karena ingin buang air kecil. Disaat waktu yang sama Irma melihat Andes tertidur tanpa menggunakan pakaian, Andes hanya memakai celana dalam yang sangat seksi.
"Andes, bangun." Irma mulai menggoyang-goyangkan tubuh Andes agar terbangun dan, mengajaknya bercumbu. Tapi saat itu Andes terlalu lelah sehingga saat Irma mencoba membangunkannya Andes tidak bergeming sedikitpun.
"Ih dasar Andes, mmm aku tau caranya bangunin kamu!!" Dengan cepat Irma meraih celana dalam Andes, dan mulai meremas penis Andes hingga sedikit demi sedikit penis Andes mulai berdiri tegak.
"Cih, kurang ajar. Kenapa cuman penisnya yang bangun, orangnya malah nggak bangun. Awas kamu Andes liat apa yang akan aku lakukan sama junior mu." Setelah mengatakan itu Irma mulai melucuti pakaiannya sendiri, hingga saat ini tubuh Irma sudah polos tanpa busana. Perlahan-lahan Irma mulai merangkak naik ke atas paha Andes, dan Irma mulai mengarahkan junior Andes kedalam vaginanya, setelah dirasa pas, kemudian Irma mulai mendudukinya secara perlahan.
Jleb..
"Ahhhhhh." Irma memekik dengan mata terpejam, saat milik Andes terbenam sempurna dalam lubang senggamanya.
"Sudah begini pun kamu tidak mau bangun." Dengan geram Irma mulai menggerakkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri, sehingga membuat Irma mendeSah dan bergelinjang saat penis Andes menyentuh dinding rahimnya.
"Ahhh,, ahhh. Mmm Andes ahh bangunlah ahhh,, aggggghhh." Irma semakin bergerak bebas saat, miliknya hampir berkedut. Namun dengan sungguh disayangkan, Andes masih terlelap dalam tidurnya.
"Ahhh Andes, ouuuhhh,,, ahhh Andes mmm." Vagina Irma mulai bergetar saat Irma menekan dan menggoyangkannya dalam-dalam..
"Ahhhhhhhhhh…." Lenguh Irma saat miliknya mulai berkedut, tubuh Irma lunglai di atas tubuh Andes yang masih tertidur.
Sementara di rumah, Agung sudah tidak sabar untuk menggempur Murni dengan berbagai macam gaya dan posisi.
"Murni, sayang!!" Panggil Agung di depan ruang televisi.
"Iya Om." Dengan cepat Murni menjawab Agung yang sedang melihat tv.
"Loh kok belum siap-siap. Cepat ganti bajumu dan pakai yang paling seksi, karena malam ini kita akan bersenang-senang." Agung mulai bangkit dan meremas payudara Murni yang tidak terbungkus beha.
"Shhh, Om nakal. Murni males pake baju, bagaimana jika Murni seperti ini." Dengan gerakan manja Murni membuka baju tidurnya, sehingga membuat Agung taksabar.
"Kau pintar, sayang." Tanpa menunggu lama Agung mulai meremas dan menyedot payudara Murni yang montok dan menantang, sehingga membuat Murni tidak tahan untuk tidak mendeSah.
"Ahhh, mmmm Om ahhh,, terus Om ahhh." Murni mulai terangsang saat Agung menyedot dan meremas payudaranya, dengan sebelah tangannya meraba-raba kloter Murni yang mulai berlendir.
"Om Murni ahh… udah ga tahan Om ssshhh,, mmm tolong masukin ini Om,, ahhh." Tangan Murni mulai meremas dan mengocok penis Agung yang sudah sangat tegang.
"Nanti dulu sayang, kita pemanasan dulu." Dengan sengaja Agung menggoda Murni dengan terus menekan dan meraba klitorisnya.
"Ahh,, Murni ga tahan Om ahhh." Dengan cepat Murni mendorong tubuh Agung hingga terjatuh di atas sofa, setelah itu Murni langsung merangkak naik dan duduk di atas junior Agung yang sudah masuk ke dalam vagina Murni.
"Owww, kenapa sangat agresif." Agung sangat terkesan dan sikap agresif Murni saat ini.
"Ahh, aku ga kuat pengen cepet Om." Dengan perlahan Murni mulai menggerakkan pinggulnya naik turun, sambil sesekali Murni menekan dan menggoyangnya dalam-dalam.
"Ahh, legit banget Murni ahhhh,,, penis Om terasa dipijit-pijih ahhhh." Dengan mata terpejam Agung merasakan nikmat dari gerakan Murni, yang terasa menjepit dan mengelus-elus kepala penisnya.
"Punya Om juga, sangat gede ahhh,, Murni jadi sangat enak Om ahhh." Kedua insan itu sudah terbuai cukup jauh oleh gairah mereka masing-masing.
Perasaan itu semakin lama semakin kuat dan dalam, sehingga mampu menutupi kesadaran mereka. Dan seakan-akan mereka sedang ada di atas awan dengan kenikmatan yang sangat besar, tubuh Murni yang meronta-ronta dan liar tak terkendali seperti ikan yang menggelepar di atas pasir. DeSahan penuh kenikmatan keluar dari mulut kedua orang yang sedang di mabuk gairah.
"Aggghhhhh,, ouuuhhh,, aduh Om enak pisan Om agghhh." Mulut kecil Murni tidak bisa berhenti untuk terus mendeSah.
"Ahhh, vaginaku sungguh legit dan gurih. Membuat penis Om enak dan nikmat dengan sedotannya ahggghhh… terus goyang yang kuat ahhh." Dengan kuat Agung menahan agar penisnya tidak keluar, karena Agung masih ingin merasakan sensasi yang berbeda saat bercinta dengan Murni.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pembantu dari deSah
RandomMurni Inrum, seorang wanita deSah. Namun, berwajah cukup manis, berkulit sawo matang dan memiliki bentuk tubuh yang montok, sekal dan memiliki payudara yang sangat besar dan indah. Namun, payudaranya masih kencang dan tidak peyot. Murni merupakan se...