video porno

43.8K 172 0
                                    

"Halo, sedang dimana, kenapa belum datang keruangan ku? Baiklah aku tunggu." Sambungan telepon terputus dan raut wajah Andes terlihat sangat kesal setelah menelepon Irma.
"Dasar wanita, tidak bisa menunggu sedikit saja. Langsung pergi dengan yang lain." Andes terlihat sangat geram karena Irma pergi makan siang bersama dengan temannya. Maksud makan siang disini ialah, Irma yang sudah tidak sabar menunggu langsung mencari pengganti untuk memuaskan hasratnya siang ini.
Setelah sekian menit menunggu, akhirnya Irma datang dengan memakai blazer yang di balik.
"Halo, dokter Andes. Anda memanggil saya?" Tanya Irma seraya tersenyum mengejek.
"Kemari. Kamu baru disuruh tunggu sebentar saja, sudah berani bermain dengan temanku." Andes berkata seraya mencubit hidung Irma yang sedikit pesek.
"Habis kamu lama, sudah tau aku cewe sange. Malah sok-sokan di anggurin." Jawab Irma dengan penuh rasa bangga.
Sementara di rumah, Murni terlihat sedang asyik menonton video porno di kamarnya. Hingga ia tidak menyadari kehadiran Agung di dekatnya.
"Apa kau menikmati film nya!!" Tanya Agung seraya mengelus-elus bokong Murni yang tertutup rok mini.
"Ahhh, Om Agung. Kapan datang, aku sangat terkejut?" Pekik Murni terkejut dengan kedatangan Agung yang tiba-tiba.
"Sudah dari tadi. Apa kau menikmati film itu?" Tanya Agung kembali dengan tangannya mulai masuk kedalam celana dalam Murni yang sudah basah.
"Iya Om, aku sangat menikmati film ini. Tapi sayangnya aku tidak bisa menyalurkan hasrat ku disaat, menonton film ini." Murni sedikit memejamkan mata saat jari-jemari Agung meraba-raba klitorisnya.
"Kau sudah sangat basah Murni." Agung mulai memasukan kedua jarinya kedalam vagina Murni yang sudah sangat basah, dan setelah itu Agung mulai mengocoknya dengan pelan tanpa merubah posisi Murni yang sedang tengkurap.
"Owww Om, enak selaki Om mm.. ahh.. sssh terus Om ahhh." DeSah Murni dengan tangannya meremas bantal, sebagai pelampiasan rasa nikmatnya.
"Enak sayang, coba buka matamu. Dan lihat orang bule itu, dia bergaya sama sepertimu sekarang." Agung berkata dengan nafas yang sedikit berat. Karena di bawah sana penisnya sudah terlihat menonjol dan mendesak minta segera dibebaskan.
"Bangunlah dan lakukan seperti orang bule itu tengah buat." Agung berkata seraya membuka sabuk dan celana Chino-nya agar memudahkan Murni meraba penisnya yang sudah keras dan menegang.
"Baik, Om." Murni langsung bangkit dan meraba-raba penis Agung yang masih terbungkus oleh celana dalam.
"Ohh,, masukkan tanganmu dan kocok dia sayang." Agung sudah tidak sabar dan mulai menarik tangan Murni agar masuk kedalam celana dalamnya.
Murni langsung mengeluarkan penis Agung yang sangat besar dan panjang dari dalam kandangnya. Setelah itu Murni langsung mengocoknya perlahan sambil sesekali mengulum buah zakar yang bergelayut manja di sela-sela kocokannya.
"Oh,, ahhh ini enak sekali. Kocokanmu sungguh membuatku ingin terbang sayang." Agung terus mendorong pinggulnya agar penisnya bisa masuk ke dalam mulut kecil Murni yang tengah mengulumnya.
