"Bu?" Suara kecil yungi terdengar dari arah ruang tengah membuat sang ibu yg sibuk didapur menampakkan diri-
"Kenapa?kau sudah lapar nak?" Tanyanya-
Yungi menggeleng mengangkat tas bekalnya menunjukan pada sang ibu,
"Boleh makan dirumah noona? Aku sudah membawanya" ucap yungi menatap memohon-
Ibunya agak sedikit tak enak pada naeun seharian ini yungi ditempatnya dan pulang hanya menumpang mandi dan ganti baju-
"Kalau sudah selesai langsung pulang naeun sibuk sepertinya" ucap sang ibu diangguki yungi-
"Terimakasih bu" ucapnya beranjak pergi kerumah naeun.
ㅡㅡㅡ
"Oh,yungi-ah bawa apa?" Tanya naeun menatap bocah itu-
"Aku mau makan disini agar adik bayi tidak kesepian jadi aku temani" ucapnya langsung membongkar tas bekalnya dimeja dekat naeun duduk-
Ia menata bekalnya serapi mungkin disana naeun senang sekali melihatnya dan mendudukan dirinya disamping yungi,
"Ayo kita makan tapi berdoa dulu,yungi yg pimpin" ucap naeun diangguki yungi semangat-
Keduanya menelangkup kedua tangannya berdoa dgn tenang beberapa saat-
"Selesai" lapor yungi yg sudah menyelesaikan doanya-
"Nah,ayo kita makan" ucap naeun kembali membuat yoongi mengangguk memakan makanan dgn lahap sesekali berceloteh ria mengajak perut naeun berbicara.
ㅡㅡㅡ
Tak biasanya sunghoon mengunjungi rumah yungi dihari libur-seperti biasanya setelah mandi dan bersiap yungi hendak kembali kerumah naeun namun urung dgn kedatangan sunghoon,"Sunghoon ada apa?" tanyanya,
"Aku cuma penasaran tentang kejadian kemarin,siapa yg menguncimu ditoilet..juyeon?" tebak sunghoon mendapat anggukan yungi-
"Akan aku adukan pada guru nanti" ucap sunghoon berapi2-
"Terimakasih,ya..mau ikut kerumah noona tidak?" tanya yungi-
"Noona?" beo sunghoon-
"eung,adik bayi ibunya..ayo" ajak yungi menarik lengan sunghoon kecil untuk mengikutinya dan sunghoon menururt saja toh ia tak kberatan sama sekali.
ㅡㅡㅡ
"aku bawa teman,noona tak apakan?" Tanya yungi begitu sampai didepan rumah naeun,Ditanya seperti itu naeun hanya tersenyum dan mengangguk ia mempersilahkan keduanya masuk,
"Noona tak punya cemilan yg beragam namun ini kesukaanmu,yungi-ah" ucap naeun membawa cemilan itu kehadapan kedua bocah itu-
"Dimakan,ya" ucap naeun duduk dikursi single dekat sofa panjang-"Wah,pai kau sukakan sunghoon" tanya yungi-
"Iya,terimakasih aku akan memakannya" ucap sunghoon menatap naeun sopan-
"Em,makanlah" ucap naeun membuat kedua bocah itu mulai memakan pai buatannya,
"Tadi disekolah aku dapat nilai 80 dipelajaran matematika" pamer yungi membuat naeun tepuk tangan dan sunghoon senyum saja-
"Hebat sekali uri yungi" ucap naeun-
"Itu bukan apa2 dibandingkan sunghoon dia mendapat nilai sempurna disetiap pelajarannya maka dari itu aku berteman dgnnya" ucap yungi sebari terus memasukan potongan pai kemulutnya-
"Jadi karna itu kau mau berteman dgnku?" Kaget sunghoon menatapnya tak percaya-
Yungi menatapnya sebentar lalu mengangguk namun ia menggeleng sebari tersenyum lucu pada sunghoon,
"Aku bercanda" ucapnya tanpa dosa dgn senyuman diwajahnya yg seketika saja membuat kedua manusia didekatkan tertawa-sungguh ini adalah kunjungan pertama sunghoon yg paling menyenangkan.
ㅡㅡㅡ
"yungi kau kenapa?makanannya tak suka?" Tanya sang ibu menatap anaknya lesu menatap makan malam dgn tak minat-"Kau boleh kerumah naeun setelah makan" lanjut sang ibu tetap saja tak membuat yungi bersemangat-
Keempat orang dewasa itu saling menatap terheran2 dgn sikap yungi yg tak biasanya,
"Bagaimana sekolahmu,yungi-ah?" Tanya sang nenek membuat yungi semakin menunduk-
"Apa terjadi sesuatu?" Tanya sang ibu mulai khawatir-
"Tidak ada"
"Coba bicara saja jangan menyimpan sesuatu sendiri,hm?" Bujuk sang ibu-
Kemudian terdiam sebentar dan keempat orang dewasa itu mengerti butuh waktu yungi untuk berbicara tentang apa yg terjadi padanya sehingga membuatnya murung seperti ini-
"Apa..dulu disekolah ada yg selalu menyembunyikan barang orang lain?" Tanya yungi sontak membuat semuanya terkejut-
"Apa ada murid nakal disekolah kalian dulu?" Tanyanya lagi-
"Ada..tapi kita harus menghindarinya jangan terlalu dekat dgnnya,bagaimanapun dia seorang teman namun jangan terlalu dekat lebih baik" ucap sang nenek-
"Apa ada yg nakal padamu?" Tanya sang ibu hati2-
"Iya,juyeon..dia nakal sekali menyembunyikan baju olahragaku berkali dan mengunci ditoilet"ucap yungi sekali lagi membuat semuanya tersentak terkejut,
"Apa perlu ibu laporkan pada guru disana takutnya dia akan terus2an melakukannya padamu" tawar sang ibu-
"Tidak apa2 sunghoon selalu membantu" ucap yungi-
"Sunghoon?" Beo sang ibu-
"Eung,teman yungi" ucap yungi tersenyum lalu memakan makan malamnya riang seolah percakapan tadi tak ada-
"Setelah ini boleh kerumah noona?" Tanya yungi-
"Boleh" ucap sang ibu khawatir namun ia mencoba berdamai dgn egonya untuk tak mencampuri urusan sang anak.
ㅡㅡㅡ
"Noona,aku boleh menginap?" Tanya yungi begitu sampai dirumah naeun-"Boleh,apa orangtuamu mengijinkan?" Tanya naeun-
"Iya"-
"Baiklah kalau begitu" ucap naeun tersenyum mengambil futon yg lain untuk yungi tidur-
"Noona,kapan adikbayi akan keluar?" tanya yungi membuat naeun menghentikan kegiatannya dan terdiam berpikir-
"Mungkin musim panas nanti,gidaejuse-yo" ucapnya tersenyum membuat yungi mengangguk semangat medengarnya,
"Aku sudah tak sabar" gunamnya senang.
ㅡㅡㅡ
"Hah? Apa? Kau suka dia,kenapa? Kau dan diakan sama2 laki2"-"Apa salahnya?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Little Brother? (Taegi)
Dragoste"noona apa nanti akan ada adik bayi?" "tentu saja kau akan menjadi hyungnya nanti" "yeay~"