Haluuu Frend ada baiknya di vote lalu di coment dulu yahh.
________
Bumi
Reina memeluk erat lututnya, badannya gemetaran, air matanya tak hentinya mengalir sedari tadi membuat matanya semakin membengkak, dadanya sudah sesak sekali.
Matanya menatap sekeliling ruangan itu, lagi dan lagi dia semakin takut. Ruangan yang dihiasi dengan lampu redup, dan berbagai model baju seksi tergantung menghiasi kamar ini. Apa masa mudanya akan dihabiskan ditempat terkutuk ini?
Reina menggeleng cepat berusaha menghapus pikiran buruknya itu. "tidak, aku tidak bisa seperti ini! Aku tidak mau."
Cleak
Suara pintu terbuka, Reina menatap kedua wanita yang masuk keruangan itu, wanita dengan pakaian yang sangat terbuka, gaun pendek dengan bagian depan yang mengekspos belahan dada mereka, yah dapat dipastikan kedua wanita itu adalah salah satu pekerja di rumah bordir ini.
"Apa madam Nandin kembali membawa mangsa baru?" tanya salah satu dari wanita itu.
Dia menghampiri Reina lalu menatap lekat wajah gadis itu.
wanita itu terpaku, "Kau cantik sekali, kupastikan usiamu masih sangat muda." puji wanita itu pada Reina, namun Reina masih memilih diam dalam sesegukannya.
"Linda, dia sepertinya akan menjadi saingan barumu, tidak dia mungkin akan memikat semua pelanggan kita!"
Wanita yang dipanggil Linda tampaknya sedikit tertegun, tak menanggapi ucapan temannya, Linda tetap memilih menatap gadis itu. "mengapa dia ada ditempat seperti ini?"
"Kudengar kedua orang tuanya telah meninggal, gadis itu meminjam beberapa dollar pada madam untuk biaya berobat ibunya namun baru saja ibunya meninggal, dan sekarang gadis itu tak mampu membayar utangnya! hidupnya sangat malang," jelas wanita yang mengenakan gaun seksi berwarna merah. Setelah mengatakan itu ia lalu pergi meninggalkan Reina dan wanita yang dipanggil Linda itu.
Linda tersenyum miris, gadis dihadapannya mengingatkan dirinya beberapa tahun lalu saat pertama kali menginjak tempat mengerikan ini. Dia menjadi wanita bayaran karena tak mampu membayar hutang pembiayaan rumah sakit ayahnya.
Linda tentu merasakan apa yang Reina alami saat ini, ketakutan dan putus asa menyatu jadi satu.
Linda lalu mengelus lembut surai hitam gadis dihadapanya, "Jangan menangis, hmm" suruh Linda pelan.
Reina masih memilih diam, tak ada yang bisa dia percayai, semua terlihat palsu.
"Aku pernah berada diposisimu saat ini, aku menjadi wanita seperti ini karena terpaksa." Suara Linda melemah, ingatan itu menyayat hatinya.
Reina yang merasakan aura positif dari wanita dihadapannya ini mulai mengadahkan wajahnya menatap Linda. "aa.aakuu takut sekali, kenapa ujian Tuhan sangat berat, aku tak mampu!" ringis Reina mulai membuka suara, sungguh dia butuh teman cerita, setidaknya agar hatinya sedikit plong.
Linda segera memeluk gadis kecil itu. sudah cukup, tidak boleh lagi ada Linda yang lain, cukup dirinya saja.
"Aku akan berusaha membantumu keluar dari sini! secepatnya, aku janji." ucapnya lalu memeluk lembut Reina.
***
Kerajaan Louis
"Apa kau sudah siap?" tanya William, melirik Deril disampingnya.
Deril sedikit tak yakin akan tujuan tuannya ini, "Apa anda serius tuan?"
"Aku sangat serius, ingatlah aku tak mau mati konyol sebelum membunuhnya,” jawab William tanpa ragu, dia berharap kematian wanita itu bisa membuatnya dadanya tak sesak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown Prince Of Darkness
Lãng mạnFollow dulu sebelum dibaca yahh. Jangan lupa vote dan coment😊