Bab 45 - Hilang dan Pergi

322 17 0
                                    

"Apa yang terjadi pada mereka?" tanya Kiara yang menunggu kelanjutan kisah kedua orangtuanya. 

"Malam itu, para rentenir yang menagih hutang Papahmu datang, dan memaksa Papahmu untuk membayar semuanya secara lunas. Namun Papahmu masih belum memiliki uang, dan Mamahmu baru sadar bahwa Papahmu sudah tidak lagi bekerja namun terus menerus berhutang hanya untuk menutupi hutangnya yang lain. 

Malam itu, Papahmu dipukuli karena menolak Istrinya untuk dibawa mereka. Saat itu pun kamu sedang di rumah itu Kiara, kamu sendiri yang melihatnya, kamu menangis dan menjerit saat orang-orang itu mulai menghabisi kedua orangtuamu karena mereka melawan. 

Kiara ... Kamu pergi dari rumah itu dan berlari ke panti, kamu meminta bantuanku ... Malam itu kamu berlari sendiri dari rumahmu tanpa alas kaki ke panti dan memohon serta menangis kuat karena kamu melihat kekejaman orang-orang itu yang dilakukan pada kedua orangtuamu" 

Tubuh Kiara bergetar hebat mendengarnya. "Apa- apa yang orang-orang itu lakukan pada kedua orangtuaku?"  

"Mereka menyiksa kedua orangtuamu, sampai keadaannya kritis dan kemudian meninggal saat dilarikan ke rumah sakit" 

Air mata Kiara turun dengan perlahan, hatinya begitu sakit mendengar hal tersebut. "Itu pembunuhan ... Apa ada dari mereka yang dihukum? Kenapa mereka melakukan itu?" 

Bu Sari mengusap kedua mata basahnya dan menggeleng "hakim resmi menutup kasus ini saat orang-orang itu dinyatakan tak bersalah" 

Kiara menggeleng kuat hukum seperti apa yang membebaskan para pelaku yang menyiksa kedua orangtuanya sampai mereka tewas dan tidak dikenakan hukuman apapun. 

"Bagaimana bisa?! Mereka mem- mereka membunuh kedua orangtuaku!" Kiara menangkup wajahnya dan menangis pilu membayangkan kesakitan dan ketakutan yang dialami kedua orangtuanya tersebut. 

"Ini karena Kakekmu yang merasa marah dan benci saat putra satu-satu mereka lebih memilih wanita yang dicintainya dibanding keluarganya, mereka mau mengambil Rian namun Papahmu lebih memilih bertahan di samping Mamahmu meski tekanan dan musibah yang berkali-kali datang itu berasal dari Kakekmu" 

Kiara menakan dadanya yang begitu terasa sakit dan sesak. "Lalu ... Apa yang menyebabkan aku kehilangan ingatanku, lalu bagaimana bisa tiba-tiba aku diadopsi?" bisik Kiara pelan. 

"Karena tekanan dan rasa traumamu, membuat kamu kehilangan ingatanmu, di rumah sakit kamu terus menjerit dan merasa ketakutan seolah kamu melihat bayangan malam saat kedua orangtuamu disiksa di rumah itu. Lalu beberapa hari sebelumnya ada satu pasangan yang sudah mengawasimu sejak mereka datang untuk mengadopsi anak. Mereka tertarik padamu karena kepribadianmu yang sangat ceria dan sangat menarik perhatian mereka. Tentu setelah ada kejadian mengerikan di hidupmu itu, kedua manusia itu meminta padaku untuk mengambilmu. Aku sempat menolak mengingat kondisimu yang sangat tidak baik juga mengatakan pada mereka bahwa kamu bukan anak yang siap diadopsi, namun karena kamu terus menjeritkan kedua orangtuamu aku mengizinkannya dan mencoba membuat  mereka meyakinkan kamu bahwa keduanya adalah orangtuamu" 

Bu Sari menghela napasnya pelan "saat itu kamu percaya dan kamu sudah tak histeris lagi, meski kamu sering mengigau dan ketakutan saat didekati orang lain. Tapi perlahan kamu seolah melupakan semua kejadian yang terjadi dan menerima satu pasangan tersebut sebagai kedua orangtuamu. Aku sempat khawatir bahwa mereka akan menutupi satu fakta ini. Aku sudah membicarakan pada mereka bahwa kenyataan Kiara bukan anak kandung mereka harus diberitahu saat kamu merasa siap. Aku tidak tau, namun aku memiliki feeling bahwa mereka akan mendoktrin kamu sebagai anak kandungnya, maka dari itu semua peninggalan kedua orangtuamu tak semua yang kuberi pada mereka. Aku tidak mau mereka menghilangkannya, karena kamu berhak tau masalalu kedua orangtuamu Kiara" jelas Bu Sari yang diterima dan dimengerti Kiara dengan mudah. 

Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang