2- gadis kecil

254 16 0
                                    

Min yoongi, pria itu menajam kan inderanya yang samar-samar mendengar isakan sendu dari balik batu besar yang terpampang jelas beberapa langkah dari posisi nya.

Perlahan,

Kakinya tergerak dengan hati-hati, ia tidak salah, isakan itu semakin jelas ia dengar.

"Ibu, Yuna tidak benci ibu."

Begitu kira-kira yang yoongi dengar setelah ia berhenti, matanya menangkap gadis kecil yang sedang tergugu, tertunduk. Ini Sangat memilukan Seolah yoongi tengah merasakan kesedihan gadis mungil itu.

Oh tuhan,

Siapa yang tega meninggal kan gadis kecil ini  seorang diri, dalam waktu yang hampir di telan gelap nya malam.

"Gadis kecil" panggil yoongi pelan seraya tersenyum melihat gadis kecil itu kini mendongkakkan kepalanya, mata sembab itu, raut wajah penuh kesedihan itu mengapa sangat menyesakan untuk yoongi lihat?, hingga tanpa sadar ia meremat keras jantungnya. 'Perasaan apa ini?'

"A–ada apa paman? Apa ibu kembali, ibu menyuruh paman untuk menjemput Yuna, ya?"

Raut sedih itu kini berbinar, seperti mendapat kan setitik cahaya dalam pekat nya malam. Senyum gadis itu menghangatkan hatinya. Paras itu, kenapa ia merasa seperti tengah bercermin di dalam air jernih, seperti ia tengah melihat wujud dirinya dalam bentuk perempuan.

"Jadi namamu Yuna? Perkenalkan paman, min yoongi." yoongi tersenyum sembari menyentuh pipi gembul itu, sangat kenyal dan menggemaskan. Siapapun yang menelantarkan anak ini, dia pasti sudah gila.


💕💕

"jadi boleh paman bertanya? Mengapa Yuna seorang diri, Disni.?" Ucap yoongi sembari membersihkan sisa ice cream cokelat yang mengotori pipi gembul Yuna.

Kini keduanya tengah duduk di bangku kedai ice cream yang tidak jauh dari bibir pantai, yoongi berhasil membujuk yuna setelah mengatakan bahwa ia tidak akan menyakiti nya.

Namun sepertinya yoongi salah bicara, Yuna yang sudah tersenyum kini kembali menundukkan kepalanya .

"Ibu meninggalkan Yuna disini, sendiri.?" Tebak yoongi.

Yuna mengangguk mengiyakan pertanyaan yoongi sembari kembali terisak, entah kenapa kini yoongi merasa sangat membenci sosok ibu yang sudah meninggalkan gadis manis ini seorang diri, meski yoongi sendiri tidak tau wujud dari seorang ibu Yuna.

"Ta–tapi Yuna sayang ibu, ibu juga sayang Yuna, paman. Ibu hanya marah dengan Yuna karna tidur terlalu lama dan meninggalkan pelajaran."

Tidak tega, yoongi merengkuh tubuh kecil Yuna sembari mengelus punggung serta mengecupi pucuk kepalanya yang di baui khas anak kecil, sangat menyegarkan, juga menenangkan.

"Yuna ingat rumah Yuna dimana? Biar paman antar."

Yuna menggeleng, Yuna tidak tahu daerah ini. Yuna baru menginjakan kaki nya tepat setahun yang lalu di kampung ini, Yuna tidak pernah berkeliaran bermain bersama teman-teman. Waktu Yuna hanya makan, belajar, dan tidur.

"Hhh baiklah, bagaimana kalau Yuna ikut paman? Besok paman antar lagi kesini, bertemu ibu." Yuna awal nya ragu, namun kepalanya mengangguk setelah merasa bahwa ia akan aman bersama paman yoongi.

_______

_yoongi sayang kalian_😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_yoongi sayang kalian_😍

Something Is Wrong || Odio, Myg.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang