SANJANA || Leejeno

1.Sanja

Jangan lupa vote+comment..

"Senja... Sanjana~ "

Sanjana, itu adalah nama yang diberikan oleh kakeknya ketika ia lahir kedunia. Katanya sanjana berati orang yang memiliki pesona dan berkarisma. Dan kini benar adanya.

Senjana, bayi mungil yang kini tumbuh menjadi remaja tampan yang penuh pesona. Wajah dengan pahatan sempurna itu dimiliki oleh remaja yang kini tengah terduduk dengan lutut menyentuh tanah yang masih terasa basah di permukaan tangannya yang meraba dengan asal permukaan lembek dengan hiasan kelopak bunga mawar yang masih terasa segar.

Lihatlah bahkan mata sayu yang menyorotkan kesedihan itu tidak bisa untuk tidak membuat orang terpesona, kulit seputih susu dengan hidung mancung dan bibir tipis yang terlihat pas jika dipadukan dengan postur tubuhnya yang tinggi tegap.

Rambut halusnya sedikit bergerak karena tertiup oleh angin yang terasa hangat menyentuh tubuh dengan balutan kemeja hitam yang bagian lengan nya terlihat kusut.

Senja, remaja malang yang kini tengah menangisi kepergian orang terkasihnya, satu-satunya orang yang dengan lapang dada menerima kehadirannya didunia.
Satu-satunya keluarga yang Ia punya, keluarganya-yang lain tidak pernah sudi menganggapnya ada hanya karena Ia yang tidak bisa melihat dunia.

Cacat. Bahkan ibunya pun dulu sering mengatainya begitu saat wanita cantik itu berkunjung mengunjungi kediaman orang tua yang tak lain adalah rumah yang juga di tempati Senja bersama sang kakek yang baru pagi tadi berpulang kepangkuan Tuhan.

Danung, kakeknya adalah satu-satunya orang yang selalu menyayangi dan menjaganya dan kini lelaki tua itu telah pergi. Pergi dan tidak akan pernah kembali. Lantas kini siapa kah yang akan menjaganya? Siapa yang akan sudi menerimanya? Memberitahu bahwa dunia yang ia tinggali penuh dengan warna, warna-warna indah yang pasti belum pernah Senja lihat sebelumnya.

Karena, selama hampir tujuh belas tahun hidupnya hanya di isi oleh satu warna saja, Hitam pekat, tidak pernah ada warna lain, entah sampai kapan Ia akan melihat kegelapan di hidupnya? Mungkinkah ada sempat ia melihat warna-warna indah itu ataukah sampai akhir ia menghembus nafas hanya hitam yang mendominasi hidupnya.