12. En Garde!

69 13 1
                                    

VOTE, yas.

—————

"Lacak keberadaan gadis itu. Kita harus berhasil menangkapnya!"

Jake memijat pelipisnya, lelah. Nampak sayu dan kantung matanya yang kian menghitam.

Pria itu terduduk pada ruang kerja yang berlapis kaca. Jake menyesap kopi susunya, selera lelaki ini mudah berubah-ubah. Suara ketikan pada keyboard yang berasal dari luar ruangannya itu memekik telinga.

Mungkin, tanpa suara ketikan itu, hidup Jake hampa.

Tok tok! Jerome mengetuk. "Maaf mengganggu, Tuan. Saya menemukan titik lokasi Nona Eugene—berada di republik Australia."

"Beritahu yang lain."

"Baik, Tuan."

Di lain sisi, Jay melirik Eugene.

"Apa Anda ingin langsung menemui Tuan Jake?"

Eugene mengangguk kukuh. Raut wajahnya meyakinkan Jay. "Ya, harus."

'Dugaanku benar, manusia tiruan itu masih berkeliaran di kerajaan Australia.'

Eugene berjalan mendahului Jay. Gadis itu merasa bahwa dirinya harus melakukan sesuatu untuk membantu Jake dan dunianya ini. Mungkin awal dari semua ini bukanlah dari dirinya melainkan dari Jake sendiri.

Jay meraih pergelangan Eugene. Gadis itu melirik tangannya, kemudian beralih melirik Jay dengan tatapan bertanya. Jay melepasnya.

"Maaf, Nona. Apa Anda benar Eugene yang asli?" Tanya Jay. Terlihat rahang lelaki itu mengeras. Arti tatapan yang tidak percaya itu mengusik Eugene.

"Aku asli."

"Bisa saja Anda Eugene sedari Multica," sahutnya.

Jay menelisik gadis di bawah bahunya itu. Mengingat kejadian dimana Jake diracuni oleh Eugene tiruan membuat dirinya lebih waspada terhadap orang lain, kecuali anggota EN-SC.

Eugene menghela napas mendengar keraguan dari lelaki itu. Ingin saja rasanya Eugene menyemprot Jay dengan berbagai omelan, namun ia urungkan.

"Jay. Jay Constantine, sekretaris sekaligus sahabat Jake Abelano."

Jay tak menggubris, "Silakan tunggu di sini. Saya yang akan memanggil Tuan Jake. Permisi." Jay menempelkan telapak tangannya pada pemindai sensor di dinding berlapis batu tersebut.

Seperti yang diketahui kalian semua, En-Room adalah ruangan khusus untuk Austin, Hyacinth, Jake, Jay, Jerome, Kharel, dan Trey.

Setelah tertera tulisan 'DETECTED' pada pemindai sensor, Jay melirik Eugene sekilas lalu masuk.

"Aku berada di Multica hanya sekejap, namun di sini sudah kacau saja."

Lelah menunggu Jay, gadis bersurai legam itu duduk di lantai tanpa alas. Kakinya melipat, punggungnya bersandar pada dinding. Tiba-tiba saja pikirannya beralih.

"Andai aku bisa melihat adikku. Mungkin saja dia sudah berumur 5 atau 7 tahun saat ini.." Eugene merengut sebab rindu sang adik. Melihat wajahnya saja Eugene tak pernah, dia sama sekali tak tahu rupa sang adik.

"Eugene..?"

Eugene menengok ke sumber suara itu. Jake yang memanggilnya.

"Jake..." Eugene langsung berdiri dan sedikit berlari menghampiri Jake yang sudah melebarkan tangannya bersiap memeluk Eugene.

Kedua insan itu saling memeluk, erat sekali. Jake mendekapnya tanpa mau melepas Eugene dari rengkuhan hangatnya. Saling memeluk, saling tak ingin kehilangan untuk kesekian kalinya. "Apa kau baik-baik saja, Eugene?"

JAKE : Blessed Cursed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang