Thirteen; Happy

32K 2.1K 124
                                    

⚠️WARNING!⚠️
Contains Self injury, blood, violence, and harsh word!!

***

Daren tiba di dermaga. Di mana di sana, terdapat beberapa orang berpakaian hitam yang mengawasi area itu. Alih-alih bersembunyi atau menghindari orang-orang itu, dengan berani pria itu mendekati mereka semua.

"Siapa kau!" teriak salah satu dari mereka ketika ia mengetahui keberadaan Daren. Mereka semua menodongkan pistolnya tepat kehadapan Daren.

Dengan tenang Daren berjalan ke arah mereka semua dengan senyum yang ia buat seramah mungkin. Ia akan sedikit bermain apik malam ini.

"Aku ingin memeriksa beberapa peti kemas yang ada di sini," ucapnya sambil memasukkan kedua tangannya di kedua sakunya.

Mereka tampak curiga dengan ucapan Daren. Mana mungkin seseorang berjalan di daerah seperti ini, kemudian memeriksa peti kemas yang jarang orang ketahui isinya.

"Jangan berbohong!" pekik seorang pria berkepala plontos.

"Kau ingin melihat identitasku?" ucap Daren sambil merogoh dompetnya di dalam saku.

Daren mengeluarkan kartu namanya dan melemparnya ke atas tanah. Salah satu dari mereka mengambil kartu nama Daren, dan membaca nama beserta hal penting lainnya.

"Alejandro Benito." Eja pria itu sambil meneliti setiap jengkal tubuh Daren.

Daren terdiam dan menanti hal apa yang akan pria bodoh di depannya ini lakukan. Dan sesuai dugaannya pria itu percaya dengan apa yang di berikannya. Dalam hati Daren tertawa kencang sambil meremehkan orang-orang bodoh di hadapannya ini.

"Ah, maafkan kami tuan." Ucap pria itu sambil menurunkan pistolnya. Pria itu begitu menyesal ketika ia baru mengetahui siapa pria di hadapannya ini.

Tidak sia-sia ia membuat identitas palsu ini. Di dunia gelap ia harus pintar menyembunyikan identitasnya, dan hanya sebagian orang yang tahu jika identitasnya adalah palsu.

"Dan apakah boleh aku memeriksanya?" tanya Daren dengan sedikit seringaian kecil di bibirnya.

"Mari saya antar ke dalam." Daren mengikuti pria bertubuh besar di hadapannya. Tanpa mereka duga, Daren telah merencanakan sesuatu terhadap mereka semua.

Daren masuk ke salah satu peti kemas yang gagal di masukkan anak buah bodohnya. Karena ada satu tikus kecil yang dengan beraninya mengambil miliknya. Pencuri akan selamanya menjadi pencuri bukan.

"Ada kepentingan apa tuan kemari?"

"Bukankah aku sudah mengatakannya." Ucap Daren sambil melihat beberapa senjata dan obat-obatan yang merupakan miliknya.

"Maafkan saya."

"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Daren, sambil menatap pria itu tajam.

"Kami menjaga semua peti kemas ini."

"Di tengah malam."

"Karena ada beberapa pencuri yang datang kemari."

"Pencuri?" Daren terkekeh sambil mengeluarkan belatinya. "Bukankah kalian yang pencuri di sini?"

"Siapa kau sebenarnya?!" ucap pria itu sambil menghadangkan pistolnya ke hadapan Daren.

"Kau tak perlu tahu siapa aku, tapi aku tahu siapa tuanmu." Bisik Daren dengan seringaian mengerikannya.

"Fuck!!"

Dor! Dor!

Dua kali pria itu meloloskan pelurunya, dan ia yakin jika Daren telah tertembak pelurunya. Namun tanpa di duga.

Trapped With The Jerk [TELAH TERBIT] [PINDAH KE FIZZO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang