Daren Crawford, atau biasa di panggil Daren sosok mengerikan yang tak segan-segan memakai cara licik untuk mendapatkan apa yang ia mau. Termasuk saat ini, pria berumur dua puluh lima tahun itu tengah menatap tajam beberapa orang suruhan di depannya.
"Hal sekecil ini saja kalian tidak bisa membereskannya!" ucapnya dengan nada yang sarat akan kemurkaan.
"M-maafkan kami tuan," ucap seorang berambut pirang dengan wajah tertunduk.
Brakk!
Daren menggebrak mejanya sambil menatap tajam mereka semua. "Aku tidak butuh maafmu sialan!"
Tubuh mereka semua membeku ketika melihat tatapan setajam belati itu. Tak ada satu pun dari mereka yang berani membuka suara setelah Daren menggebrak mejanya.
Daren menyunggingkan senyum miringnya ketika suruhannya hanya terdiam tak berani berkata kembali. Diam-diam pria itu mengeluarkan sesuatu dari dalam laci mejanya. Daren tersenyum miring ketika tangannya sudah menggapai benda yang ia inginkan.
Ctakk!
Semuanya terkejut ketika Daren tiba-tiba melayangkan pisaunya dan menancap tepat di samping seorang pria berperawakan tinggi dengan kumis tipisnya. Kurang beberapa centi lagi pisau itu bisa menancap tepat di bagian kepalanya.
"Cepat bereskan! Atau kepala kalian yang jadi taruhannya." Desis Daren dengan tatapan membunuhnya.
"B-baik tuan," ucap seorang pria bermata biru.
Mereka semua pun pergi dari hadapan Daren, dan melakukan tugas yang sudah tuannya perintahkan itu. Sedangkan Daren kembali duduk di kursinya sambil tersenyum lebar.
Kali ini ia akan mendapatkan apa yang seharusnya ia dapatkan. Meskipun dengan cara licik sekalipun, ia akan melakukannya.
🦋🦋🦋
Ana menatap datar makanan yang baru saja di antar salah satu pelayan milik Daren. Sejak sepuluh menit yang lalu gadis itu tak beranjak dari ranjangnya dan hanya berdiam diri sambil menatap pintu di depannya. Di tengah keterdiamannya Ana di buat terkejut ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamarnya, dan mucullah sosok Daren dengan kemeja putih yang ia gulung setengah. Tak lupa tatapan tajamnya yang bisa membuat siapa saja tak berani terhadapnya.
Melihat kedatangan pria itu Ana langsung membuang pandangannya tanpa mau menatap manik hazel di depannya. Gadis itu memundurkan tubuhnya ketika Daren mulai berjalan mendekatinya.
"Anne," panggil Daren dengan suara beratnya.
Ana tak menghiraukan panggilan Daren dan tetap membuang pandangannya. Daren menyunggingkan senyum miringnya ketika gadis itu tampak mengabaikan panggilannya. Tanpa aba-aba Daren menarik kaki Ana hingga gadis itu menjerit karenanya.
"W-what are you doing?" Ucap Ana sedikit ketakutan, apalagi posisi Daren berada tepat di atas tubuhnya.
"Kau pikir apa yang aku lakukan sekarang hmm," ucap Daren sambil mengelus pipi Ana.
Ana berusaha menahan tubuh Daren yang semakin merapat ke tubuhnya. Namun pria itu tampak peduli dengan usaha Ana yang menghentikannya, pria itu justru mendekatkan wajahnya dengan Ana hingga berjarak beberapa centi. Gadis itu menahan nafasnya ketika hidung Daren menyentuh hidungnya.
"D-Daren," ucap Ana begitu lirih.
Daren yang mendengar itu menyunggingkan senyum miringnya. Entah kenapa ia merasa senang ketika gadisnya memanggil namanya.
"Yes, call my name sweety." Bisik Daren tepat di atas bibir Ana.
Dan dalam hitungan detik Daren menyambar bibir semerah cherry itu, dan tak membiarkan gadis di bawahnya melepaskannya sedikit pun. Pria itu menahan tengkuk Ana, ketika gadis itu berusaha mendorong tubuhnya ke belakang. Ciuman pria itu begitu intens hingga membuat Ana kewalahan karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With The Jerk [TELAH TERBIT] [PINDAH KE FIZZO]
Romance[PINDAH KE FIZZO] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] SPIN OFF "THE DEVIL WANTS ME" UDAH END/TAMAT Ana Collins, harus menerima kenyataan pahit ketika kedua orang tuanya harus berpisah di usianya yang terbilang masih muda. Hidupnya yang sudah berantakan dari...