Twelve; He

30.8K 2.1K 123
                                    


Mengharapkanmu adalah suatu kesalahan, namun melupakanmu adalah tantangan terberat bagiku.

-Ana Collins-

.

.

.

.

.

🦋🦋🦋

"Shit!" Daren memegangi kepalanya yang berdenyut keras. Ia tidak ingat apa yang terjadi semalam dan hal apa yang telah ia lakukan.

Daren melihat ke sekelilingnya hingga, pandangannya jatuh ke sosok gadis yang tertidur di sampingnya. Pria itu menyingkirkan anak rambut Ana dan tanpa sadar ia telah mengusik tidur gadis itu.

"Daren," gumam Ana dalam tidurnya. Dan hal itu tak luput dari pendengaran Daren. Pria itu tersenyum kecil mendengar Ana memanggil namanya.

"I'm here sweety." Bisik Daren tepat di depan wajah Ana.

Ana yang benar-benar terusik pun, mulai membuka matanya perlahan. Gadis itu tersentak ketika pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah wajah tampan milik Daren.

"K-kau sudah bangun." Ana gelagapan melihat netra hazel itu menatapnya dengan sayu.

"Hmm,"

Ana tidak tahu harus berbuat apa saat ini. Karena kejadian semalam membuatnya harus terjebak dan tidur satu ranjang dengan pria itu.

"Anne," gumam Daren dalam tidurnya.

Ana menatap Daren sejenak sebelum ia berlalu dari kamar pria itu. Di saat gadis itu hendak pergi panggilan Daren membuatnya berhenti. Ia pun berbalik dan menatap pria itu sedikit khawatir.

"Apa kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Ana, mencoba mencari tahu apa yang di inginkan pria itu.

Hening. Tak ada jawaban dari pria itu, dan bisa Ana simpulkan jika pria itu telah tertidur kembali. Melihat itu pun Ana bernafas dengan lega. Setelah melepas pakaian Daren yang terkena muntahan, kini ia bisa kembali ke kamarnya sendiri. Namun tidak lama.

Daren menarik lengan Ana hingga tubuh gadis itu jatuh tepat di atas dadanya. Ana berusaha melepaskan tubuhnya, namun semua itu sia-sia ketika Daren membaringkan tubuh Ana kemudian memeluk tubuh gadis itu begitu erat.

"Daren." Ana mencoba keluar dari kungkungan pria itu. Hasilnya pun sama ia tidak bisa keluar semudah itu.

"I want you baby." Bisik Daren sambil mengecup cuping telinga Ana. Sungguh, ini bukan hal baik untuknya. Jika ia tidak bisa keluar, pria itu akan melakukan hal di luar nalarnya.

"You're drunk Daren." Ana mencoba menyadarkan Daren yang tak menghentikan tindakannya.

"I really want you Anne,"

"Daren!"

Ana membulatkan matanya. Ia tanpa sadar telah menampar pipi Daren cukup kencang. Gadis itu meneguk ludahnya kasar, ketika pria itu tiba-tiba terdiam akibat ulahnya.

'You're so stupid Anne' dalam hati Ana terus merutuki dirinya sendiri.

"You slapped me hmm," ucap Daren dengan suara beratnya.

"I-I'm sorry," Ana menggigit bibir bawahnya. Ia takut Daren akan melakukan sesuatu padanya.

Dan benar saja, pria itu langsung mengubah posisinya tepat di atas tubuh Ana. Pria dengan tubuh shirtless-nya itu menatap Ana dengan mata sayunya.

Trapped With The Jerk [TELAH TERBIT] [PINDAH KE FIZZO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang