Bab 9 - Mimpi Liar

803 27 0
                                    

Warning 21+ !!!

***

Kiara tak tau mengapa, namun kini ia merasa sangat mengantuk dan kedua matanya terasa berat untuk bisa terus terbuka, sampai ia harus meninggalkan Keith sendiri di sofa sana.

Kiara bahkan harus terus tersadar sampai ia bisa mencapai pintu kamarnya.

Setibanya di kamar, Kiara bahkan lansung merebahkan dirinya di atas ranjang dan tak menunggu hitungan detik ia sudah terpejam dan terlelap.

***

Kiara merasakan ada tangan-tangan yang mengerayangi tubuhnya. Kiara mencoba mengangkat kedua tangannya dan mengusir satu tangan yang menangkup payudara kanannya yang tak tertutupi kain lagi dan terasa dingin karena terkena hembusan AC di dalam kamar.

Mencoba untuk membuka kedua matanya pun tak bisa, karena Kiara merasa sangat lelah dan mengantuk untuk sekedar tersadar dan melihat apa yang tengah terjadi pada tubuhnya.

Desahan kecil itu terlontar dari bibirnya saat Kiara merasakan ada yang menjilat payudaranya dan perut telanjangnya.

"Ahh ... tolong" rintihnya pelan, Kiara mencoba menghalau apapun itu dari tubuhnya, namun tangannya itu ditahan di atas kepala oleh orang yang kini tengah menjilati seluruh tubuhnya yang tak lagi tertutupi pakaian.

"Kiara ... kamu sangat memabukan" bisikan itu mampir ke telinganya, dan Kiara mengenal suara serak itu. Suara gurunya yang mengajar di kelasnya dan yang menjadi tunangannya yang juga sebentar lagi akan menjadi suaminya.

"Aku ingin memasukimu Kiara ... Kamu sangat nikmat" lagi, bisikan itu mampir ke telinganya dan membuat Kiara tak bisa untuk tak mendesah.

Terlebih ia merasakan rasa aneh di pusat tubuhnya dan merasa bahwa ia seperti akan pipis. Kiara mencoba menahannya dan tak mau malu jika besok pagi saat ia terbangun ia mengompol di ranjang mahal ini.

"Lepaskan Kiara, aku mau melihatnya ... Biarkan mengalir"

Kiara terisak pelan, terlebih kembali merasa sentuhan dan jilatan di pusat inti tubuhnya membuat pipisnya tak bisa untuk ia tahan dan mengalir dengan lancarnya keluar dari pusat tubuhnya.

Setelahnya Kiara merasa tubuhnya makin melemas dan kian lelah, kedua matanya kian terpejam erat dan Kiara jatuh ke dalam ketidaksadarannya.

Namun sebelum ia tertidur ia sempat mendengar lagi bisikan lirih itu.

"Aku mencintaimu Kiara ..."

Mimpi liarnya itu terasa bagaikan nyata.

***

Kiara terbangun di pagi harinya dengan seluruh tubuh yang ia rasa begitu lelah dan berat.

Ia mengerjapkan pelan kedua matanya dan memindai sekelilingnya. Ketika ingat bahwa ini bukan kamarnya, Kiara sontak lansung duduk di atas ranjang mencipta rasa pening di kepala karena bangun tiba-tiba.

Kiara meringis pelan dan memijat kepalanya "awhh sakit" Kiara kemudian mengambil ponselnya yang berada di atas nakas dan melihat jam yang ada di layar ponselnya.

Ketika melihat jam yang sudah menunjukan pukul 9 pagi, kedua matanya justru membulat sempurna.

Kiara segera bangkit dari atas ranjang, namun karena kakinya yang terasa begitu lemas ia justru terhempas ke lantai.

"Shh... Kenapa kakiku sangat lemas?" Kiara mencoba bangkit lagi dan kini mengambil ponselnya yang bergetar. Ia melihat temannya lah yang menelepon dia.

"Kiara?!! Lo kemana? Kenapa izin gak bilang sama kita?!"

Kiara berkerut kening mendengar apa yah Fia katakan itu padanya. "I-izin?"

Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang