Taehyung terdiam dgn pikirannya terus2an teringat kata2 junghwan ataupun jeongwoo tempo hari tentang nyatakan saja perasaannya perlahan pada yungi namun ia masih ragu dan tak mau ditolak-
Bahkan dikeadaannya sekarang ia tengah berada dikamar yungi duduk menunggu sipemilik kamar selesai mandi dan niatnya hendak membantu memasang kembali perban yg baru-sekaligus akan menyatakan perasaannya kalau ia sudah siap dan ia tengah bersiap sekarang,
Klek-pintu kamar mandi terbuka dan tercium aroma segar dari dalamnya bersamaan dgn yungi keluar dan tampak lebih segar dgn rambutnya setengah basah yg jatuh begitu saja menutupi dahinya-
"Apa lama?" Tanya yungi mendudukan dirinya disofa samping taehyung,
"Tidak" ucap taehyung singkat kembali diam karna ia dilanda kegugupan yg luar biasa bahkan debaran didadanya semakin tak terkontrol membuatnya tak bisa berkata2-
"B-bisa kita perbani seka-rang?" Tanya taehyung terbata2 jujur saja ia malu sekarang-
"Boleh,sebentar aku ambil dulu kotak p3knya" ucap yungi berbalik meronggoh sesuatu disamping sofa,
"Nah.." ucapnya meletakan kotak itu ditengah2 ruang kosong antara taehyung dan dirinya-
Taehyung dgn segera membukanya dan mengambil benda apa saja yg ia butuhkan-diawali dgn ia menyapukan kain kasa yg sudah diberi alkohol keluka yungi dan dilanjutinya membalut lengan itu dgn perban setelah permukaan luka itu cukup kering,
"Terimakasih,tae.." ucap yungi begitu taehyung selesai membalurt lengannya-
"Iya..hyung" panggil taehyung menatap yungi,
"Hm?"-
Taehyung terdiam menyakinkan lagi dirinya untuk menyatakan perasaannya sekarang-setelah beberapa saat terdiam akhirnya ia memantapkan hatinya dan menatap kedua manik cantik yungi,
"Aku menyukaimu,hyung" ucapan taehyung terhenti sampai disitu-
"Aku juga,aku sangat menyukaimu tae..kau adik yg terbaik yg pernah aku miliki" ucap yungi tersenyum senang mendengar ungkapan taehyung namun berbeda jauh dgn taehyung rasakan sekarang-
Taehyung seketika mengubah ekspresinya jadi datar kedua sorot matanya berubah tajam-
"Maaf saja tapi aku tak akan pernah menganggapmu sebagai kakak disini" ucapannya menohok hati yungi membuatnya sedih dalam kesalahpahaman,
"Yungi-ah,jadilah kekasihku" ucap taehyung menatap lekat kedua mata yungi seolah2 menyalurkan semua keyakinannya akan perkataannya-
Yungi terdiam membeku jujur saja ia sangat amat terkejut dgn situasi ini namun jauh dilubuk hatinya ia merasa sangat senang lega sekali dadanya rasanya seperti ada euphoria yg sangat besar meletup2 disana-
Masih dgn tatapan yg sama taehyung berharap2 cemas akan ketakutan sebelumnya tentang ia akan tertolak untuk pertama kalinya dan kalau sampai itu terjadi ia bersumpah akan melajang seumur hidupnya kecuali kalau yungi menerimanya ia akan menjadi manusia terbahagia dimuka bumi ini,
"B-beri aku waktu untuk memikirkannya..boleh?" Tanya yungi dgn tatapan ragunya tapi ia berkata begitu bukan soal ia meragukan perasaan taehyung padanya namun ia kelepasan saja bicara seperti itu sepertinya kata2 yg akan ia ucapkan pada sunghoon bilamana kejadian seperti tempo hari terjadi lagi danmalah terucap pada taehyung-
Taehyung menunduk kecewa dan itu terlihat sekali membuat yungi hendak bicara lagi namun taehyung menyela-
"Baiklah..akan kutunggu hingga malam besok,pastikan untuk memberi jawabanmu yg benar" ucap taehyung beranjak pergi keluar kamar yungi guna memberinya waktu dan memutuskan jawabannya matang2 namun jauh dilubuk hatinya taehyung sangat cemas-sungguh ia bersumpah tak akan bisa tidur nyaman malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Little Brother? (Taegi)
Romance"noona apa nanti akan ada adik bayi?" "tentu saja kau akan menjadi hyungnya nanti" "yeay~"