10. The Wolfsbane

83 26 40
                                    

VOTE, yas.

—————

Flashback

"Mengheningkan cipta, mulai."

"Mengheningkan cipta, selesai. Baik, mari kita lakukan autopsi pada pasien Jocelyn Rayyana. Mula-mula kita akan memeriksa adakah lebam pada sekujur tubuhnya lalu membedahnya terlebih dahulu."

Para EN-SC juga ahli patologi berpartisipasi dalam autopsi jasad Jocelyn. Autopsi bukanlah sembarang metode yang dilakukan tanpa ada kondisi tertentu.

Apa beda visum dan autopsi?

Visum et repertum artinya keterangan yang dibuat dokter atas permintaan penyidik yang berwenang. Jadi, visum adalah pemeriksaan yang dilakukan di luar tubuh pada seseorang yang sudah meninggal atau masih hidup.

Sedangkan, autopsi adalah pemeriksaan yang dilakukan lebih jauh ke dalam pada seseorang yang sudah meninggal agar dapat membuktikan serta menemukan cara atau penyebab kematian seseorang yang dianggap janggal.

Mereka melucuti seluruh kain yang menempel pada jasad untuk memeriksa adanya bekas tusuk, warna tak normal pada kulit, memar, dan lainnya. Setelahnya dilakukan X-ray pada jasad itu untuk melihat apakah ada ketidaknormalan pada tulang dan lainnya.

"Saya akan mengambil rambut korban untuk keperluan pemeriksaan DNA, Tuan Jake. Jika hasilnya sudah keluar, akan saya kabari secepatnya," ucap Atlan pada Jake.

Jake mengangguk, setuju. "Baiklah. Segera hubungi sekretaris saya."

Atlan sedikit membungkuk, kemudian lelaki itupun melenggang.

Setelah memasang kacamata, Jake pun memulai pembedahan. "Baik, mari kita mulai. Silakan di bedah seperti ini," ujarnya seraya membuat irisan Y di tulang pundak dan bawah payudara.

Jake siapa? Manusia paling bermanfaat. EN-SC siapa? Manusia yang lebih bermanfaat untuk bumi dan sekitarnya.

"Sekarang, kita akan memeriksa organ korban. Silakan Kharel dan Theodore," ucapnya mempersilakan keduanya untuk memeriksa lebih lanjut.

Eits, tugas Jake dan Trey juga masih ada.

"Ah, saya akan mematahkan tulang rusuk Nona Jocelyn dahulu. Penampil monitor harap didekatkan agar terlihat lebih jelas saat akan di dokumentasi."

Tak! Tulang rusuk pun dipatahkan untuk kepentingan autopsi, tentu saja. Bukan sembarang mematahkan.

"Silakan Kharel dan Theodore."

Kharel dan Theodore membagi tugas yang akan mereka lakukan, setidaknya untuk mempercepat proses autopsi meski tidak secepat itu. Sebab, autopsi membutuhkan waktu berbelas-belas jam.

"Saya bagian atas, Anda di bagian bawah payudara." Theodore mengangguk, setuju. Keduanya pun sibuk memotong seluruh organ yang terhubung dan tulang belakang.

Kharel melirik ke arah Jake yang saksama melihat adegan pembedahan itu. Jake mendelik, "Hei, darahnya!"

Crashh! Wajah Kharel dan Theodore terciprat oleh darah itu.

Theo mendelik, terkejut. Ia pun sedikit berteriak, "Gadis ini—HIV?!" Kharel memelototi Theodore yang wajahnya sudah kacau sebab terkejut dengan penemuan yang ia dapat.

Jake mencemooh, "Bedeb*h! Kau tidak bisa melakukan pembedahan, ya?!" Tiba-tiba saja bahasanya berubah sarkas, akibat melihat kebodohan Theodore.

Dokter siapa yang tidak jengkel bahkan naik pitam bila rekannya tidak bisa menghandle pekerjaannya sendiri?

JAKE : Blessed Cursed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang