Gdubraakk...
"Awshh..." Lucy meringis, kala dirinya terjatuh dari ranjang, dengan kepala yang mendarat terlebih dahulu ke lantai.
"Aduh, pala gue!" Lucy mengusap-usap kepalanya, yang terasa berdenyut akibat peristiwa tadi.
'Cih, ini semua gegara si original Lucy!' rutuknya, dalam batin.
Lucy segera berdiri, lantas mendudukan bokongnya di tepi ranjang, sembari mengingat-ingat mimpinya atau apalah itu, yang terjadi semalam.
(Flashback on)
Di sebuah ruangan yang nampak gelap,
"Eh anjir, gue dimana ini? Ini mimpi bukan si? Kok pada gelap begini? Mati lampu kah?" cerocos Lucy, sambil menoleh kesana-kemari.
Ctakk!..
Ruangan menjadi terang seketika,
"Lah, dah nyala aja nih?..." gumamnya.
Tringg....
Sebuah cermin berukuran besar, tiba-tiba saja sudah berada di hadapan lucy.
Lucy mematung, memandang pantulan wajah serta tubuhnya di cermin.
Ini... Wajah dan tubuh ini adalah milik Lea, alias dirinya yang sebenarnya!!
Ia memandang tak percaya, pada pantulannya di cermin. Astaga, betapa rindunya ia pada tubuh aslinya ini!!
"Hai" suara yang terkesan dingin itu, membuat Lea menoleh. (kita panggil pakai Lea dulu).
Cermin yang semula ada di hadapannya kini sudah menghilang entah kemana, digantikan dengan sesosok perempuan cantik yang tak lain adalah Lucy yang asli.
"L-lo??" Lea terbata, dengan jari telunjuk yang secara refleks, ia acungkan ke arah Lucy.
Lucy tersenyum tipis, "Iya, ini gue Lucy... gue gak punya banyak waktu, dan gue cuma mau minta tolong sama lo.., tolong jaga xia, dan jangan biarin dia merasa sendirian, lagi...
Oh ya, lo boleh pake tubuh gue sesuka lo, asal jangan mati kayak di novelnya aja... bye!" Lucy tersenyum sambil melambaikan tangannya.
Bersamaan dengan tubuh Lucy yang mulai menjauh seperti di tarik oleh sebuah cahaya, Lea yang masih dalam mode memproses pun tidak sempat bertanya apalagi komplain seperti kebiasaannya.
"Sial! Gue kagak ngerti ucapannya!" Kesal Lucy. (Kita panggil Lucy lagi).
Setelahnya, datang sebuah cahaya terang yang menyedot tubuhnya.
Lucy hanya pasrah, karena hal ini memang biasa terjadi di novel transmigrasi, yang sering ia baca dulunya.
(Flashback off)
.....
"Huhh.. Dah hari senin aja, nih. Males bat, harus upacara" monolog Lucy, saat berjalan di koridor yang masih sepi.
Hendak berbelok, Lucy malah mendengar isakan yang terdengar lirih.
'Pagi-pagi begini, masa masih ada setan yang keliaran sih?' batin Lucy, was-was.
"Tolong... hiks.."
"Shit! Itu suara orang, bego!" Lucy menjitak kepalanya sendiri karena merasa bodoh, sebab sempat berfikir hal yang tidak-tidak.
Ia menajamkan indra pendengarannya, bermaksud untuk mencari asal suara.
"Hiks... t-tolong... hiks" suara itu kembali terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an ANTAGONIST FRIEND. [✅]
Novela Juvenil🚫🅰🅱🆂🆄🆁🅳 🆂🆃🅾🆁🆈!!🚫 □°○°■°●°□°○°■°●°□°○°■°●°□ Lea agatha. Gadis yang sering di juluki 'cewek tomboy' ini ternyata sangat menyukai cerita-cerita novel yang bergenre fantasi--transmigrasi. Tidak tanggung-tanggung, sekali pergi ke toko buku...