Bab 4

1.3K 82 2
                                    

"Baiklah aku akan meminta Kakashi untuk melatihmu besok, sekarang pergilah bermain dengan temanmu." Kata Hiruzen dengan senang hati

"Hai" jawab Naruto kemudian menghilang pergi bermain dengan teman-temannya.

"Sepertinya semuanya berjalan dengan baik Sandaime-sama." Kakashi keluar dari pohon dengan bukunya di tangan.

"Ini berjalan lebih baik dari perkiraanku. Jika bukan karena saran Shodai-sama dan Nidaime-sama, aku tidak tahu apa yang akan terjadi." Kata Hiruzen cemas.

"Apa maksudmu Hokage-sama?" Tanya Kakashi bingung.

Nidaime-sama memberi tahu ku bahwa Uchiha adalah klan yang menyegel emosi mereka sendiri. Jadi ketika mereka membangkitkan sharingan, semua emosi tersembunyi terbentuk. Bagi orang yang menginginkan kekuasaan, mata memberi mereka kekuatan. Namun hal itu juga berpengaruh terhadap ego mereka, membuat mereka berpikir tak tertandingi. Hal itu terjadi karena kasih sayang mereka mengalami yang mendalam, menjadi orang-orang yang mencintai dunia ini. Bagi orang yang memiliki sesuatu yang sangat berharga, mereka akan meningkat drastis. Kasih sayang Uchiha lebih besar pada Senju

Sama seperti Naruto, dia bisa saja berakhir dengan dua cara, pertama melangkah ke jalan yang benar atau kedua jatuh dalam bayangan. Aku tidak mau Naruto mengikuti jalan kedua, dia sudah seperti cucu menjelaskan." Penjelasan Hiruzen mengejutkan Kakashi.

"Lalu apa hubungannya dengan naruto?" Tanya Kakashi dengan rasa ingin tahu

"Seiring berjalannya waktu, Sharingan tumbuh menjadi lebih kuat begitu pula perasaan penggunanya. Banyak Uchiha di masa lalu menjadi gila karena ini. Nidaime-sama memberitahuku bahwa sharingan adalah 'Mata yang menunjukkan emosi'. Ketika aku mengungkapkan mata Naruto, aku bisa melihat sesuatu, rasa sakit dan pengkhianatan bintang yang terjadi di mata bocah itu. Jika perasaan itu terus meningkat setiap saat, kau bisa membayangkan apa yang akan terjadi?" Jelas Hiruzen dengan serius.

"Dia pasti akan berterima kasih kepada desa. Apalagi berbagi milik bersama dengan Kyubi bisa menjadi seorang Madara baru." Kakashi kaget membayangkan itu. "Aku harus lebih berhati-hati dengan Naruto, aku akan terus melatihnya agar kelak menjadi shinobi yang baik." Pikir Kakashi dengan tekad.

( Kilas Balik Akhir )

...

HITS

...

Hari Berikutnya

Naruto dan Kakashi saat ini berdiri di kawasan hutan kematian, atau lebih tepatnya di training Ground 44.

Kakashi dalam memilih tempat latihannya bersama Naruto, ia tahu training ground 44 letaknya jauh didalam hutan kematian, jadi sangat jarang Shinobi datang dan latihan disini. Tempat ini sangat ideal untuk melatih sharingan Naruto.

Hari ini latihannya sedikit berbeda. Kakashi terlihat serius, setelah berbicara dengan Hokage, tekadnya untuk melatih dan melindungi adiknya semakin kuat.

"Baiklah Naruto, karena aku sudah belajarmu latihan kontrol chakra, dan Taijutsu dasar, aku kira sudah saatnya belajar Ninjutsu serta belajar cara menggunakan sharingan. Kau siap untuk ini?" Tanya Kakashi dengan serius

"Hai, Nii-san"

"Baiklah, pertama-tama aku akan mengajarkan mu Jutsu dasar yang biasa dipelajari oleh siswa akademi. Sebenarnya belum saatnya belajar Ninjutsu mengingat usiamu masih terlalu dini, tapi karena kau memiliki musuh di desa, Kau akan ku ajari Ninjutsu untuk berjaga diri." Ucap Kakashi tegas, sementara Naruto mengangguk sebagai balasan.

"Sebelum memulai latihan, aku akan mengajarkan cara menggunakan Sharingan dulu." Kakashi lalu mengangkat ikat kepalanya, mengambil mata Sharingan miliknya

Naruto : Uchiha Demon Eye'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang