Chapter 18 : Possessed by a spirit

85.9K 9.1K 734
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😂 biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Malam berlalu dengan cepat. Perihal Zola mengatakan kebenaran atau tidak tentang ungkapan cinta semalam, lambat laun Sera akan segera mengetahuinya.

Hidupnya akan tetap berlanjut, baik dengan atau tanpa Zola.

Ketika dirinya merasakan sakit hati yang mendalam, maka Sera akan benar-benar mengenyahkan nama Zola. Sera mematri jelas hal itu kedalam relung hatinya.

Pagi ini tubuhnya sudah bugar kembali. Dengan mengenakan sport bra dan legging ketat, rambut ia ikat tinggi— Sera berlari kecil mengitari kediaman Walikota.

Julia bergeming didalam mobil, menatap Sera dengan tatapan tajam. Semalam wanita itu telah menggagalkan rencananya, sekarang Sera justru terlihat sehat dan bugar. Ia perlu membuat perhitungan dengan wanita itu. Julia keluar dari mobil, dengan langkah tegas dan dagu terangkat— ia menghampiri keberadaan Sera.

Langkah Sera terhenti ketika Julia mendekat. Menyeka bulir keringat yang membasahi dahi seraya menatap Julia.

"Wanita sialan!" Desis Julia dengan suara pelan. Ada beberapa orang tidak jauh dari keberadaannya. Ia harus memastikan agar perkataan yang keluar dari bibirnya tidak terdengar oleh orang lain.

Sera justru tersenyum manis menanggapi kekesalan Julia. "Apa yang menjadi alasan kekesalanmu padaku, Julia? Aku rasa, aku tidak melakukan kesalahan." Sera menjeda perkataan, "Atau jangan-jangan kau merencanakan sesuatu semalam? Gagal ya??" Ejek Sera.

Julia bersikap tenang, "Semalam, aku dan Zola akan menghabiskan malam bersama setelah pertemuan, tapi kau justru pingsan— membuat Zola mengurungkan niat untuk pergi semalam."

"Oh ya? Secara tidak langsung berarti Zola lebih memilihku daripada menghabiskan malam denganmu?" Sera mengembangkan senyum menyebalkan.

"Jangan menganggap dirimu terlalu tinggi. Hanya rasa kemanusiaan yang mendasari alasan Zola melakukan itu." Julia berkata dengan serius, berwajah datar. Ia yakin Sera akan mempercayai perkataannya.

Sera mengibas-ngibaskan tangan, menyanggah perkataan Julia. "Zola semalam menyatakan cinta padaku. Apa kau yakin, kau dan Zola sedang menjalin hubungan terlarang di belakangku?"

"Memang hanya kau yang bisa menyerang lewat ucapan menyakitkan!? Aku juga bisa!" Gerutu Sera dalam hati.

Julia membeku, Zola menyatakan cinta pada Sera? Ia menelisik ekspresi Sera lebih dalam. Tentu dirinya tidak percaya. Zola yang kagum padanya saja belum membuat pria itu mencintai dirinya. Bagaimana mungkin Zola mencintai wanita seperti Sera? Selain fisik menawan dan latar belakang keluarga, tidak ada kriteria dari Sera yang akan membuat Zola jatuh cinta.

"Menyatakan cinta?" Ulang Julia. "Apa itu harapan terbesarmu? Membuatmu tidak waras hingga mengucapkan kebohongan seperti itu?"

Sera tersenyum sinis, "itu hakmu untuk percaya atau tidak."

Julia terdiam sejenak, memikirkan serangan apalagi yang ingin ia ucapkan. "Hingga sekarang Zola belum menyentuhmu kan? Itu karena Zola hanya menginginkan diriku." Ia berkata demikian karena Zola dan Sera berpisah kamar. Semoga saja tebakannya benar.

SerafinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang