Pintu ruangan terbuka dan masuklah para pengawal lucard dan segera menyandra emmet dan mengikatnya di kursinya.
"kau terlalu naïf hingga tidak tau tujuan ku dari awal"
Lucard mengambil buku yang ada ditangan emmet.
"kenapa lama sekali?" Tanya nya kepada orang yang berdiri di sampingnya.
"maaf tuan, perempuan yang didepan agak merepotkan"
"setidaknya kau sudah membereskanya"
.
"apakah ada kata terakhir yang ingin kau sampaikan sebelum aku mengantungmu di depan istana?"
Jawab lucard kepada emmet.
"setidaknya katakan kenapa kau membunuhnya? Apa yang dia lakukan hingga kau tega"
Lucard kembali tersenyum.
"hahaha adikku emmet, jika hanya itu aku akan menceritakan semua kejadianya. Dari mana kita harus memulainya?. Mmmm oh bagaimana jika mulai dari saat dia merangkak dibawahku dengan tubuhnya terbakar dan memohon agar istri jalang dan anaknya tidak kubunuh?"
Ucapnya tanpa merasa bersalah. Emmet yang mendengar itu langsung mengeluarkan semua beban yang selama ini dia pendam dihatinya.
"KENAPA?!!! APA KAU GILA!!"
"dia sangat menyayangimu sebagai adiknya, DAN KAU MEMPERLAKUKAN DIA SEPERTI ITU!!"
"semua tidak akan seperti ini jika dia mau memberikan tahtanya kepadaku dan bukan kepada dirimu!!"
"... ya benar"
"apa maksutmu?"
"... sekarang aku tau kenapa Edward dan semua orang termasuk ayah tidak memperbolehkan mu menjadi seorang raja"
"... apa?"
"sebenarnya kak Edward ingin memberikan tahta untukmu, tapi ayah memberitahunya bahwa jika tahta sampai jatuh ke tanganmu maka kerajaan ini akan hancur"
"..."
"awalnya dia tidak percaya, tapi perilakumu kepada istri dan anakmu telah membuka mata kak Edward. Bahwa kerajaan tidak boleh jatuh ketanganmu bahkan jika itu harus merenggut nyawanya sendiri"
"..., jika kau sudah selesai bicara aku akan mulai upacaranya sekarang"
Terlihat sedikit rasa bimbang yang melintas di pikiran lucard. Saat emmet membicarakan Edward di depanya. Padahal saat ia membunuh kakakny itu tidak ada sedikitpun rasa bersalah yang ia rasakan.
Sekilas muncul kenangan masa kecilnya bersama Edward. Saat sang kakak berusaha mengambilkan apel yang ada di belakang istana dan harus berakhir terluka karena terjatuh.
Saat itu lucard menangis ketakutan, jika sang ayah akan memarahinya. Tapi akhirnya Edward lah yang mengaku bahwa tindakanya adalah keinginanya sendiri.
Lucard pun memberikan perintah kepada anak buahnya agar segera membunuh emmet sekarang juga.
"sampai jumpa di kehidupan selanjutnya" ucap lucard
Senapan sudah berada tepat di pelipis emmet. Emmet pun menutup matanya dan hanya bisa menunggu waktunya. Sebuah suara yang sangat memekakan telingga pun terdengar. Suara pintu yang didobrak secara brutal.
Dan terdengarlah suara tembakan beberapa kali. Terlihat di dalam ruangan tersebut semua anak buah lucard kecuali dirinya sudah tergeletak bersimbah darah di lantai. Sedangkan lucard hanya bisa mematung menatap seseorang yang belum pernah dia lihat sama sekali.
"...a-apa yang kau lakukan!!"
Laki laki itupun menoleh kearah lucard dan kembali menoleh kearah pintu dimana masuklah seorang perempuan yang lucard kenal sebagai tangan kanan emmet.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband 21+ (OMEGAVERSE)
FantasyJunior Lucas belum masuk seluruhnya dan hanya baru masuk kepalanya itu sudah membuat Lisa menjerit. Dia pun mencium Lisa lagi agar dapat memperkecil suaranya dan mendorong juniornya hingga masuk sempurnna dan membuat Lisa menjerit dan menangis