"Aku bilang diam! kenapa kau terus menangis HAH! Dasar tak berguna" teriak nya.
"Aku..hiks...salah apaa...hiks" jawab gadis itu dengan terus menangis
"Kubilang berhenti menangis!"
*Bugh*
"Aarggh!.." jerit gadis kecil itu.
start: 23 Maret 2022
end:...
"Iya Mah, doakan hari pertamaku praktik sebagai dokter lancar dan diberi kemudahan." ucap Rose.
"Iya, sayang." jawab Nyonya Wendy.
Hari ini Rose yang sudah bergelar sebagai dokter pun memulai praktiknya di Ansan Medical Center. Hatinya berbunga-bunga karena berhasil mewujudkan cita-cita sedari kecil.
"Hari ini aku senang sekali." gumamnya yang sekarang sedang berjalan menyusuri kolidor rumah sakit.
"Maaf, tapi sebelum asuransimu kau lunasi kami tidak bisa memberikan tindakan pada anda." ucap salah satu petugas kepada salah satu pasien yang ingin berobat.
"ada apa ini, sus?" tanya Rose.
"anak ini ingin melanjutkan pengobatannya tapi asuransinya belum dilunasi, kami tidak bisa memberikan tindakan." jelas suster itu.
Rose yang merasa kasian melihat anak itu yang sepertinya sangat membutuhkan perawatanmu akhirnya membantunya.
"baiklah, administrasinya akan ku tanggung. tolong urus dia ya, sus."
"baik dr. Rose."
Rose memang masih baru disini sebagai dokter, tapi karena ayahnya juga adalah salah satu pemegang saham disini, makanya sebagian pegawai sudah mengenalnya. Akhirnya anak tadi pun yang diketahui bernama Jeno, segera di urus oleh pihak rumah sakit atas persetujuan Rose.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru saja satu malam Se Rene bertemu keluarganya di Ansan, sudah cukup memulihkan tubuhnya pasca koma. Terbukti pagi ini ia sudah berada di kebun bersama Nenek dan Saudara-saudaranya yang lain, mereka sedang memanen hasil kebun sambil bercengkrama atau hanya bertukar tawa. Se Rene terlihat jauh lebih ceria disini, bahkan orang butapun bisa melihat senyum manisnya.
Tiba-tiba gelak tawa itu berubah menjadi jeritan kala Se Rene tak sengaja tersandung celananya sendiri dan berakhir terduduk dengan muka yang hampir menyentuh tanah.
"Aduh!"
Untungnya ada tangan yang terulur membantunya untuk berdiri. Terlihat seorang wanita dewasa yang memakai baju berkebun tapi masih terlihat sangat cantik. Aura yang terpancar darinya sangat berkelas. Se Rene pun dibuat membisu dengan visualnya.
"Kau tak apa?" katanya.
"Ah.. ya. Terimaksih" jawabnya tersipu.
"Jadi kau anaknya Yuri ya?"
"Em? ah iya. apa kau kebetulan mengenal ibuku?"
"Ya. Dulu dia teman dekatku"
"Tapi ibu tak pernah menceritakan tentangmu. maaf, dimana sopan santunku. Aku Lee Se Rene, dan ka-u..?" tanya Se Rene.