Tak hanya Bima, namun semua teman Kiara merasakan keanehan yang terjadi pada Kiara. Gadis itu terlihat sangat pendiam dan tak mau bergabung bersama mereka yang tengah berbicara.
Bahkan saat istirahat menjelang, Kiara memilih menolak ikut teman-temannya pun merasa aneh karena Kiara seolah menjauhi mereka.
Saat ditanya Kiara hanya menjawab bahwa dia sedikit tak enak badan dan menolak bergabung bersama mereka.
Keanehan yang Kiara lakukan pun tak sampai di sana. Saat bel istirahat pertama selesai, gadis itu meminta izin pada guru yang mengajar untuk ke UKS karena merasa tak enak badan.
Padahal tanpa teman-temannya tau, tujuan Kiara sesungguhnya adalah ruangan Keith. Pria itu sudah memberinya pesan yang tidak bisa dibantah karena Kiara juga tidak mau pria itu memilih nekat dan mencarinya sampai ke kelas.
Kiara sedikit tenang karena jika jam pelajaran tidak akan ada anak murid yang melihatnya masuk ke ruangan Keith.
Kiara mengetuk pelan pintu ruang Keith dan masuk saat suara pria itu menyuruhnya masuk.
Di dalam ruangan Keith, ia melihat pria itu tengah menyiapkan berbagai makanan di atas meja tamunya dan melihat kedatangan Kiara Keith menghentikan aktivitasnya hanya untuk mendekati Kiara dan memeluk tubuh istrinya itu sembari memberinya kecupan singkat di kening dan bibir Kiara.
"Aku tau kamu tidakk pergi ke kantin untuk makan tadi, jadi aku meminta seseorang untuk membelikan berbagai makanan untuk kamu makan. Isi perutmu dulu sebelum kembali ke kelas" ucap Keith mengusap kepala Kiara yang hanya membuat detak jantung Kiara berdebar gila.
"Kamu memanggilku hanya untuk menyuruhku makan?" tanya Kiara tak percaya.
Dan Keith tanpa berdosa itu tersenyum lebar dengan anggukan kuat. "Ya tentu saja, aku tidak mau istriku kelaparan di kelasnya"
Wajah Kiara memerah malu, kepribadian hangat Keith kembali, bukan lagi Keith yang kemarin penuh amarah dan cemburu itu.
"Apa marahmu sudah reda?" tanya Keith setelah Kiara duduk di sofa dan mengamati makanan yang berada di atas meja Keith itu.
Kiara melirik Keith sejenak sebelum ia beri anggukan pelan. Sesungguhnya tak hilang sepenuhnya dia hanya masih kecewa pada Keith yang terlalu berlebihan saat melihat ia bermain bersama teman-temannya terutama yang pria.
Kemudian Keith menyuruh Kiara untuk makan dan menghabiskan makanan yang ada di meja tersebut sampai tak bersisa.
***
Saat pulang sekolah, Kiara diajak oleh teman-temannya untuk bermain bersama, namun Kiara memilih menolak dengan alasan ada keperluan sehingga dia harus pulang dengan cepat.
Kiara bertahan di kelas sampai semua orang di kelasnya benar-benar pergi barulah ia bisa menghampiri Keith yang sudah menunggunya di mobil untuk pulang bersama.
Keinginan terbesar Kiara sekarang adalah bergabung bersama teman-temannya dan bersenang-senang. Namun dia juga tidak bisa membantah Keith begitu saja.
Kiara yang seharusnya beranjak untuk pergi pun memilih kembali duduk di mejanya dan menenggelamkan wajahnya pada kedua tangannya yang ia lipat di atas meja.
"Kenapa hidupku harus seperti ini?!" bisik Kiara menyedihkan untuk dirinya sendiri.
Ia masih bertahan dengan posisinya sampai ia menyadari bahwa ada seseorang di dekatnya yang menyenggol lengannya.
Kiara mengangkat wajah dan terkejut menyadari ada Satria yang berdiri di dekatnya dengan wajah yang menyorot tatapan bertanya padanya.
"Eh- Satria lo kenapa balik ke kelas??" gugup Kiara yang berharap Satria tak mendengar gumamannya tadi, namun itu tidak mungkin, Satria pasti mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Husband
Romansa(Sudah tersedia versi Ebook di google playbook!) Kiara tidak pernah berpikir bahwa ia akan menjadi seorang istri dari Keith Wilson, gurunya sendiri di usianya yang masih 17 tahun. Ia dan Keith menikah bukan karena saling cinta, melainkan perjodohan...