Awan mendung.
Guntur,
Hujan lebat.
Malam penuh gairah serta tangisan pilu seorang gadis.
Sekolebat cahaya menubruk tiang jalan yang menyebabkan pekikan kuat dari seseorang yang tak terlihat.
Buram, hanya ada kegelapan serta rasa sesak.
Huuhhh
Min yoongi terbangun dari tidurnya dengan peluh yang membasahi seluruh wajahnya. Nafasnya tersenggal berseru memburu sangat kencang, Percis, seperti tengah di kejar seekor anjing galak.
Mimpi apa itu?
Tapi mengapa secuil bayangannya terasa nyata?
Min yoongi meneguk air yang terdapat di atas nakas, meronggoh ponselnya yang tergelak menunjukkan pukul tiga dini hari.
"Arrgh!" Pria itu menggeram pelan sembari menjabak rambutnya merasa kepalanya mendadak pening. Perasaan sesak tak kunjung hilang sejak mimpi sialan itu menghampirinya.
"Efek mabuk huh?!"
Min yoongi mendesis tertahan, di lihatnya kini dirinya tengah berada di kamar seseorang yang sangat ia hapal, Kim namjoon.
"Oh Hyung? Ku kira kau mati."
Kim namjoon berjalan cepat setelah membuka pintu dan menemukan yoongi sudah terduduk. Namjoon tentu khawatir saat Alexa berlarian mencarinya dan mengatakan bahwa pria itu pingsan saat tengah bermain panas.
Sialan! Bahkan namjoon tak bisa menahan tawanya saat itu. Bagaimana bisa seorang min yoongi begitu memalukan.
"Sialan! Kau mencampurkan apa kedalam minumanku ? Tenggorokanku terbakar dan lagi, ah, sial kepalaku terasa terpecah belah."
"Woaw! Santai, seharusnya kau berterima kasih padaku."
Namjoon memperhatikan yoongi yang terlihat sangat kacau dengan tampang menyedihkan.
"Kau butuh sesuatu?" Namjoon bertanya,
"Joon-ah, apa aku melewatkan sesuatu?" Dahi namjoon mengernyit tak mengerti. Namun jika seperti ini tentu min yoongi tengah melewatkan sesuatu, malam panasnya bersama Alexa.
"Malam penuh gairah bersama Alexa? Ya, kau tentu melewatkannya. Tks!"
"Otakmu,, mengapa hanya ada selangkangan saja?" Pasalnya yoongi kesal.
Kesal dengan kalimat namjoon dan pada dirinya, mengapa kini yoongi terasa menjadi sangat bodoh? Sesuatu yang asing dan merangsek masuk memaksa sangat mengganggunya.
Min yoongi jelas tak bisa menganggap tadi sebuah mimpi biasa jika nyatanya gadis yang ia lihat tengah meraung tangis di bawah guyuran air hujan adalah Choi Bitna.
💕💕💕
Sudah berlangsung sebulan Jungkook mendiaminya, sejak saat itu pula hubungan keduanya di nyatakan tak baik-baik saja. Pria itu nampak acuh dan mulai tak perduli kepada kekasihnya membuat hidup Jihye sedikit berantakan.Kalut dan takut.
Pasalnya hubungan mereka baik-baik saja, tak ada celah untuk sesuatu yang mengerikan tak terbayang Seperti ini.
"Kita berhenti." Hanya dua kalimat yang keluar dari pria jeon itu cukup membuat jihye menegang, air mukanya berubah sendu dan muram.
"Yaa tentu kita harus berhenti kita sudah berjalan cukup jauh Jung." Jihye mempertahankan senyumnya, menghentikan langkah yang sudah mereka bawa sejauh ini dengan perasaan takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Is Wrong || Odio, Myg.
Fiksi Penggemar{ON GOING} "Banyak hal yang aku benci di dunia ini, campur tangan Tuhan yang di sebut takdir, salah satunya." #3- agustd