"Mmm,, ahhh,, ohhh Murni ahhh." Agung mendeSah seraya memejamkan matanya, saat batang penisnya masuk semua kedalam mulut Murni. Tidak hanya sampai di sana sebelah tangan Murni mulai meraba dan mengocok vaginanya sendiri.
"Sshh ahhh,, mmm ahh. Om tolong fuck me." Pinta Murni dengan menghentikan kulumannya pada batang penis Agung.
Agung tersenyum menyeringai mendengar Murni sudah sangat bernafsu dan memintanya untuk segera menyetubuhinya. Agung  mendorong tubuh Murni ke atas kasur, dan mulai membuka paha Murni lebar-lebar sehingga vagina murni terbuka dan cairan rangsangan tubuh Murni terlihat sangat mengkilap dan menggoda.
"Ahh,, Om ahhh.. mmm enak.. Om ahhh." Murni mendeSah saat Agung mulai menyedot dan menjilati lubang senggama Murni dengan lidahnya yang panjang dan basah.
"Ahh, Om terus Om sedot yang kuat Om. Murni suka ini Om ahhh enak uyyy, gurih mmm." Racau Murni saat mulut Agung menyedot klitorisnya sehingga membuat tubuh Murni bergelinjang.
"Gadis nakal, kau membuatku hampir kehilangan kesabaran. Rasakan ini, rudalku akan menyodok lubang mu dan akan membuatnya sangat becek dan longgar." Pekik Agung dengan menusukan rudal pusakanya ke dalam lubang Murni yang telah banjir karena nafsu yang menggebu-gebu.
"Ahhhhhhh, enak Om. Ayo Om geol Om, ahh rudal Om enak sekali ahh." Agung semakin bersemangat memompa penisnya saat mendengar Murni meracau keenakan.
"Ahh,, Om enak ahh." Agung tersenyum sambil memejamkan matanya.
"Milikmu sungguh legit Murni, ahhh… aku tidak pernah merasakan vagina yang legit dan menggigit seperti milikmu ooohhhh." Agung semakin dibuat ketagihan oleh vagina Murni yang sangat tembam.
"Enak Om, ahhh gurih-gurih enyoy Om ahh. Genjot yang kuat Om, tandaskan rudal Om di vagina saya Om." Pinta Murni dengan kedua kakinya menjepit pinggul Agung agar penis Agung masuk dengan sempurna.
"Ganti posisi." Pinta Agung seraya membalikkan tubuh Murni menjadi gaya doggy style.
"Ahhh, makin enak Om.. si Om jago banget ngegeol ahh… ahhhhh…" tidak terasa waktu sudah berjalan dengan cepat, detik berganti menit, dan menit berganti jam. Keduanya masih asyik bersenggama dengan ria di atas kasur dengan berbagai macam gaya. Sampai pada detik berikutnya Agung menumpahkan spermanya ke dalam vagina Murni dengan sangat banyak dan kental.
"Murni sayang, ahhh… ahhh.. Om mau keluar ahhhh.." Agung semakin memperkuat genjotannya menjadi 100km/jam saat cairan hangat dan bening mendesak ingin segera keluar.
"Om,,, aa,, aahhh..  pelan aahhh enak." Tubuh Murni di buat bergerak maju mundur mengikuti irama dari pinggul Agung.
"Ahhhhhhhhhhhhhhh…….."
Crot..
Crot..
Crot..
Cairan kental dan hangat berhasil keluar dan membanjiri vagina Murni yang tembam. Tubuh Agung lunglai di atas kasur dengan keringat yang masih mengalir dari tubuh dan pelipisnya.
"Om hebat, aku sungguh merasakan kepuasan bercinta. Selain Om tahan lama rudal Om pun sungguh besar dan panjang, Murni sangat suka." Agung tersenyum mendengar Murni memuji penisnya, sambil sesekali murni mengelusnya.
"Jelas, sebab itu Irma sungguh tergila-gila dengan penis Om." Jawab Agung sambil melihat ponselnya

Pembantu dari deSahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang