Malam itu banyak yang terjadi. Lucard sementara sudah ditahan di penjara kerajaan bersama dengan anak buah nya. Dia akan di introgasi lebih lanjut sehingga pihak kerajaan dapat menangkap pihak yang ikut serta dalam pembunuhan raja Edward dan upaya pembunuhan keluarga resmi kerajaan. Dia juga akan diintrogasi karena terbukti telah menggelapkan harta kerajaan tanpa izin resmi.
Pagi itu Lucas mengendarai mobil nya dan menelepon Diana untuk mempertanyakan keberadaan lisa.
"Hallo?"
"Dimana lisa ?"
"... Dia sedang istirahat"
"Aku akan menjemputnya sekarang"
"Yang mulia, sebelum menemuinya bolehkah saya meminta suatu hal"
"Silahkan"
"Bisakah anda menemui saya? Saya akan memberitahukan keadaan lisa lebih lanjut"
"Apa ada hal buruk terjadi kepadanya?"
Hening seketika. Lucas dapat mendengar nafas tak beraturan diana. Dia sedang menatapku tangis.
"Saya mohon anda dapat tetap tenang menghadapi semua ini. Karena saat ini, anda lah yang paling dibutuhkan oleh lisa"
Tangan nya menggenggam erat. Saat pikiran nya dipenuhi dengan hal² buruk yang terjadi kepada lisa.
"Baik"
Panggilan itu pun tertutup. Dia kembali menggenggam tangan nya dan memejamkan mata nya sejenak agar dirinya dapat mempersiapkan apa yang akan dia dengar dan hadapi.Sebuah mobil berhenti disebuah rumah berwarna putih itu. Lucas berjalan kearah pintu masuk yang sudah berdiri dua orang yang menunggunya. Diana dan adiknya Jason.
"Silahkan masuk"
Ucap diana sambil membukakan pintu masuk. Mereka masuk ke sebuah ruangan dengan kaca yang besar. Semasuknya ia di ruangan itu dan melihat dari balik kaca, seorang wanita yg tengah tertidur pulas memunggunginya. Punggung nya terlihat sangat kecil.
"Silahkan duduk"
Pinta seorang laki laki yg ia ketahui bernama Jackson.
"Yang mulia, saya akan menyampaikan semua hal yang bersangkutan denga lusa. Sehingga saya minta anda dapat dengan tenang mendengarkan nya"
Tatapan Lucas tetap berada di punggung wanita itu dan menganggung tanda menyetujui permintaan Jackson.
"Lisa telah kehilangan Pheromone miliknya"
Satu kalimat itu terucap dan langsung menusuk hatinya. Lucas menoleh tanda tidak percaya.
"Maksutku?"
"Saat disekap dia telah diselamatkan oleh nona jesica, tapi saat sampai disana, nona lisa telah di suntikan sebuah obat yang menyebabkan masa heat nya datang"
"..."
Lucas hanya dapat terdiam dan sesekali menoleh kearah punggung kecil itu sekali lagi.
"Nona lisa berkata bahwa obat yang ada di atas meja adalah obat penekan heat. Setelah melepaskan nona lisa, jesica pun segera meminta lisa untuk meminumnya. Tanpa mereka ketahui obat itu bukanlah penekan heat melainkan penghilang heat. Obat itu akan menghilangkan masa heat seseorang dan membuat sang peminum tidak dapat merasakan pheromone baik pasangan nya ataupun orang lain"
Kepalanya seolah berputar putar. Dia masih menatap punggung itu ketika lisa kembalikan badan ya sehingga menatap kearah kaca tersebut.
Mata Lucas membuat ketika melihat penampilan lisa. Matanya bengkak menandakan dia kesulitan tidur dan terlalu banyak menangis. Bahkan tulang pipinya terlihat.
Lisa memanggil diana kedalam kamarnya yang tak lama diana pun masuk kedalam dan duduk bersama dengan lisa. Diana menggenggam tangan lisa dan mengelusnya. Lisa menyandarkan kepala nya di bahu diana dan sesekali diana mengecup dahi sahabatnya itu.
Lucas yg melihat itu terasa hatinya kembali dihancurkan. Luka nya terasa seperti dibuka secara paksa.
"Dengan kata lain, lisa tidak akan mendapatkan masa heat nya. Dia juga tidak dapat merasakan pheromone milik anda dan semua orang. Dan dia tidak akan dapat mengandung. Saya harap anda dapat menerim nona lisa. Karena saat ini yang dia butuhkan adalah anda ada disampingnya."
Lucas tertunduk berusaha menyembunyikan air matanya. Dirasakan sebuah tangan yang mengelus punggungnya, sang adik yang ikut prihatin dengan keadaan sang kakak.
Punggung Lucas terlihat lelah dan begetar hebat saat saat ia dengan susah payah menahan tangisnya."Diana..."
"Ya?"
"Aku lelah..."
"Tidurlah, aku akan menemani mu"
"Aku ingin tidur..tapi aku takut...aku akan tertidur panjang...sangat panjang"
Diana terdiam sejenak, bersusah payah agar air mata nya tidak terjatuh.
"Aku akan disini dan tidak akan membiarkan itu terjadi"
"Baiklah, terima kasih"
Diana pun mengecup dahi sahabat nya itu. Lisa pun menutup matanya. Tak berselang lama, diana yang merasakan nafas lisa sudah semakin stabil. Dia pun membaringnya dan menarik selimut itu agar tubuh sahabatnya itu tatap hangat.
Diana pun berjalan keluar ketika Lucas menunggu di depan kamar. Tapi tidak masuk, dan hanya manatap dari luar pintu.
"Aku akan membawanya kembali ke kerajaan Delvio besok. Aku ingin kau menemaninya"
"Apa kau tidak ingin menemuinya?"
"Ku pikir aku tidak berhak menemuinya sekarang"
"Baiklah"
"Besok kau akan berangkat dengan nya. Aku akan mengirim mobil kesini. Kau hanya perlu menyiapkan nya. Aku tidak ingin dia berlama lama di tempat ini"
Diana mengangguk tanda setuju.
Lucas pun berjalan keluar menuju mobil nya.
"Apa perlu ku antar?"
Ucap jason di samping mobil Lucas
"Tak apa. Aku bisa sendiri. Kau bisa temani diana besok kan?aku minta tolong"
"Tentu saja, tapi apa kakak yakin bisa sendiri?. Keadaanmu tidak lebih baik dari lisa"
Lucas tersenyum kecut ketika terbayang kembali keadaan lisa.
Lucas hanya mengangguk sambil menepuk punggung adiknya itu dan masuk kedalam mobil nya. Mobilnya pun perlahan hilang dibalik pepohonan. Jason pun kembali kedalam dan mendapati diana sudah berdiri di depan pintu. Jason pun mendekatinya, mereka pun berpelukan. Diana mendekatkan kepalanya di dada Jason sehingga dia dapat mendengar detak jantung jason. Jason pun mengecup lama kening diana.
"Banyak hal yang perlu disiapkan"
Ucap Jason yang dijawab anggukan dari diana.Matahari Mulai menyembunyikan muka nya dan datanglah bulan menunjukan dirinya. Lisa sudah terbangun dari tadi dan sedang duduk di Rungan keluarga. Tak lama diana pun ikut duduk di sofa.
"Besok kita pulang ya?"
Jesica yang terkejut pun langsung menoleh kearah diana yang tengah tersenyum.
"Kemana?"
"Kerajaan Delvio, bersama dengan ku. Seridaknya untuk sementara, setelah keadaan disini stabil"
Jesica menatap teman nya itu lama. Dan akhirnya dia menanggung tanda setuju.
"Ibu?"
"Ibu sudah ada di sana jadi kau bisa tenang"
"Kapan?"
"Ibu sudah berangkat tadi pagi dengan yang lain. Kau hanya perlu bersiap saja besok. Aku sudah menyiapkan semua barangmu. Besok pagi kita berangkat"
"Apa dia tadi kemari?"
Diana yang tau maksut jesica pun terdiam sejenak.
"Tadi pagi saat kau tertidur. Dia tidak mau masuk kekamar"
"Kenapa?apa dia menyesal karena aku bukan lagi seorang omega?apa dia berencana memutuskan hubungan mate kami?"
"Tidak. Dia berkata kalau saat ini dia tidak berhak bertemu dengan mu karena dia merasa semua ini adalah salahnya"
"Ya mungkin bukan sekarang dia akan memutuskan hubungan mate kami"
"Tidak lisa. Apa kau tau bagaimana keadaanya saat itu?"
Lisa terdiam.
"Sangat buruk, bahkan jason berkata bahwa saat itu dia pertama kalinya melihat kakaknya menangis. Kalian berdua sama sama saling membutuhkan dan kalian berdua juga sama sama terluka atas semua yang terjadi. Aku harap kalian dapat menyembuhkan luka kalian bersama sama"
Diana tersenyum hangat menatap sang sahabat. Lisa mendengar itu pun kembali meneteskan air matanya. Diana pun kembali memeluk nya dan merasakan punggung bergetar sahabatnya.
"Kalian saling membutuhkan untuk dapat menyembuhkan luka kalian"To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband 21+ (OMEGAVERSE)
FantasyJunior Lucas belum masuk seluruhnya dan hanya baru masuk kepalanya itu sudah membuat Lisa menjerit. Dia pun mencium Lisa lagi agar dapat memperkecil suaranya dan mendorong juniornya hingga masuk sempurnna dan membuat Lisa menjerit dan menangis