Gelap masih meremang pagi ini, matahari seakan malas melakukan tugasnya. Sama halnya dengan Se Rene, yang masih lelah karena akhir-akhir ini tak dapat terlelap. Menjadi seorang kepala pelayan tidaklah mudah apalagi untuk Se Rene yang usianya masih muda. Meskipun dia tidak mengerjakan semua pekerjaan di rumah ini, karena memang pelayan di rumah ini yang jumlahnya lebih dari cukup tapi tetap saja tekanan yang dia dapat dari Seorang Kepala Pelayan cukuplah besar hal itupun memicu kekhawatiran baginya.
Mungkin orang-orang akan bertanya, kenapa gadis belia ini dipekerjakan menjadi kepala pelayan. Jawabannya adalah, karena dia harus melakukan ini. Janjinya yang dia buat pada mendiang ibunya yang mengharuskan Se Rene melakukan pekerjaan ini.
Tujuh tahun silam, saat ibunya berada diambang kematian karena penyakitnya ia meminta Se Rene untuk menggantikan posisinya sebagai kepala pelayan. Sontak Se Rene langsung menggeleng karena saat itu posisinya yang masih berusia empat belas tahun dan dia juga masih duduk di bangku sekolah.
"Tidak. Bagaimana bisa, bu? aku anak-anak dan tak mungkin sanggup menggantikanmu" tolak Rene sambil terisak.
"Bantu ibu, tolonglah mengerti Rene. Ini janji keluarga kita untuk terus melayani keluarga Tuan Jung" jawab ibunya dengan suara yang hampir tak terdengar.
Itu menjadi kalimat terakhir yang Se Rene dengar dari ibunya. Janji itu yang membuatnya mau tidak mau menjadi kepala pelayan di rumah Keluarga Jung. Untungnya dengan bantuan Bibi Hwang di sisinya dia bersedia bekerja di rumah keluarga Jung. Keluarga Jung juga mengerti, dan sempat menyekolahkan Se Rene hingga pendidikannya selesai di usia 18 tahun.
Se Rene pun kini bergegas kebawah dan memantau para pelayan lain yang mulai mengerjakan tugasnya pagi ini. Mulai dari halaman depan hingga belakang semuanya tak luput dari pengawasan Se Rene. Ia pun bergegas menuju kamar utama dimana Tuan dan Nyonya Jung berada.
tok.. tok.. tok..
"Permisi tuan.. nyonya"
"masuk saja Ren" jawab Nyonya Jung
Se Renepun masuk dengan membawa nampan berisikan teh dan kopi mendekat ke meja kecil dekat jendela."silahkan nyonya" ucap Se Rene.
"terimakasih Ren, ... ohh ya tolong siapkan satu kamar untukku, Jeffrey akan datang dari Paris malam ini." ucap Nyonya Jung dengan senyum diwajahnya
"baik Nyonya, akan segera saya siapkan. apa ada hal lainnya Nyonya?"
"mungkin itu dulu saja, kau boleh kembali ke pekerjaanmu, Ren"
"baik Nyonya saya permisi" jawabnya yang dibalas anggukan oleh Nyonya Jung.
Se Rene pun segera keluar dari ruangan dengan tangan gemetar. Bagaimana tidak, mendengar namanya saja membuatnya tak tenang. Apalagi nanti mungkin tak akan sanggup melihat Jeffrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEVEN | (Jaehyun ft. Giselle) ✓
Fanfic"Aku bilang diam! kenapa kau terus menangis HAH! Dasar tak berguna" teriak nya. "Aku..hiks...salah apaa...hiks" jawab gadis itu dengan terus menangis "Kubilang berhenti menangis!" *Bugh* "Aarggh!.." jerit gadis kecil itu. start: 23 Maret 2022 end:...