Di sebuah ruang kelas yang ricuh, nampak seorang gadis berambut sebahu tengah tertidur pulas, sembari menelungkupkan kepalanya di meja."Cy, lucy. Bangun! Tidur mulu deh, perasaan!" seorang gadis berkuncir dua mengguncang-guncangkan lengan orang yang ia panggil dengan sebutan Lucy itu, bermaksud untuk membangunkan.
"Eunghh" lenguh Lucy, atau lebih tepatnya... Lea??
"Eh?? Gue dimana?" gumamnya, setelah menyadari bahwa ia berada di tempat asing.
Matanya berpendar, mengamati sekitar.
'Astatang, bukannya gue dah isdet ya?! Ngapa malah ada di tempat macem begini?!' batin Lea, panik.
"Misi, ini dimana ya?" tanyanya, pada gadis yang duduk di bangku sampingnya.
Gadis berkuncir dua itu sedikit terlonjak, mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut orang di depannya.
"Sejak kapan lo anemia cy? Masa kelas sendiri, lo lupain?" balasnya, dengan raut dramatis.
"E-eeh??" Lea ngelag akan satu kata,
Apa katanya, anemia? Bukannya amnesia ya??
"Anemia? Amnesia kalik!" koreksinya.
"Ouh, iyakah??" gadis itu, menggaruk kepalanya.
"Btw, nama lo siapa?" tanya Lea, tiba-tiba.
"Wtf?! Lo ngelupain sahabat tergumush lo ini, cy?!" syoknya.
"Sorry, gue bener-bener lupa..." ujarnya pelan. 'Bukan lupa, tapi gak kenal sih lebih tepatnya' lanjut Lea, dalam batin.
"Huhh... gue, Felicia Adiyasa. Orang-orang sih biasanya manggil gue, Feli" katanya.
Lea menganggukan kepalanya, tanda mengerti.
Namun, seperti ada sesuatu hal yang mengganjal. Nama itu, ia seperti pernah mendengarnya tapi entah dimana.
Feli menatap Lea dengan pandangan rumit. Ia sangat bingung kenapa sahabat es nya ini tiba-tiba menjadi banyak bicara, dan bertingkah seolah ia melupakan segalanya.
'Kepalanya ga kebentur meja 'kan ya? Masa tiba-tiba jadi pelupa si?' batin Feli.
"Lucy. Lucyy!!" panggil Feli.
"Woi anjirr, gausah teriak napa? Gue terkejot!" Lea mengelus-elus dadanya.
"Ya lagian, lo nggak nyaut-nyaut sih!"
"Lo kan manggil si Lucy, kenapa malah bacot ke gue?" geram Lea.
"Lucy itu elo!... edan! Masa nama sendiri aja lo lupa?!" Feli ngegas.
"H-hah? Lucy itu g-gue?" mendadak Lea menjadi panas dingin, merinding.
"Ya iyalah!"
Lea terdiam. Sejak kapan namanya berubah menjadi Lucy? Ia juga baru menyadari bahwa keadaannya saat ini tak masuk akal.
Masa setelah tertimpa mobil, tubuhnya tidak terasa sakit sama sekali? Bahkan ia sadar, bahwa seharusnya dia itu sudah isdead.
"Tolong sebutin nama lengkap gue!" pinta Lea, dengan intonasi cepat.
"haa?... nama lo, Angelica Lucy Gibson"
Ctaarrr!!
Serasa di sambar petir di siang bolong, Lea dengan susah payah berusaha meneguk salivanya.
Ia tahu betul siapa pemilik nama itu.
Angelica Lucy Gibson. Pemeran figuran, yang bersahabat dengan pemeran antagonis utama di novel berjudul 'CINTA UNTUK TIARA'.
Walaupun cuma sebatas figuran, Lucy memiliki akhir yang tragis. Ia dibunuh oleh lelaki bernama Razvan Ruxandra alias si protagonis pria, karena ikut campur tangan atas kasus keracunannya sang protagonis wanita, yakni Tiara Ayunda.
"Cy, muka lo pucet, lo sakit?" tanya Feli, dengan raut khawatir.
Lucy menoleh (sekarang kita ganti nama panggilannya menjadi Lucy).
"G-gak, gue gak papa... oh ya, Xia ama Kirana mana?" tanyanya.
Felicia sedikit mengernyit 'apa-apaan ini? Jadi hanya dia saja nih, yang terlupakan?!' pikirnya, sebal.
Dengan raut kesal, Feli menjawab, "ke toilet!" ketusnya.
Lucy menaikan satu alis, ia jadi heran kenapa mood Feli tiba-tiba berubah seperti ini?
"Garing banget, ada apa sih?" tanya seseorang dari arah belakang.
Sontak Lucy dan Feli berbalik, menghadap ke asal suara.
"Eh, na, gaada apa-apa kok" sanggah Feli.
Lucy menatap gadis berkuncir kuda itu, lekat.
'Na? Kirana? Kirana pareira?! Jadi cewek ini si Kirana?' batin Lucy, menebak.
Gadis berkuncir kuda atau lebih tepatnya Kirana, beralih menatap Lucy.
"Kenapa lo? Kok liatin gue seintens itu? Iya gue tau gue cantik, tapi gak usah natep segitunya juga kalik! Gue takut lo belok!" seru Kirana ke-pedean.
Lucy mendengus, "Geer amat, mbaknya" -sambil merotasikan mata.
Kirana agak terkejut, mendapati respon yang diberikan oleh Lucy.
Ia pikir, Lucy akan mengacuhkannya lagi seperti sebelum-sebelumnya. Namun kali ini berbeda, gadis di depannya ini seperti bukan dirinya.
Kirana pareira, ia adalah salah satu sahabat dari antagonis utama wanita.
"Xia mana, na?" tanya Feli, sambil celingak-celinguk mencari keberadaan sahabatnya yang satu lagi.
"Tadi sih dia nyuruh gue buat balik duluan, katanya masih ada urusan." jawab Kirana, santai.
'Urusan yaa?' batin Lucy, dengan bibir yang sedikit tersungging.
Ah, sekarang ia ingat. Ternyata, ini masih berada di plot awal, yang hanya mengandung sedikit konflik di bab ceritanya.
Baiklah, mari kita saksikan akan terjadi apa selanjutnya.
Lovexia Lowendy Deska. Sosok antagonis utama yang sangat menyebalkan itu, akan membuat ulah apalagi?
𝙽𝙰𝙼𝙰 : 𝙰𝙽𝙶𝙴𝙻𝙸𝙲𝙰 𝙻𝚄𝙲𝚈 𝙶𝙸𝙱𝚂𝙾𝙽
𝚄𝚂𝙸𝙰 : 17 𝚃𝙰𝙷𝚄𝙽
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an ANTAGONIST FRIEND. [✅]
Fiksi Remaja🚫🅰🅱🆂🆄🆁🅳 🆂🆃🅾🆁🆈!!🚫 □°○°■°●°□°○°■°●°□°○°■°●°□ Lea agatha. Gadis yang sering di juluki 'cewek tomboy' ini ternyata sangat menyukai cerita-cerita novel yang bergenre fantasi--transmigrasi. Tidak tanggung-tanggung, sekali pergi ke toko buku...