Chapter 14 : Sera vs Julia

82.8K 8.4K 269
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😂 biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Zola dan Sera masuk ke dalam rumah setelah mobil Mario dan Amanta keluar dari gerbang. Orangtua Sera memutuskan pulang setelah makan malam bersama.

"Selamat malam." Ujar Sera sebelum meninggalkan Zola.

Sera masuk ke dalam kamar, mengunci pintu. Zola bergeming didepan kamar Sera. Perilaku Sera yang menutup kemudian mengunci pintu jelas tidak menginginkannya untuk tidur bersama kembali.

Melanjutkan langkah kaki ke kamarnya sendiri seraya berpikiran rumit. Zola merebahkan tubuh setelah berganti pakaian tidur.

Beberapa hari ini entah kenapa ia merasakan perbedaan pada dirinya. Sosok Sera ternyata menggemaskan, membuatnya dilingkupi perasaan asing seperti lebih ceria dan lebih nyaman atas kedekatannya dengan Sera. 

Saat wanita itu bertingkah konyol, Zola tidak ilfeel atau terganggu— tingkah konyol Sera justru membuatnya candu. Sera juga sudah meninggalkan kebiasaan berfoya-foya, serta berkeinginan menjadi relawan walaupun baru dilakukan satu hari.

Sikap manja dan cengeng Sera memang cukup mengusik. Kedepannya, akan banyak aral melintang yang tentunya juga menyeret sosok Sera. Zola ingin Sera lebih mandiri, tidak lemah apalagi Sera adalah istri Walikota dan putri tunggal Senat Italia.

Jika wanita itu tidak siap mental, akan dipastikan dengan sifatnya seperti sekarang— justru akan menjadikan bumerang untuk Sera sendiri.

Kini Zola memiliki sudut pandang yang berbeda atas sifat manja Sera. Sifat manja memang dianggap tidak dewasa dan sering disamakan dengan sifat childish. Tapi Zola memahami hal lain dari sifat manja Sera selama ini. Sera hanyalah wanita berhati lembut yang penuh perhatian dan juga butuh diperhatikan.

Menjadi anak satu-satunya menjadi alasan utama kenapa Sera menjadi manja. Hidupnya yang sangat dicintai Mario dan Amanta, membuat Sera pun sangat baik dalam mencintai, termasuk mencintai dirinya.

"Sudah tidak mencintaiku lagi ya?" Zola bergumam seraya menatap langit-langit, mengingat percakapannya dengan Sera.

Mungkin, Sera memang sudah menyerah— tidak lagi mengharapkan balasan cintanya, tidak lain karena dirinya belum juga menyatakan cinta pada Sera.

Zola akan memastikan apakah dirinya benar-benar telah mencintai Sera. Ia akan mengutarakan perasaannya sebelum terlambat. Apalagi Sera adalah tipe wanita yang berpikir pendek cenderung ke arah negative thinking. Zola tidak ingin Sera berpikir macam-macam tentang dirinya, seperti tuduhan mencintai wanita lain karena ia belum menyatakan cinta pada wanita itu.

Zola memilih memejamkan mata, menyudahi pemikiran yang sedari tadi memenuhi benaknya.

Sosok Sera sendiri sedang berguling ke kanan dan ke kiri, sulit untuk memejamkan mata. Boneka besarnya dibawa pulang oleh Amanta, ranjangnya terasa sepi karena hal itu.

SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang